Bismillahirrahmanirrahim
Aku update lagi nih. Bawa kisah Arunika yang buatku muter-muter ckck.Voment dulu gais dan happy reading.
Menjadi bayang-bayang. Seharusnya aku menyerah, tapi kenapa hati ini malah tak mau berserah. Sebab kamu adalah jawaban dari do'aku selama ini. Pemberhentian terakhirku.
Gaun berbahan satin membuat Arunika tak takut kepanasan setidaknya. Setelah keluar dari mobil dengan memasang senyum seapik mungkin, Arunika tak mau menampilkan kegelisahan yang bergelayut di hatinya. Entahlah. Sampai kapan afeksi itu bertahan lama. Hingga menyemburkan lava yang tak mampu ia bendung semaunya.
Ketika sampai di basement, Arunika mengedarkan pandangan melihat mobil-mobil mewah yang telah terparkir di sini. Bahu Arunika bersender di sisi mobil seraya menunggu Aga yang belum menutup teleponnya dengan Aluna. Tawa kering terlontar dari sudut bibirnya.
"Sudah selesai?"
Melirik arloji di pergelangan, Aga mengangguk tanpa menengok ke arah Arunika. Jalannya mendahului tanpa melihat Arunika yang termenung dengan sudur bibir yang meringis.
Arunika tepekur dalam sunyi basement. Lelaki yang asik berjalan di depan tanpa mengindahkan kehadirannya cukup membuat hati Arunika ciut. Netranya menatap lelah pada raga yang tak kunjung membuka peluang baginya. Seolah terlalu jauh untuk ia gapai, kecil sekali untuk di semogakan.
"Hai, sudah lama?"
Mendadak jantung Arunika berdegup kencang. Napasnya tercekat tatkala indera pendengarannya menangkap suara sopran milik perempuan yang baru-baru ini terngiang di otaknya. Seperti suara Aluna. Tak lama itu Arunika mendongakkan kepala hingga matanya merangkum sosok perempuan bertubuh ramping dibalut gaun sebatas lutut. Lutut jenjang putih milik perempuan itu dibiarkan terlihat.
"Arunika, apa kabar?" sapa Aluna seraya melambaikan tangannya. Dia datang sendiri bersama kenangan yang menyakitkan.
Arunika rasa ia harus tenggelam saja dari permukaan bumi. Jujur saja, walau belum menemukan titik terang tentang siapa perempuan yang masih hinggap di hati Aga, tapi fokusnya sudah bersama Aluna. Sudah banyak yang ia ketahui melalui media sosial. Banyak kebersamaan yang diabadikan dari akun fanbase mereka berdua. Walau realitanya Aluna dan Aga sudah sama-sama menghapus foto mereka berdua di akun masing-masing.
Dia hanya bayang yang mengisi kekosongan hidup lelaki itu.
Dari jarak dua meter, Arunika bisa melihat jelas Aga menoleh ke belakang seakan tak sadar akan kehadirannya yang jauh tertinggal.
"Alhamdulillah baik. Kabar Mbak Aluna gimana?"
Aluna berjalan ke arah Arunika sembari membawa minaudiere bag berwarna hitam yang menjadi pelengkap fashion item-nya malam ini. "Tidak terlalu baik ketika datang ke acara ini sendirian," cibirnya seraya terkikik pelan. Polesan lipstik berwarna plum membuat tawanya menjadi anggun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk, Arunika ✔ [PROSES TERBIT]
RomanceHidup Arunika berubah ketika dijodohkan dengan Aga Febrian, seorang dosen pengganti di kampusnya. Bahkan belum genap satu minggu Aga membuatnya pingsan dan di keluarkan dari kelas. Namun, penolakan dari Aga tepat sebelum kedua orang tuanya menyampa...