Rule #21 "Live with Hedonism"

55 14 0
                                    

"Hidup dengan Hedonisme"



Aku tahu apa yang kamu pikirkan saat ini.
Tenang, aku tidak mabuk saat menulis ini, aku seratus sepuluh persen sadar.
Sebelum kamu beranjak pergi dari tulisan ini tolong pahami dulu esensi dari sebuah pandangan hedonisme itu sendiri.

Hedonisme itu berasal dari kata 'Hedon' dari bahasa Yunani yang berarti Pleasure/Kenikmatan.

Kata 'kenikmatan' inilah yang pada akhirnya membuat gambaran umum di masyarakat bahwa paham hedonisme adalah paham yang mengajarkan tentang hidup berfoya-foya, YOLO, bermegah-megahan dan segala sesuatu yang erat hubungannya dengan materialistik.

Padahal paham Hedonisme itu sendiri percaya bahwa hidup manusia yang sebaik-baiknya adalah  hidup dengan penuh kenikmatan dan juga menghindarai penderitaan.
Jadi, Seek Pleasure and avoid pain.  

 
Dua hal itulah yang melandasi sebuah pandangan hidup hedonisme, sayangnya makin kesini orang sering melupakan faktor keduanya yaitu 'avoid pain atau menghindari penderitaan', semua orang fokus pada bagaimana mencoba untuk telihat sekaya mungkin, se-hypebeast  mungkin, dan segaul mungkin. Tanpa pernah mencoba untuk sedikit berfokus ke bagaimana memperoleh kesenangan dengan cara menghindari penderitaan bukan berlomba-lomba untuk memperoleh kebahagiaan sebanyak mungkin.

Dan inilah yang Epicurus(filsuf yunani) dan aku ingin tekankan kepada kalian, yaitu bagaimana menjadi hedon versi kami.

Menjadi bahagia ala seorang hedonis menurut Epicurus berarti kamu lebih berfokus untuk menghindari penderitaan dibanding mengejar kenikmatan. Kenapa gitu?
Yaa karena percaya atau engga mengejar kenikmatan terus menerus malah akan membuat kita semakin gak bahagia. Ko gitu?
Yaa, sederhananya kamu yang terbiasa mengejar kenikmatan dengan makan-makanan mahal, pergi ke diskotik, minum-minum, atau beli barang-barang mahal akan terbiasa menaruh standar yang tinggi hanya untuk bisa bahagia. One day kamu disuruh makan ke warteg dan pakai-pakaian sederhana kamu akan cendrung merasa sedih dan gak pede. Dan gaya hidup yang kaya gitu juga dalam waktu yang lama akan bikin kesehatan kamu memburuk dan ujung-ujungnya kamu sakit-sakitan. Itu kenapa Epicurus bilang kalau hedonisme yang beneran itu bukan yang selalu ngejar kenikmatan, karena kalo kamu ngejar itu terus-terusan, lama-lama kenikmatannya akan hilang dan justru jadi kaya semacam bumerang buat kamu, karena prilaku konsumtif, makan sembarangan, dan pergi ke diskotik itu pada akhirnya cuma bikin kamu mengalami kerugian baik secara materi maupun fisik kamu yang lambat laun pasti akan sakit.

Beda ceritanya kalau kamu gak terlalu ngejar kesenangan itu, hidup sederhana aja(selama kebutuhan-kebutuhan dasar terpenuhi). Yaa kamu gak akan masalah makan di warteg karena bisa jadi itu makanan favorit kamu atau pergi dengan pakaian yang biasa aja kamu mungkin akan pede-pede aja karena itu nyaman dikamu.


Kamu sekarang mungkin mikir, ko hedonis jadi kaya gitu?
Yaa, balik ke pernyataan awal dimana ada dua prinsip penting dalam hedonisme yaitu Seek Pleasure and avoid pain.
Nah, yang aku coba sampaikan pada kalian adalah bagaiamana mencoba berfokus pada menghindari penderitaanya, dengan cara menghindari segala sesuatu yang sifatnya gak essensial.
Contoh makan itu pokok, karena kalau engga kita bakalan mati kan, tapi makanlah yang sederhana aja cukup, gausah yang mahal-mahal toh kita bakalan tetep laper juga nantinya. Jangan paksa diri kamu sendiri untuk ngelakuin sesuatu yang kalaupun kamu gak lakuin itu yaa gapapa juga ko. Hidup sesederhana aja, asal bisa makan, minum, tidur, ngobrol sama temen, dan hal-hal yang menurut kamu sifatnya penting buat kamu(Setiap orang punya hal yang menurut mereka penting, dan itu pasti beda-beda untuk setiap orangnya).
Karena aku percaya terkadang manusia itu suka ngeribetin dirinya sendiri. Entah karena takut akan ketidak pastian dimasa depan dan ingin merasa aman, atau kebanyakan cuma terjebak sama tuntutan sosial.
Kamu pasti familiar dengan kalimat "Beauty is Pain", sebuah kalimat yang kalo dipikir-pikir lagi ngegambarin banget sama realita hidup kebanyakan orang sekarang. Kebanyakan dari mereka udah cantik apa adanya, tapi mereka ngeribetin diri mereka sendiri dengan sulam alis lah, laser, suntik putih, dan udah tahu sakit, mereka tetep lakuin dan kejar. Padahal kalaupun gak di lakuin pun mereka tetep masih bisa hidup loh. Kenyataanya itu semua bukan hal yang dibutuhin dan penting-penting banget dan bukan cuma cewek doang cowok juga banyak yang ngelakuin itu. Semua itu dilakukan hanya untuk menyenangkan atau memberi kesan pada kehidupan sosialnya aja, kasarnya yah mereka cuma ngasih makan ego mereka sendiri aja (sesuatu yang fana). 

Dan saat mereka terlalu tenggelam dengan mengejar semua kenikmatan palsu itu mereka sampai lupa untuk nyari tahu apa yang sebenarnya penting buat diri mereka di dunia ini?
Karena seperti yang aku bilang, bahwa setiap orang seharusnya punya hal yang menurut mereka penting, dan itu pasti beda-beda untuk setiap orangnya.

Ada yang mikir keluarga, pasangan, temen, pekerjaan, agama, bahkan sampai ke karakter fiksi dan action figure. Dan yaa itu sah-sah aja, gak ada yang salah. Ada yang ngejar karir sampai pulang cuma sebulan sekali, ada juga yang mikir untuk gak apa-apa punya pekerjaan yang biasa-biasa aja asal dia selalu punya waktu buat keluarganya. Lagi, gak ada yang salah sama semua pilihan itu.
Selama kamu tahu apa penting buat kamu, kamu pasti bisa prioritasin hal itu. Misal kamu mentingin keluarga yaudah luangkan banyak waktu buat mereka, cari pekerjaan yang sesuai yang memberikan kebebasan untuk mengelola waktu kamu bersama keluarga, kalau emang gak bisa berarti pekerjaan kamu saat ini gak cocok dan yaa, cari pekerjaan lain.
Hiduptuh yaa emang sebenarnya sesederhana itu. Tapi kebanyakan orang malah bingung sendiri mereka mementingkan sesuatu tapi justru melakukan sesuatu yang lain. Nah, ini yang ribet.

Karena gini, kalau dalam hidup kita gak melakukan hal yang penting buat kita yaa terus buat apa kita hidup?

.

.

.

Setelah muter-muter ngomongin tentang hedonisme, sekarang waktunya ngejelasin ke kamu tentang kenapa sih seorang pendiam harus banget hidup dengan ideologi ini???

Jawabanya sederhana, Aku hanya ingin melihat kalian bahagia.
Bukan dengan sesuatu yang mewah dan matrealistis tapi dengan cara hidup sederhana, avoid pain.
Mungkin yang diam sudah cukup lelah bersuara karena tak pernah dianggap ada.
Mungkin yang bersabar sudah cukup melawan karena tak juga dihiraukan.
Mungkin yang tertidur sudah cukup berkeringat karena tak kunjung diingat.
Aku tahu rasanya, percayalah...

Namun selama kamu mencoba untuk mengindari penderitaan dengan hidup sesederhana mungkin dan se-apa adanya, kamu tetap punya banyak hal untuk membuatmu bahagia, sesederhana bertemu teman yang memang satu frekuesi dengan mu dan menghabiskan waktu bersama di sebuah warung kopi kecil pinggir jalan. Karena yang terpenting bukan seberapa mahal apa makanan mu dan seberapa mewah tempatnya, melainkan dengan siapa kamu menghabiskan waktu dan bertukar cerita saat makan itu.

Untuk saat ini apa yang menjadi penting untuk ku adalah menulis, membagikan apa yang aku rasa dan pikirkan ke lebih banyak orang. Saat ini dunia masih belum ramah untuk ku, masih ada orang tua yang menyepelekan mimpiku, masih ada penghakiman sosial yang menganggap ku tidak berguna dan pengangguran, masih ada teman-teman ku yang memandang miris ke arahku, masih ada diri ku sendiri yang takut akan masa depan ku jika terus menerus seperti ini, dan masih banyak ketidak ramahan dunia lainya yang aku rasakan.
Sebagai seorang pendiam, aku tidak berminat untuk menjelaskan kepada orang-orang itu apa yang sebenarnya sedang aku usahakan, itu terlalu melelahkan, dan bukan caraku juga agar hidupku rekontruksi.
Tapi sebagai seorang hedonis, aku tahu bahwa lakukan apa yang menurutmu penting itu jalan satu-satunya untuk membuatmu lebih hidup. Dan akupun mengejarnya, aku pelajari banyak hal bahkan diluar kepenulisan seperti marketing(bagaimana agar tulisanku lebih banyak dilihat orang), dan ilmu-ilmu lain yang mendukung untuk kepenulisanku.
Dan setiap kali aku jatuh dan merasa "rasa-rasanya ini tidak akan berhasil di kemudian hari", akupun kemudian membaca beberapa buku dan ketika aku membacanya aku kagum kepada penulis-penulis itu, bisa-bisanya mereka menulis sesuai dengan perasaanku tanpa bertanya terlebih dahulu.
Akupun berfikir jika aku juga pasti bisa menulis sesuatu yang seperti itu, ini hanya masalah waktu. Aku harus tetap membuat sesuatu yang menurutku penting ini menjadi tetap penting untuk waktu yang sangat lama, hingga aku benar-benar meraihnya dan kalian bisa melihat namaku di cover buku-buku yang ada di toko-toko buku.
Dan saat aku memikirkan suatu hari dimana aku melihat ada namaku di salah satu buku yang ada di toko buku, aku sejenak melupakan bahwa hari ini dunia sedang tak ramah padaku, aku melupakan semua luka itu dan kembali ke mejaku dan mulai mengetik kembali. Akupun bahagia lagi.

Temukan essensi yang berharga dalam hidupmu, cari tahu dan kejar apa yang memang menjadi penting untuk mu, dan hiduplah dengan itu.
Selama kamu hidup untuk apa yang terpenting untuk mu, seburuk apapun orang-orang memperlakukan mu dan sekejam apapun dunia menulis takdir dalam hidupmu.
Percayalah, prosesnya masih sangat layak untuk kamu ikuti.



# Kesimpulan :

Kebahagiaan itu masalah mindset, bukan uang apalagi barang.

Hidup itu sederhana, hanya keperdulian kita terhadap tuntutan sosial yang membuatnya rumit.

Kamu perlu tahu apa yang menjadi penting untukmu dan hiduplah dengan alasan itu, aku yakin kamu akan jadi pendiam yang lebih tegar kedepannya.




'Hidup dengan Hedonisme'

dan itulah rule ku yang ke-dua puluh satu.





Hi Pejuang Keheningan,
Pedoman ini akan dirilis setiap minggunya.
Ayo berikan dukungan kamu dengan mem-Vote bagian ini dan menyebarkan keteman kamu yang juga pendiam.
Silahkan sampaikan opinimu tentang konten ini di kolom komentar atau inbox message saya.
Dan jangan lupa baca catatan saya yang lain.... Terima kasih banyak ^-^

-----------------------><-------------------------

Pedoman untuk jadi PendiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang