Suara mesin yang berbunyi dan wangi rumah sakit yang sangat identik jadi salah satu yang dirasakan Ryujin saat itu. Tepat satu hari setelah perawatan gadis itu akhirnya ia terbangun dari tidurnya.
"Dimana ini?" Tanya gadis itu, yang sudah sangat jelas jawabannya.
"Argh!" Kepala Ryujin terasa sangat berat, dan badannya masih lemah bahkan untuk sekedar duduk.
"Ryu?! Ya Tuhan lo udah sadar?" Jelas seseorang yang baru masuk ke dalam ruangan Ryujin dirawat, dengan suara yang histeris dan bahagia.
"Suster, temen-temen, Ryujin udah bangun!!" Lanjut orang itu sedikit mengeraskan suara, ternyata orang itu adalah Yeji.
Yeji menghampiri Ryujin yang baru sadarkan diri.
"Ryu ada yang sakit ga? Mau gua bantuin duduk?" Tanya Yeji lembut sekali, wajahnya sangat prihatin kepada Ryujin.Ryujin menggeleng lemah. "Ga usah Ji, badan gue masih sakit." Balas Ryujin pelan dengan senyum tipisnya, suara gadis itu masih lemah.
"Mana Ryujin nya, mana?!!" Jelas seseorang yang tiba-tiba masuk.
Ryujin melihat ke arah sumber suara itu dengan tatapan bingung dan kaget.
"Renjun?" Jelas Ryujin lemah.
Renjun mengangguk dan menghampiri Ryujin, lelaki itu langsung memeluk erat Ryujin.
"Jangan dipeluk bego! Masih sakit itu badannya, gila ya lo?!" Jelas seseorang lagi yang baru masuk ruangan. Orang itu Jeno, ia menepuk kasar punggung Renjun dari belakang.
Renjun melepaskan pelukannya, selanjutnya ia menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Ma-maaf ya Ryu hehe" Jelas Renjun sedikit terbata-bata.
Ryujin tersenyum lemah, dia menatap tiga temannya yang ada disana secara bergantian.
"Gue gapapa kali, kalian biasa aja dong mukanyaa." Jelas gadis itu sambil tersenyum lemah diakhir.
Tiba-tiba Jeno berbicara lagi, tapi kali ini pada Yeji.
"Oh iya Ji, tolong lo panggilin dokter ya biar Ryujin diperiksa ulang lagi." Jelas lelaki itu, Yeji mengangguk sebagai jawaban.
Setelah Yeji pergi suasana ruangan itu kembali hening, Renjun bahkan tidak bisa mengalihkan pandangannya dari Ryujin sedangkan Ryujin tidak menyadari itu.
Ryujin sedang menatap Jeno intens, Jeno yang ditatap pun mengerti maksud gadis itu. Selanjutnya Ryujin berani mempertanyakan hal yang ingin ia tanyakan ke Jeno.
"Jen, Jaemin dimana?" Tanya Ryujin, suaranya sangat lemah.
Jeno tersenyum, ia mendekat ke arah bangsal gadis itu dan duduk di sisi kanan Ryujin sedangkan Renjun disisi kiri. Jeno tau pasti bahwa gadis itu akan menyanyakan keberadaan Jaemin.
"Ga usah banyak pikiran dulu ya Anne." Jelas Jeno, lelaki itu tersenyum pasrah dan senyuman itu juga menyiratkan kesedihan disana.
Ryujin mengernyit bingung, detik selanjutnya gadis itu menunduk karena malu kalau identitas aslinya terbongkar.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐅𝐚𝐤𝐞 𝐍𝐞𝐫𝐝 - 𝐉𝐚𝐞𝐦𝐫𝐲𝐮
Fanfiction[C.O.M.P.L.E.T.E] "𝑲𝒆𝒔𝒆𝒎𝒑𝒖𝒓𝒏𝒂𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒔𝒖𝒏𝒈𝒈𝒖𝒉𝒏𝒚𝒂 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒃𝒂𝒈𝒂𝒊𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒄𝒂𝒓𝒂 𝒔𝒆𝒔𝒆𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒔𝒂𝒍𝒊𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒏𝒚𝒆𝒎𝒑𝒖𝒓𝒏𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒂𝒕𝒖 𝒔𝒂𝒎𝒂 𝒍𝒂𝒊𝒏." -𝙁𝙖𝙠𝙚 𝙉𝙚𝙧𝙙- "ᴷᵃᵐᵘ ʸᵃⁿᵍ...