25

1.8K 91 2
                                    

Aku mendongak, kini netraku bertemu dengan wajah lelaki tampan yang dulu sempat menjadi suamiku, dan mungkin sekarang masih suami, karena kami belum berpisah secara hukum.

Kupalingkan wajah menghindari kontak mata dengannya, rasanya sekarang aku telah muak melihat wajah itu, wajah yang dulu selalu kupuja, kini menjadi wajah yang paling ingin aku hindari.

"Syila, Makanlah, aku tau kau lapar, apakah kau akan menyiksa bayi kita? ia pasti sangat lapar," ucap Aslan lagi berusaha membujuk.

Telingaku serasa panas saat ia mengatakan bayi kita? Bayi kita?! ini bayiku! hanya bayiku! ia tidak akan pernah bisa memilikinya bahkan jika ia ingin menukarnya dengan dunia.

"Baiklah, buka mulutmu aku akan menyuapkannya. Aaaaa"

Aslan membuka mulutnya, dengan tangan yang mengarah pada mulutku menyuruh untuk membukanya. Kupalingkan wajah darinya, aku tidak merespon sedikitpun ucapan dari Aslan.

Prank!!!!

Aku terkejut setengah mati saat mendengar suara piring pecah, dengan cepat kupalingkan wajah melihat Aslan, saat ini wajah lelaki itu benar-benar merah. Sangat merah sampai-sampai asap akan keluar melalui telinganya.

"BISAKAH KAU MENGHARGAIKU SEDIKIT SAJA! KAU BENAR-BENAR MENGUJI KESABARANKU SYILA, KAU TAHU!? MAKANAN ITU AKU MEMBUATNYA SENDIRI! DAN ITU UNTUKMU! HANYA UNTUKMU. BRENGSEK!!"

Teriakan menggelegar Aslan membuatku menggigil, seluruh tubuhku seolah kehilangan tenaganya, apakah ia begitu marahnya hanya karena semangkuk bubur?

Perlahan air mataku jatuh, kecewa,marah, dan sakit. bercampur semua menjadi satu. Laki-laki inilah yang aku nikahi, bagai mana mungkin aku bisa begitu tidak mengenalnya sama sekali!

"S--Syila, maafkan ... Maafkan aku. Aku tidak bermaksud memarahimu. Aku ... Aku ..."

"MENJAUHLAH ASLAN! AKU MEMBENCIMU! MENJAUH!"

Teriakanku menggelegar, membuat Aslan membeku pada tempatnya. Aku tidak perduli, saat ini aku sangat takut padanya, sangat! tubuhku menggigil dengan sangat kuat, aku tidak bisa menggendalikan tubuhku, aku sangat takut padanya.

"Syila, dengarkan aku ..."

"Tidak! Menjauh Aslan!"

"Dengarkan! suka atau tidak kau harus mendengarkanku!"

-----NMT-----

Malam Pengantinku Di Madu (NOVEL INI SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang