Hari berganti dan semuanya mulai terasa berbeda, terutama yang sedang dirasakan oleh Jaemin.
Lelaki tampan itu sedang menghabiskan waktu dikamarnya.
Merebahkan badan sambil bermain-main dengan ponselnya, walaupun sebenarnya dia sedang memikirkan beberapa kejadian yang dia alami pada beberapa hari yang lalu."Kenapa makin ke sini Ryujin makin ngejauh dari gua ya?--Ya iya sih sebelumnya juga memang ga terlalu deket, tapi ini tuh kayak kelihatan banget ngehindar dari gua nya." Monolog lelaki itu yang gusar sendiri.
Jaemin bahkan membanting ponselnya ke arah samping karena perasaan kesalnya itu.
"Emang ya bahasa cewek tuh susah banget dingertiinnya--capek hhh!!" Lenguhnya lagi.
Selanjutnya Jaemin menarik rambutnya kebelakang, lelaki itu bahkan sampai tidak sadar dengan kedatangan seseorang ke kamarnya.
"Loh nak! Itu kok rambutnya dijambak? Hey!" Ucap seseorang yang baru masuk ke dalam kamar Jaemin.
"Mama? Ah biarin aja lah mah, lagian Jaemin lagi kesel nih." Jelas Jaemin sambil berhenti menjambak rambutnya sendiri.
Jaemin mendudukkan diri di ranjangnya, disusul Yoona sang ibu yang ikut duduk disamping putra semata wayangnya itu.
"Kesel kenapa sih nak? Sini cerita sama mama, siapa tau mama bisa bantu kan." Ucap Yoona lembut kepada anak semata wayang nya itu.
Selanjutnya Jaemin hanya menghela nafas, lalu menatap sang ibu dengan pandangan heran.
"Em--mah kenapa sih perempuan itu susah baget dingertiinnya? Jujur aja, kadang-kadang aku sendiri juga susah buat ngertiin mama." Jelas Jaemin dengan nada penuh resahnya.
Yoona mengernyit heran, tapi selanjutnya ia tertawa karena mengerti kearah mana arah pembicaraan anaknya itu.
"Loh kamu lagi suka sama cewek nih ceritanya?!" "Hayo ngaku kamu!" Ucap Yoona, sambil merangkul lembut putranya itu.
"Eh kok mama tau?" Tanya Jaemin yang bingung sendiri.
"Iya dong, cewek itu pekaan. Emangnya laki-laki?! Hahhaa" Balas sang mama sambil mengacak pelan rambut anaknya.
"Duh jangan ketawa dong ma. Malu nih!" Protes Jaemin dengan poutnya.
Selanjutnya Yoona berhenti tertawa, tapi tetap tidak bisa tersenyum melihat sikap gelisah anak lelakinya itu.
"Nak, kenapa kamu harus malu sih, kan suka sama seseorang itu ga dosa."
"Gini deh, Kalau kamu malu buat ceritain cewek yang kamu suka ke mama, kamu ga usah sebut nama ceweknya juga gapapa kok nak." Jelas Yoona, yang menatap anaknya dengan tatapan hangat.Jaemin tertegun dengan perkataan lembut mamanya.
"Oke deh mah, Jaemin mau cerita." "Jadi sebenernya Jaemin memang lagi suka sama seseorang mah, kayak yang mama bilang tadi. Em--dimisalkan inisial cewek yang Jaemin suka itu 'R' dan si 'R' ini sebenarnya masuk ke dalam lingkup teman aku mah, di sekolah yang baru itu.
Aku sama dia emang ga deket sih tapi belakangan ini aku jadi makin deket sama dia."
"Awalnya semua berjalan lancar, malah udah sampai ke tahap sender-senderan, curhat-curhatan dan lain-lain gitu lah, tapi yang jadi masalahnya--" Jelas Jaemin, lelaki itu menggantungkan penjelasannya dan saat ini tampak berfikir."--Masalanya udah beberapa hari ini si 'R' itu kayak ngehindar dari Jaemin mah. Padahal seinget Jaemin, Jaemin itu ga ada buat salah sama cewek yang Jaemin suka ini dan Jaemin juga sempet tanyain ke dia kan;
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐅𝐚𝐤𝐞 𝐍𝐞𝐫𝐝 - 𝐉𝐚𝐞𝐦𝐫𝐲𝐮
Fanfiction[C.O.M.P.L.E.T.E] "𝑲𝒆𝒔𝒆𝒎𝒑𝒖𝒓𝒏𝒂𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒔𝒖𝒏𝒈𝒈𝒖𝒉𝒏𝒚𝒂 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒃𝒂𝒈𝒂𝒊𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒄𝒂𝒓𝒂 𝒔𝒆𝒔𝒆𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒔𝒂𝒍𝒊𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒆𝒎𝒑𝒖𝒓𝒏𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒂𝒕𝒖 𝒔𝒂𝒎𝒂 𝒍𝒂𝒊𝒏." -𝙁𝙖𝙠𝙚 𝙉𝙚𝙧𝙙- "ᴷᵃᵐᵘ ʸᵃⁿᵍ...