⌕ 17 - plot twist◞♡°

411 47 3
                                    

Untuk informasi, irene bukan orang tua kandung dari chenle. Melainkan, ibu tirinya. Kalian tau betul bukan? Ibunya chenle sudah tiada sejak ia kecil. Dan pada saat ia kelas 1 SMP, ayahnya pun menikah lagi.

17 januari, 5 tahun lalu.

Pagi yang cukup membuat hawa tubuh remaja bermata sipit kini tak normal. "Ingin memiliki ibu baru" pandangan itu terus tertanam.

Kalimat itu juga kerap kali terngiang-ngiang dikepalanya, terus menerus. Dikarenakan nya pagi ini ayahnya akan menikah lagi dengan seseorang yang bisa dibilang 'cukup dekat'

Bae irene.

Seorang sekretaris andalan Zhong Jaebeom, yang kini akan menjadi ibu nya mungkin mulai hari ini.

—sedikit ingatan yang perlu di ingatkan untuk kembali memulai sesuatu yang baru.

Di seberang sana, kediaman Rara berubah menjadi tempat yang sedikit mencengkam. Ah tidak terlalu, tetapi cukup.

Papa nya sudah pulang, kesadarannya pun sudah ternetralisir. Sudah membaik.

"Kak, dek, sini kumpul mama papa mau ngobrol. Sebentar, kok.'" begitu katanya.

Jaehyun dan Rara yang sedari tadi duduk berpisah pisah, entah di sofa dekat pintu juga di sofa dekat tv, sedangkan kedua orang tuanya duduk di sofa tamu.

Mereka berdua berjalan menghampiri kedua orang tuanya.

"Kenapa, ma?" Rara terlebih dahulu membuka suara.

"Em, gimana ya"

"Gini dek" lanjut Papanya membuka suara, sambil mengusap pucuk kepala lembutnya.

"Kamu, papa jodohin, ya?"

"Hah"

Bak dikejutkan menggunakan alat pengejut pasien rumah sakit, Rara amat tidak menyangka.

"Lah, kok? Kenapa mah?" ujar Jaehyun membuka suaranya.

"Uang, kak" papanya menjawab ringan.

Dengan sedikit aliansi, Rara pasrah atas keputusan telaknya mengenai perjodohan, selain Rara memang tidak pernah membantah, mau tak mau harus ia lakui. Susah memang menerima hal tersebut, tetapi uang memang segalanya, ingat itu.

"Besok sore, kita ketemu mereka ya" Ucap mamanya kemarin.

Flashback done —

-

Selepas kejadian beberapa hari lalu, yang lumayan mengganggu kesehatan Rara. Kini Rara sudah pulih kembali.

Pagi yang cerah, membuat ia bergegas menuju sekolah dengan tunujungan rasa yang memiliki euphoria tinggi.

Ketika ia baru memasuki kelas, agaknya sedikit perubahan tergambar jelas.

"Meja pojok, kosong"

Perlu kalian ketahui, meja tersebut ialah milik sosok remaja yang bisa dibilang penyemangat hidupnya, sudah beberapa hari mereka lost contact. Rasanya ingin bercerita begitu banyak kenangan.

Rara yang ingin terlihat biasa saja justru malah membuat dirinya menjadi berbeda dari biasanya, dengan meruntuhkan egonya. Rara berjalan ke meja teman dekat dari sesosok yang tidak ada di pandangan nya kini.

"Nana, lele gamasuk ya?" tanya remaja ber jam tangan berwarna biru tosca itu.

"Iya ra, gue chat juga gadibales. Tumbenan sih" jawan Na jaemin, teman akrabnya zhong chenle.

"Bentar gue chat dulu" ucap Rara sambil mengotak-atik ponselnya.

"Gaada balesan juga, kemana ya" pasrahnya.

Musuh Kelas | Zhong Chenle [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang