THE FAKE NERD ANGEL [ REPUBLISH ]

13.1

2 minggu kemudian.

Seorang gadis cantik terbaring lemah diatas ranjang rumah sakit, wajahnya nampak pucat dan alat pernafasan yang masih melekat untuk membatu pernafasannya. Gadis itu adalah Angel, ia masih setia menutup matanya, selama 2 minggu ini kondisi Angel membuat seluruh orang terdekatnya merasa cemas, terkadang kondisinya menurun dan diharuskan dirawat di ruangan ICU setelah kondisinya kembali stabil ia dipindahkan keruang rawatnya. Selama 2 minggu ini juga Andrian selalu berada disamping Angel, menggenggam tangan Angel yang tak diinfus.

Selama 2 minggu Angel mengalami koma keempat abangnya, juga ketiga sahabatnya menjadi lebih dingin dan tak tersentuh, mereka melewati hari hari dengan kelabu tanpa adanya Angel bersama mereka, melewati pensi sekolah bahkan hampir setiap hari mereka membolos karna saking bosannya berada disekolah mereka memilih berada dirumah sakit menemani Angel.

Dan kini Angel sedang ditemani oleh Andrian, sedangkan abang dan sahabatnya masih berada di sekolah. Andrian masih setia menggenggam tangan Angel dan memperhatikan wajah Angel yang masih sedikit pucat namun tak mengurangi kecantikannya.

"Lia, aku udah disini, kamu nggak kangen sama aku? Aku aja kangen sama kamu walaupun aku udah disamping kamu tapi itu nggak membuat rasa kangen aku terobati, aku kangen natap manik mata hazel kamu, denger suara kamu, aku kangen kamu nyapa aku seperti dulu lagi. Kalau kamu denger suara aku, aku pingin banget kamu bangun, nggak cuma aku yang nunggu kamu tapi Mommy, Daddy, abang, sahabat, semuanya nunggu kamu untuk bangun. Esa akan jagain Lia seperti Esa jagain Lia dulu, tapi Lia harus bangun jangan bikin Esa khawatir sama Lia" Lirih Andrian sambil menundukkan kepalanya, dengan tangan nya yang masih menggenggam tangan Angel sesekali ia mengecup lembut punggung tangan Angel.

"Esa"

"Esa kamu dimana"

"Jangan tinggalin Lia"

Andrian tersentak dan langsung menegakkan kepalanya kala ia mendengan lirihan kecil Angel.

"Lia ka..kamu udah sadar" Ucap Andrian dengan binaran kebahagiaan, namun yang andrian lihat Angel masih setia memejamkan matanya membuatnya kembali menunduk sedih, hingga tiba tiba ia merasakan jari tangan yang ia genggam bergerak, membuat Andrian mendonggak.

Eughhh

Angel membuka matanya dengan perlahan dan sedikit menyipitkan matanya kala cahaya yang terang menyambutnya.

"Lia, akhirnya kamu sadar juga" Ucap Andrian senang dan mencium kening Angel.

"Drian?" Ucap Angel yang merasa bingung. Sambil melepaskan alat bantu pernafasannya.

"Ini aku Cessa" Ucap Andrian sambil menunjukkan kalung yang sama seperti milik Angel namun hanya berbeda warna. Angel yang melihat kalung itu mata nya langsung berkaca kaca. Angel berusaha untuk duduk dengan sigap Andrian membantu Angel agar duduk dengan nyaman.