20 - ambigu

452 45 2
                                    

Pernyataan yang jelas melekat dan berkonotasi ambigu akan sebuah pernyataan seorang chenle bahwa dia cemburu atas perasaan yang tak seharusnya dia buat.

"Le, ngomong dong" ucap Rara membuka suara, tak tahan dengan suasana sunyi diatas kendaraan beroda dua itu.

"Ngomong." Chenle membuka suaranya hanya untuk mengucap sepatah kata.

"Le, ih lo mah" protes Rara sambil memukul lengan Chenle pelan.

"Apa" timpal Chenle tanpa melirik sedikit pun, bahkan ke kaca spion saja tidak.

Rara semakin takut, nyawanya menciut bagai plastik yang dibakar.

"Enggak apa-apa, Le" jawab Rara kemudian ia menumpukan kepalanya pada punggung Chenle, terdiam sejenak kemudian senyuman Chenle mengembang, tak mudah untuk marah rasanya.

Saat euphoria menghiasi raga Chenle, kemudian ia merasakan sesuatu basah pada tubuhnya.

Lebih tepatnya, punggung nya.

Rara menangis.

Chenle tertegun, kemudian ia meminggirkan motornya di dekat street food malam dan mematikan mesin motornya. Lalu hanya diam, diam, dan diam. Tanpa berminat untuk turun atau sekedar menurunkan standar motornya.

Chenle tak bergerak, masih tetap tegap dan membiarkan Rara menangis di punggung nya, membasahi hoodie hitam yang ia pakai. Membasahi punggungnya di malam ini.

Dirasa sudah cukup akan air matanya, Rara mengangkat kepalanya kemudian mengusap matanya.

"Ngapain berhenti, ayo jalan ih" dengan suara bindeng sisa menangis tadi.

"Turun dulu yuk?" ajak Chenle, kemudian ia melepaskan helm dan memakirkan motornya.

"Hah, gamau gue jelek" ucap Rara sambil menutupi wajahnya.

"Lagian siapa suruh nangis," timpal Chenle sambil tertawa ringan.

"Dih gaada yang nangis sih" sangkal Rara.

"Iya kamu ga nangis, anak kecil tk umur 5 tahun yang nangis" sarkas Chenle sambil tertawa.

"Jadi maksud kamu, aku umur 5 tahun gitu?"

"Gaada yang bilang itu kamu sih, eh bentar -" Chenle diam meresapi ucapan barusan keluar dari mulut Rara.

"- ciye aku kamu an" lanjutnya.

"CHENLE IHH" Rara turun dari motor Chenle kemudian ngejar Chenle buat mukul lengannya.

"Aduh galak"












"Bahkan, langit saja bimbang merestui kita atau tidak?"


haloo kalian, how r u? semoga baik baik aja ya! maaf sependek itu, bakalan tamat hari ini atau besok. tapi maaf bgt, endingnya jauh dari pairing awal huhuhu. mau ku adopt book baru, haha semoga suka ya! 😎👍

Musuh Kelas | Zhong Chenle [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang