Kacau

1.5K 86 0
                                    

Plagiat menjauh🔪
**

"SYILA!"

Aku terkejut saat mendengar teriakan itu. Netraku berpendar melihat sekeliling. Mobil? jadi tadi benar-benar hanya mimpi? Ya Tuhan. Mengapa itu terasa nyata.

"Kau, baik-baik saja? aku memanggilmu dari tadi Syila," Kings menghela napas. "Ini yang paling aku takutkan darimu, Syila. Kau tidur seperti orang mati." sambungnya menampilkan wajah prihatin.

Plak.

Aku memukul lengannya gemas.

"Kau, bicara mati lagi, aku potong lidahmu."

"Sttt ... kau selalu kejam, aku yakin suamiku akan kabur jika kau mempertahankan kekejamanmu."

Aku tidak menjawab ucapannya. Netraku kini beralih melihat keluar, ternyata kita sudah sampai.

Deg.

Mas Aslan dan Dela berdiri di depan pintu seperti mimpiku tadi. Apakah aku akan merasakan pelukan itu. Memikirkan itu membuat jantungku berdetak sangat cepat.

Dengan gugup aku keluar dari mobil. Saat mataku melihat pada Aslan. Wajah itu berubah menjadi merah seolah menaham kekesalan.

Aku terkejut melihat itu. Apa yang terjadi, dengan langkah cepat Aslan berjalan menghampiriku. Ia mencengkram pergelangan tanganku kuat. Sakit sekali rasanya. Ada apa denganya? apa yang aku lakukan sehingga ia begitu kasar.

"M--mas sakit,"

"Dari mana kamu ha! berani sekali kamu keluar tanpa izin dariku. Dan kembali dengan lelaki lain!"

"Aku, a--aku ke makam," ucapku serak tidak kuat dengan cengkraman tangannya.

"Bohong!"

Bugh.

"Kak Aslan!"

Aku terkejut setengah mati saat melihat Aslan terbaring di tanah dengan Kings di atasnya.

"Bajingan, berani sekali kau menyakiti Syila!"

Bugh! Bugh! Bugh!

"Aku akan membunuhmu!"

Kings menyerang Aslan membabi buta. Aslan membalas sama brutalnya. Aku tidak kuat melihat ini, aku segera berlari mencoba menarik Kings dan Dela menarik Aslan.

Wajah kedua lelaki itu tidak berbentuk lagi. Perlahan air mataku jatuh, sama sepertiku Dela juga menangis sesegukan.

Sekuat tenanga aku menahan Kings agar tidak menyerang Aslan lagi.

"Lepaskan Syila! lelaki brengsek itu harus di beri pelajaran."

"Brengsek! dia istriku. Bukan urusanmu mengurusi keluargaku!"

"Istri? Haha, Aku bersumpah akan merebut Syila darimu banjingan!"

Aku merinding mendengar ucapan Kings, segera aku menariknya menjauh.Aku melihat Aslan juga di tarik Dela masuk ke dalam rumah.

"Pulanglah Kings."

"Syila, aku tidak akan membiarkan kamu di sakiti."

"Tidak. Pulanglah kau memperburuk keadaan!" bentakku emosi.

Kings tertengun

"Baiklah. Tetapi aku tidak main-main dengan janjiku Syila," ucap Kings berbalik dan menaiki mobilnya.

Aku terduduk, air mataku mengalir dengan deras. Mengapa semua jadi seperti ini.

----------NMT------------

Malam Pengantinku Di Madu (NOVEL INI SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang