Bismillahirrahmanirrahim
Vote dan komennya gais.Jangan lupa follow akun wattpadku dulu, ya. Terima kasih selalu mendukung.
Ujian adalah cara Allah untuk mengukur kesabaran seorang Hamba. Ujian bukannya melemahkan, tapi menguatkan. Belajarlah agar hati menerima, bukan menghakimi tiap takdir yang di jalani.
@haffaza_
Mendengar kisah cinta yang pelik diutarakan Meira membuat Arunika bergeming dalam posisinya. Setelah menyadari dirinya ada di sini, Meira pergi tanpa pamit dan tanpa mengatakan sepatah pun pada Arunika. Seolah dia tak ada apa-apanya di mata perempuan itu. Setidaknya, Meira memandang bahwa mereka pernah berjuang bersama. Itu saja, tak usah lebih.
Namun, ego Meira mengharuskan Arunika berada dalam situasi sulit. Hanya ia dan Aga di sini. Menyisakan kejanggalan yang bungkam. Hingga lima menit kepergian Meira, Aga masih saja diam.
"Mas Aga."
Aga mendongak, menatap balik netra bening milik Arunika. "Makan saja dulu," kilahnya menutupi. Tak kelang beberapa lama tadi, Binar membawakan pesanan mereka berdua. Sunyi. Di lantai atas ini seakan berkonspirasi untuk ikut bergeming.
Arunika menuruti. Mengais makan siang dalam sepi. Hatinya sungguh meringis. Ingin menangis, tapi jiwa ini terlampu perih.
Tak ada yang harus ia lakukan selain mengait hati Aga untuk menjadikan Arunika satu-satunya. Namun, dia takut kecewa. Takut Aga tak bisa dan ia menyerah.
"Mas Aga," panggil Arunika tatkala sudah selesai menyantap makan siangnya. Dia harus segera mendapat penjelasan sebelum Aurora menelponnya untuk kembali.
"Maaf. Bukan aku yang membawa Meira ke sini."
Meira. Ingin rasanya Arunika menghabiskan perempuan itu. "Bukan tentang Meira, Mas," jedanya beberapa detik sembari menghela napas panjang. Arunika memandang Aga penuh kejelasan, seakan mencari jawaban yang sampai sekarang tak ia temukan. "Tentang Mbak Aluna."
Mendengar hal itu, Aga memutus kontak mata mereka. Napasnya naik-turun. Pasokan oksigen di kafe papa tak bisa membuat Aga menghirup lega. Sebenarnya Aga tak ingin Arunika tahu ada apa Aluna di balik ini semua. Yang nyatanya memang tak ada sangkut paut dan kesalahan.
"Kamu bisa menyimpulkan sendiri dengan perkataan yang diucapkan Meira tadi."
Arunika menggeleng. Defintif, ia tahu siapa Aluna. Dia tak gagap teknologi, bahkan selama ini Arunika diam-diam menjadi stalker suaminya sendiri. "Aku ingin tahu dari Mas sendiri."
"Aluna ...," Aga menggantung kalimatnya sembari tertunduk lemah. "adalah masa laluku."
Bergeming. Seketika air mukanya berubah dingin. Tak bisa menutupi topeng yang selama ini ia pendam, Arunika menatap nyalang suaminya. Aga terus terang, walau realitanya ia sudah mengetahui ini dari jauh-jauh hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk, Arunika ✔ [PROSES TERBIT]
Любовные романыHidup Arunika berubah ketika dijodohkan dengan Aga Febrian, seorang dosen pengganti di kampusnya. Bahkan belum genap satu minggu Aga membuatnya pingsan dan di keluarkan dari kelas. Namun, penolakan dari Aga tepat sebelum kedua orang tuanya menyampa...