21 - jadian

442 43 3
                                    

Ketika semua pemikiran dijadikan satu, tentang nyata dan khayal yang menghasilkan sebuah pernyataan, dengan ego rasa ingin memiliki yang di laksanakan dengan keyakinan.

Chenle masih tersenyum dibawah sinar malam, selimut emosi sudah tidak ada lagi disana. sepertinya sudah berbaikan kepada keadaan.

"Dah ya, jangan nangis lagi" ucap Chenle sambil mengelus kepala Rara.

"Apa, orang ga nangis." enggan menatap wajah orang disebelahnya.

"Liat sini, liat mata gue" Chenle membalikkan badan remaja disebelahnya menghadap wajahnya.

"Dih mukanya merah banget hahahaha" tawa Chenle kencang terdengar, senyum malu terlukis juga diwajah Rara.

"Apasih le ah malu anjir" Rara menutup wajahnya.

Kemudian reflek kedua tangan Chenle menangkup pipi gadis di depannya, menyingkirkan kedua tangannya kemudian menatap lekat ke wajah manis Jung Rara.

"Nih, sekarang kita pacaran ya. Gausah deket deket ama mantan lo, gasuka gue"

Rara terdiam sebentar kemudian melepaskan tangkupan tangan Chenle di pipinya.

"Diem ih, enak aja lo pegang pegang pipi gue" protesnya.

"Sok jual mahal banget si lo" jawab Chenle sambil menjewer telinga Rara.

"Sakit ih maneh bodor pisan" omel Rara sambil melepaskan jeweran Chenle.

"Alah sok sunda sia boy"

Simple, namun perjalanannya panjang.

Musuh Kelas | Zhong Chenle [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang