Dalam dunia ini kita tak selau sendirian, karena selalu ada seorang laki-laki dan seorang wanita. Ada Eliza dan ada juga Pelangi. Sudah dua bulan lamanya Aku dekat dengan Pelangi dan akhirnya Aku menyatakan perasaanku kepada Pelangi pada tanggal 19 febuari.
Aku mengajaknya kesuatu tempat. Saat itu Aku mengungkapan semua perasaanku dan akhirnya Pelangi menerimaku sebagai seorang pacar.
Saat ini hubunganku sudah berlangsung selama 2 bulanan. Perasaan nyaman saat Aku dekat dengan Pelangi. Entah kenapa semua yang kita obrolkan bersama terasa nyambung dan saling memahami.
Pagi hari Aku menunggu Pelangi yang masih ada mata kuliah.
Sambil menunggu Pelangi Aku memainkan Hp tiba-tiba Pelangi datang menghampiriku.
"Hey maaf lama,"ucap Pelangi yang tiba-tiba muncul.
"Kaget Aku Pelangi, kemunculanmu yang selalu tiba-tiba membuatku selalu kaget,"ucapku sambil memegang dadaku.
"Hehehheheh maaf,"ucap Pelangi sambil tersenyum.
"Mau kemana kita sekarang mumpung hari ini mata kuliahku kosong hari ini,"ucapku.
Hp pelangi berbunyi...
"Bentar ya Eliza, Pelangi angkat telepon dulu,"pelangi berjalan menjauh untuk mengangkat telepon.
"Maaf ya Eliza gimana kalo jalan-jalannya besok aja Pelangi ada urusan mendadak nih,"ucap Pelangi yang sedikit terburu-buru.
"Kenapa Pelangi?"tanyaku.
"Pelangi ada urusan mendadak ni maaf ya Eliza Pelangi tinggal dulu."
"Mau Aku anterin kayaknya kamu buru-buru?"
"Enggak usah Pelangi pergi dulu ya maaf banget Eliza,"ucap Pelangi yang terlihat sangat buru-buru.
"Oke gakpapa hati-hati ya Pelangi kabarin kalo ada apa apa,"ucapku yang sedikit cemas.
"Oke kamu hati-hati juga ya love you,"ucap Pelangi sambil berjalan meninggalkanku.
Aku berjalan menuju parkiran dan masuk kedalam mobil.
Tiba-tiba hpku berbunyi. Ternyata Bibik Marsih yang telepon
"Iya Bik ada apa ya?"tanyaku dalam percakapan telepon.
"Den gimana ini den,"ucap Bibik dengan nada yang sedikit ketakutan.
"Tenang Bik pelan-pelan ngomongnya,"ucap Aku yang menenangkan bibik.
"Ayah Aden tadi pingsan di rumah terus Bibik sama Pak Anton langsung membawa ke rumah sakit," ucap bibik yang masih takut.
"Sekaran Ayah dimana Bik?"tanyaku yang sontak langsung kaget mendengar kabar dari Bibik.
"Ini di rumah sakit Den sama nyonya Lidya sama Pak Anton juga,"ucap Bibik.
"Yaudah Bik sekarang Aku langsung Pulang,"
"Hati-hati Den,"ucap bibik sambil menutup telepon.
Perasaanku tiba-tiba jadi sangat takut. Takut kehilangan seseorang yang Aku cintai. Air mata ini tanpa kusadari jatuh dengan sendirinya. Tiba-tiba Aku teringat kenangan saat bersama Ayah.
**** Flashback On ****
Waktu itu Aku masih berumur 7 tahun kami berdua sering kali berlomba sambil mengelilingi desa. Aku yang menaiki sepeda dan Ayah yang joging. Meskipun Aku yang lebih cepat sampai ketujuan karena menaiki sepeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senyum Anak Tunggal Dalam Sebuah Perjalanan
Genç KurguPernah gak sih kalian dalam hidup ini merasakan kekecewaan? Apapun itu tentang perasaan kecewa terhadap suatu pilihan. Mari sejenak melihat ceritaku tentang semua penyesalan yang pernah aku lalui. Pertama namaku adalah Eliza Pranata aku hanya manusi...