⌕ O4 - mampir◞♡°

752 75 5
                                    

Chenle menatap Rara heran, ni anak kenapa dah? Pikirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chenle menatap Rara heran, ni anak kenapa dah? Pikirnya.

"Heh kecebong, lu kenapa? Sini" lambai nya mengarah ke perempuan yang sedari tadi diem aja. Padahal disampingnya, tapi jaraknya jauh banget. Kaya kalian kegebetan, jyakh.

"Ih diem" Protes Rara, menggangu kefokusan saja pikir Rara.

Ni anak fokus ngapain cobak? Ya fokus netralin jantung, abis salting dia. Gajelas banget emang, kerjaan siapa cobak suka salting tiba tiba?

"Ini tangan gue nganggur, cepetan gandeng" perintah Chenle gemas, abis lama banget tinggal gandeng doang.

Heh kecebong enak banget ngomong? Salting anjir, yegak.

Rara segera menggandeng tangan pemuda itu, Chenle terlihat biasa saja, seolah-olah tidak terjadi apa apa sebelumnya. Kemudian ia bergegas menengok kanan kiri memperhatikan sekitar.

Sudah aman pikirnya, mereka berdua menyebrang jalan. Untung aja, selamat dia. Sampe di penghujung jalan.

"Ih makasih, mending jajan es gue aus" Celetuk Rara tiba tiba. Btw, perihal deg deg an tadi, sekarang sih dia udah b aja.. aneh emang ni anak, antara gapeka sama bego ya beda tipis gasih.

"Gila kali, abis hujan beli es. Lo mau sakit hah?" Protes Chenle atas ajakan perempuan tadi.

"Ya maaf, abis gue aus tau" cicitnya.

.

"Ini kemana lagi anjir" tanya Chenle celingukan.

Sekarang mereka lagi di gang menuju rumah Rara, padahal di depan matanya udah jelas rumah Rara. Cuma seru aja ledekin Chenle, alhasil mereka berdua lagi berdiri di samping rumah Rara.

"Kita lurus, belok, belok lagi, kekiri, kekanan, nanti ada gang lagi" Ucap Rara, padahal bohong dia tuh.

"Gila, lo tinggal di lobang tikus apa gimanasih, jauh banget rumah lo. Ah males nganterin gue" Protes Chenle yang sedari tadi dikerjain terus sama Rara.

Rara yang sedari tadi menahan tawa, sudah tidak tahan lagi, kemudian ia tertawa sehingga membuat lubang kecil pada pipinya.

Chenle menatap Rara heran, apa yang lucu coba? Kok dia ngakak banget dah?

"Apa yang lucu anjir" Tanya Chenle heran.

"HAHAHAHA, lo gampang banget di culik. Nih liat, ini rumah gueeee" Ucap rara yang di selingi tawanya, sambil menatap rumah bercat biru di depan matanya sedari tadi.

"Anjing, kok lo ga ngomong sih. Berarti dari tadi lo bohongin guenya anjir?" Omel Chenle sambil menatap kearas Rara yang lagi ketawa ga berenti berenti dari tadi.

"Becanda, hahahaha, ayo masuk dulu gak?" Tawa Rara memang khas banget, kemudian tak lupa ia menawarkan Chenle untuk mempir.

"Ah gausah deh bong, gue balik duluan aja. Takut kesorean inimah" Jawabnya ringan.

"Bong? Apaan tuh" lain kali ini, bukannya fokus ke pesannya malah fokus ke panggilannya, emang Rara doang.

"Ya, kecebong" Enteng Chenle.

bugh...

Ya, Chenle dapet satu pukulan di lengannya. Sangat mengenaskan kawan, padahal enakan dapet piring daripada dapet pukulan.

"Ampun kanjeng ampun" Rintih Chenle sambil mengusap-usap lengannya, sakit juga pikirnya.

Ya sakit, tenaga dalam Rara dikeluarkan semuanya hanya untuk mukul chenle, -gajuga sih, cuma hiperbola aja biar keren-

Rara terlihat sangat senang, terlukis senyum kemenangan diwajahnya. Asik, bisa rusuhin Chenle gumamnya.

Disela perdebatan 2 sejoli ini, tiba tiba pintu rumah Rara terbuka, pemuda tinggi bersenyum khas hadir disana.

"Eh udah pulang cil?" Ucapnya, kedua remaja pun menengok kearah sumber suara tadi.

"Loh kok lu ga kuliah si kak?" Tanya Rara, ternyata kaka nya. Iya itu Ka Jaehyun, maka pertamanya Rara.

"Males, tadi hujan abisan. Btw dek, saha eta?" Tanya nya melirik kearah Chenle.

Chenle yang tersadar dirinya menjadi topik pandangan pun reflek menghampiri kaka dari gebetannya itu, eh maksudnya temennya.

Chenle membungkuk kan badannya sebagai tanda salam perkenalan.

"Punten ka, saya Chenle temennya kecebong, eh astagfirullah maksudnya Rara" Ucapnya sambil tersenyum meledek, inimah antara sengaja sama keceplosan ya..

Rara berdecak, "Anjir lo ya, ihhhh nyebelin banget" Alih alih menahan emosi, ini mah udah nyubit si Chenle lagi, kasian banget.

"Aduh aduh, ampun woy ampun, kak tolong ini adeknya buas banget" Rintih Chenle sambil mengusap lengannya yang lumayan panas abis di cubit Rara.

Jaehyun tertawa, membuat munculnya lesung pipi yang terpampang diwajah tampannya, gemas banget pikirnya. Anak SMA banyak banget tingkah.

"HAHAHHA, udah udah, masuk dulu ayo" Ajak Jaehyun

"Tuhkan emang disuruh masuk, sok nolak nolak lo" Protes Rara kepada Chenle, di lawan bicara mah malah senyum senyum gajelas dari tadi.

Jaehyun membuka pintu rumahnya, kemudian di ikuti dua remaja seperti anak ilang itu, tak lupa membuka sepatunya kemudian di letakkan di rak khusus yang memang keluarga Rara punya, dasar Chenle. Malu malu anjing.





〇*────────────────────*〇

To be continued.

✎ eyyyoooowww, welkam bek with me. gimana? semoga sih suka, hepi riding la pokonya kelan, lope 1000 deh emwah *tersenyum bahagia.

© clumsyguurl 🌜.

2nd ; [ musuh kelas ]

Musuh Kelas | Zhong Chenle [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang