1 minggu berlalu..
Kalau orang-orang berpikir aku sudah melakukan malam pertama,
.
.
Itu salah besar.
Hehe.
Aku memang belum siap, namun aku akan selalu mengusahakan siap jika memang a Fahmi meminta.
Tapi sejauh ini a Fahmi belum meminta, mungkin ia paham dengan keadaanku.
Ah sudahlah, aku merasa di umurku yang 20 tahun ini masih terlalu kecil untuk masalah ranjang.
Seminggu berlalu. Hari ini adalah hari resepsiku. Tanpa menebak, aku sudah tahu bahwa hari ini akan menjadi hari yang melelahkan sekaligus bahagiaku.
Aku memandangi pantulan tubuhku dari kaca. Aku sudah selesai ber-make up. Kini aku memakai gaun yang khusus di pesan untuk resepsiku.
Gaun berwarna mocca muda dengan borkat di bagian atas hingga bawah dan kerudung senada sudah melekat di tubuhku saat ini.
"cantik" ucap a Fahmi yang sudah ada di belakangku saat ini. Aku hanya tersenyum.
"nanti aa ada surprise buat kamu, Li" ucap a Fahmi mengelus pundakku.
"surprise apa a?" tanyaku.
"namanya juga surprise, ya nanti dong"
"oke"
---
Kini aku sedang berada di depan gedung yang segaja di pesan untuk acaraku ini. Aku mulai gugup kali ini. Aku menautkan tanganku ke lengan a Fahmi dan sebelahnya ku gunakan untuk membawa buket bunga pernikahan.
Perlahan kami mulai jalan dibarengi dengan sambutan MC. Banyak sekali yang mengambil foto kami. Yang diundang kali ini tak hanya teman dekat saja.
Aku hanya tersenyum grogi di samping a Fahmi, tanganku bergetar. Beda dengan a Fahmi yang bisa menyembunyikan rasa gugupnya.
Hingga tibalah kami di kursi pelaminan. Sebelum aku duduk aku dan a Fahmi menyapa para tamu undangan yang datang.
Beberapa menit selanjutnya diisi dengan ocehan MC tentang cerita awal kita bertemu dan kenal, termasuk cerita aku mengidolakan a Fahmi.
Ah pastinya aku sangat malu kali ini.
"dan selanjutnya mas Fahmi akan memberi surprise untuk wanita pilihannya. Emm saya peringatkan untuk para jomblo tidak baper ya. Yang boleh baper eksklusif hanya mbak Lia saja. Langsung saja kepada mas Fahmi, waktu dan tempat saya persilahkan" ucap MC itu.
A Fahmi mulai meminta pada mic pada crew. Suara musik mulai terdengar. Seperti tidak asing tapi aku tidak dapat menebak ini lagu apa.
Apa mungkin karena aku terlalu gugup dengan beratus tatapan tamu yang hadir? Hm aku juga gak tahu. Hingga a Fahmi mulai menyanyikan lirik pertama.
Aku tak pernah meminta
Sosok pendamping sempurna
Cukup dia yang selalu
Sabar menemani dalam kekuranganku'afhsgshsg lagunya Natta Reza omg. Lagu paling favorit buat halu dulu nih, tapi kok a Fahmi tau ya' - Lia dalam hati.
Namun Tuhan menghadirkan
Kamu wanita terhebat
Kuat tak pernah mengeluh
Bahagiaku selalu bersamamu'ya gusti, dia pake pegang tanganku lagi, udah gitu matanya pas natap mataku'
Andai ada keajaiban
Ingin kuukirkan
Namamu di atas bintang-bintang angkasa
Agar semua tahu
Kau berarti untukku
Slama-lamanya kamu milikku
KAMU SEDANG MEMBACA
I Want To Be An Ukhti
Teen Fiction[COMPLETED] Asmara dan Kehidupan "jangan pernah berpaling dari saya, karena saya gak akan benar-benar melepas yang sudah saya perjuangkan" ucapnya sambil menatapku dalam. Aku tersenyum meyakinkan. Tentang seseorang yang ingin berhijrah, namun nyat...