Ketemuan

141 32 3
                                        

Room chat
Ustadz Fahri : assalamualaikum Lia, bagaimana? Katanya mau sharelock

Lia : afwan ustadz, saya lupa. Em saya sharelock ke Karin saja ya tadz, katanya mau belajar di rumah saya bareng Karin kan?

Ustadz Fahri : oh iya boleh, besok saya kerumah kamu sorean ya, abis ashar gitu

Lia : njih ustadz, saya manut saja

---

Beda banget sama orang-orang diluar sana. Biasanya kalo sore mah ya ngabuburit. Kalo aku sih sore mah enaknya molor yak sama scroll instagram nunggu di chat ustadz Fahmi.

Sadar woy, sampek sapi bertelur juga gak bakal.

Tok-tok

Suara ketokan nya sih bukan dari pintu kamar. Yauda liat aja dulu, paling juga temen bapak. Bodoamat sama penampilan mahh, ni gatau dah bentukan muka udah macem gimana.

"aishhh siapa sih sore gini kerumah?" gumamku di dalam kamar. Aku bangkit dan mengambil jilbabku yang tergeletak di kasur.

"Assalamualaikum" ternyata Karin, ustadz Fahri dan ustadz Rifqi yang datang. Ish kok bisa lupa aku hari ini ada janji gitu.

"eh waalaikumsalam, silahkan masuk"

"wah belom mandi ya luu" aku merhatiin penampilanku, parah acak-acakan banget, udah kek anak kucing abis gelud.

"hehe silahkan duduk tadz" kemudian ustadz duduk di sofa.

"oh mentang-mentang tipenya ustadz-ustadz aku gak di persilahkan duduk nih" minta di uncal ke laut emang. Oke aku tetep stay dengan muka ramah di depan ustadz kan yee.

"silahkan duduk Karin, duduknya agak jauhan ya sama ustadz Fahri, aku tau kamu mau modus wlee" mampus kau Karin ku buat malu wkwk.

Sedangkan ustadz Fahri dan ustadz Rifqi hanya terkekeh pelan. Setelah itu kami belajar bahasa arab dasar, dan tidak lama saat jam setengah lima, Karin dan 2 ustadz itu berpamitan pulang. satu minggu aku belajar bahasa arab bersama Karin juga.

Bayangin aja ini udah Idul fitri yeuu hwhw.

Seperti adat idul firti orang-orang. Aku dan keluargaku berkumpul, menyediakan banyak sekali makanan ringan, ampau tentunya.

Sesudah sholat ied aku melakukan sungkeman dengan kedua orang tuaku dan mas Rizki juga. Setelah itu kamu berfoto dan langsung mengunjungi rumah sanak saudara.
Hingga siang aku baru sampai rumah. Kemudan sorenya kami mengunjungi rumah tetangga terdekat, dan malamnya mulai banyak sekali tamu-tamu bapak dan ibuk yang datang.

---

Ini sudah seminggu syawwal, aku memutuskan untuk bertemu Karin. Aku mengajaknya bertemu di sebuah kedai kopi yang menurutku tempatnya strategis dan bagus juga untuk berfoto.

Aku menggunakan gamis hijau tua bercorak pink dengan kerudung pink juga.Tak butuh waktu lama akhirnya aku sampai ke kedai kopi tersebut. Ternyata Karin sudah sampai, namun dia menungguku di parkiran saja.

"halo assalamualaikum sihibitt" sapaku.

"waalaikumsalam, suwe tenan heh" omelnya.

"sabar sabar hehe, yokk masuk" ajakku menggandeng tangannya dan memasuki kedai tersebut.

Aku dan Karin memesan kopi dan langsung mencari tempat kosong. Setelah itu kami berbicara tentang informasi masuk universitas karena aku akan melanjutkan kuliah.

Tak lama kemudian mataku terfokus pada pengunjung yang baru datang. Ternyata ustadz Fahri dan ustadz Rifqi. Mereka bergabung di mejaku karena semua meja sudah full.

"eh minal aidzin wal faidzin ya Karin, Lia" ucap ustadz Fahri dan ustadz Rifqi bergantian.

"eh iya tadz saya juga" ucapku dan Karin.

"oh iya kamu mau lanjut mana Li?" tanya ustadz Fahri.

"insyaallah Unair tadz, ngambil jurusan fkh, doain ya"

"pasti saya doakan, setelah kamu kuliah, kamu mau ngapain Li?"

"ya kerja tadz, apalagi"

"kirain langsung nikah" kesel dah topiknya nikah mulu.

"hehe ntar kalo ada yang khitbah, waktunya pas dan di restuin ya mungkin sih tadz"

"kalo misal saya...."

Next

I Want To Be An Ukhti Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang