⌕ 14 - penghalang◞♡°

449 46 11
                                    

"Gatau lah njir bingung" ucap Chenle cuek sambil melangkah ke meja belajarnya mengambil ponsel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Gatau lah njir bingung" ucap Chenle cuek sambil melangkah ke meja belajarnya mengambil ponsel.

"Yaudah itu keputusan lo le, ayo Chan lanjut" ajak Jaemin membalikkan badannya kemudian lanjut memainkan gamenya.

"Terus gue ngapain dong :(" ucap Hyunjin dengan nada sok imut.

"Fak, jiji Jin lo minta di tampol ya" tanya Chenle sambil bergidik ngeri.

"Anjrit"

Jam sudah menunjukkan jam 9 malam, rencananya anak anak ini ingin menginap dirumah Chenle, tapi gajadi gara gara di bolehin Chenle. Memang kasihan.

Alesannya katanya sih "gak ah anjing, gue gabisa tidur nyenyak ada kalian" begitu.

Padahal mau vc an ya le?

"Gak dodol" — Chenle.

Oh enggak ternyata, yah penonton kecewa.

Hyunjin membuka lockscreen hapenya, berfikir ada yang menelpon atau mencarinya, sekedar iseng aja. Terus dia ga sengaja ngeliat jam yang udah nunjukin jam 9 malem.

"Eh udah jam 9 anjrit, balik yok" ajak Hyunjin setelah mematikan ponselnya, kemudian mengajak temannya untuk pulang.

"Anjrit cepet banget udah jam 9 aja, yok ah balik" sambung Echan yang tadi lagi asik nyomotin ciki nya Chenle.

Kemudian echan kayak kepruk keprukin tangannya (?) Apasih anjir sebutnya itu loh kaya kebrasin tangannya biar gak ngeres kaya otak kalian, eh.

Yaudah gitu pokonya mah.

"Yaudah balik sana" jawab Chenle sambil menutup toples cikinya.

"Njir ngusir" protes Jaemin yang sedang memakai kaus kakinya, untung ga bauya min.

.guyon

.

"Ati ati ya" ucap Chenle melihat kepergian 3 temannya dengan 2 motor.

Ekhem gini, Hyunjin sendirian, si Haechan nebeng sama Jaemin, searah soalnya weh.

"Iya, makasi ya Le jangan kangen gue" ucap Haechan sambil melambaikan tangannya.

"Najis amat" balas Chenle diiringi tawa sambil melihat kepergian temannya.

Bahagia, walaupun sementara.

Chenle menghampiri gerbang rumahnya baru saja hendak menutup pintunya, tiba tiba sorot cahaya mobil masuk kedalam netra mata Chenle yang menyebabkan silau.

"Lah, balik? Tumben" gumam Chenle sambil kembali membuka gerbang pintu rumahnya.

Ia pun berdiri di sebelah sisi kosong itu, menunggu kedua orang tuanya keluar dari mobilnya.

Bae irene dan Zhong jaebeom sebagai kedua orang tuanya keluar dari mobil mewahnya, Chenle menghela nafasnya kasar sambil memaksakan senyum. Baru saja bahagia, pikirnya.

"Ma, pa" ucap Chenle sambil mengulurkan tangannya, orang tuanya menyalami tanpa melirik dan segera masuk kedalam rumahnya diikuti Chenle dibelakangnya.

.

Orang tua Chenle langsung mendudukkan tubuhnya di meja ruang tamu, Chenle ingin segera bergegas naik keatas kamarnya, namun tiba tiba panggilan singkat keluar dari mulut mama nya itu.

"Abang, besok ikut mama ketemu keluarga yang mau dijodohkan ya" ucap Irene sambil berdiri menghampiri Chenle.

"Hah?" Chenle masih bingung dengan apa yang diucapkan ibunya barusan.

"Iya, besok jam 4 sore papa jemput ya" sambung Jaebeom melanjutkan.

"Aku? Dijodohin ma? Pa? Ko gitu, kenapa?" tanya Chenle heran menatap mata kedua orangtuanya.

"Haha, demi bisnis bukan ma? Apa lagi?" jawab Jaebeom enteng tanpa merasa bersalah.

"Ma, pa..." Chenle hanya bisa mengucap dalam hati sambil mengeluarkan senyum paksanya dan tak lupa tersenyum seraya pamit menuju kamar tidurnya.

Sudah diduga, hidup tidak semudah tersenyum.

〇*────────────────────*〇

To be continued.

✎ cuma 500 word gaes, aku bingung soalnya! maaf ga nge feel, gagal banget ff nya banyak alur yang lupa hiks, semoga tetap suka ya! ditunggu votenya 💖

© clumsyguurl 🌜.

2nd ; [ musuh kelas ]

Musuh Kelas | Zhong Chenle [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang