Prolog

3.7K 92 0
                                    

Tubuh dan hatiku sakit, aku tidak pernah menyangka. Lelaki yang beberapa saat lalu telah resmi menjadi suamiku, kini meminta izin dariku untuk menikah kembali.

Aslan, pria yang selama dua tahun terakhir telah mencuri hatiku, tega menghancurkanku tepat pada malam pertama kami.

"Ceraikan aku, aku tidak ingin di madu mas ..."lirihku bergetar. Sekuat tenaga aku menahan gejolak di dalam hati yang sukses membuat dadaku sesak rasanya.

"Seharusnya, ini tidak terjadi--" Aslan diam sejenak seolah berat melanjutkan. " Seharusnya aku tidak menyentuhmu."

Mulutku bungkam, terkunci rapat tidak ingin mengatakan apapun pada Aslan. Fokusku hanya pada hatiku yang benar-benar sakit hingga membuatku mengeluarkan Isakan, aku menggigit bibir bagian bawah berusaha meredakan isakan yang malah membuatnya semakin keras terdengar.  Aku memutar tubuhku membelakangi Aslan, ku rasakan tangan Aslan menyentuh pundakku.

"Syila, Dela wanita baik. Ia  bahkan mau berbagi suami denganmu."

Ucapan bernada lirih Aslan sukses membuat amarahku meluap.

"Ia mau, tetapi aku tidak!" pekikku keras.

Ya Tuhan! sakit sekali rasanya, siapa wanita ini. Tega sekali  ia menghancurkan perasaan wanita lain, bahkan setelah tahu Aslan telah menikah. Ia dengan tega berucap siap menjadi madu. Wanita macam apa yang tega menghancurkan kebahagiaan wanita lain.

--------NMT--------

Malam Pengantinku Di Madu (NOVEL INI SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang