14. Bolehkah aku? (M)

302 11 0
                                    


Warning!!

.
.
.
.

Disarankan hanya untuk pembaca
di umur (20+), tidak untuk di bawah umur.
Chapter ini mengandung tema dan muatan dewasa yang mendetail.
Di mohon pembaca bijak dalam menyikapi.
Bagi pembaca yang belum cukup umur atau tidak nyaman dengan konten muatan dewasa di mohon untuk tidak membaca chapter ini.

Terimakasih.







....









Panas.

Lumatan demi lumatan terjadi di antara keduanya.
Decapan ciuman panas mereka terdengar hingga keseluruh ruangan.
Hening...
Tak ada yang mengganggu kedamaian mereka sekarang.
Seokjin semakin mengeratkan pelukannya pada pinggang Hyera.
Mencumbu Hyera seakan tak mau lepas.
Hyera sudah berkali kali berusaha untuk menghentikan Seokjin namun tak sedikitpun di indahkannya.

Seokjin dengan sengaja mencium Hyera tanpa henti. Terus saja melumat bibir ramun Hyera yang sepertinya akan segera membengkak kemerahan.
Ingin menghentikan namun Hyera tak bisa.

Panas, pening dan pusing.
Seokjin dan Hyera sudah hilang kesadaran.
Seokjin benar-benar sudah tak bisa menahan hasratnya lagi. Seokjin seakan tak mau lepas dari Hyera. Dirinya menggendong Hyera merebahkan badannya di kasur berukuran King size miliknya.

Masih mencumbu Hyera mesra, Seokjin melepas jas kerjanya, entah kenapa Hyera membantu melepas dasi Seokjin yang bertengger di lehernya.
Tangan Seokjin bergerak melepas jaket Hyera dan membuat Seokjin semakin tak tahan dan tubuhnya berdesir hebat manakala sang pujaan masih menggunakan baju pemberiannya.

"Kau masih memakai baju pemberianku?"

Hyera terkejut, dirinya malu. Hyera mengalihkan tatapan Seokjin.
Sialnya Hyera benar-benar lupa mengganti pakaiannya tadi lantaran tersulut emosi dirinya langsung saja pergi dan hanya mengambil jaket saja.

"Kau suka dengan baju yang kuberikan?"

Hyera mengangguk mengiyakan.
"Aku selalu suka jika itu pemberianmu, tapi jangan berikan aku baju yang seperi ini lagi. Ini terlalu terbuka."

"Aku memberikan ini hanya untuk kau pakai saat kau sedang bersamaku saja."

"Aku tetap saja tak mau! Dasar mesum!"

"Aku mesum hanya padamu. Memangnya kau mau aku mesum dengan wanita lain?"

"Jadi kau ingin begitu?!"

"Aku akan memberikanmu baju seperti ini terus menerus mulai sekarang atau mungkin yang lebih terbuka aku rasa bagus juga, dan kau harus memakainya saat sedang bersamaku jika tak ingin aku direbut wanita lain."

Saat Seokjin sibuk mengoceh, Hyera teringat dengan tangan Seokjin yang memukul tembok tadi lantaran tadi tangannya terlihat berdarah. Reflek dirinya melihat tangan Seokjin dan mengeceknya.

"Tangamuu....."
Lirih Hyera.

"Sudah tidak sakit lagi."

"Kau ini!.
Tunggu sebentar."

Hyera kemudian datang membawa kotak obat dan membawa air berisikan sapu tangan untuk membersihkan luka Seokjin.

"Sayang ini terlalu berlebihan"

"Diam!!!" - pekik hyera.

Seokjin tersenyum, melihat wanitanya dengan telaten sekali mengobati tangannya.

My Sweet BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang