Bel pelajaran sudah kembali berbunyi. Menandakan anak kelas harus kembali ke sangkar pembelajaran mereka. Dengan penuh rasa malas Chenle kembali duduk dimeja kelasnya.
Bosan begitu melanda dirinya saat ini, karena guru sejarahnya tidak bisa hadir dijam akhir ini, alhasil ia mencari hal yang setidaknya mengisi waktu senggangnya. Mulai dengan membuka buku tulis sejarahnya. Fyi, itu bukan buat dibaca tapi buat di coret coret aja.
Namun bosannya, alias gabutnya makin gak bisa di tahan. Dia kemudian merogoh saku celananya dan mengambil benda berteknologi maju itu dan segela menyalakannya. Dengan cekatan Chenle mengetikkan sandi pada ponselnya kemudia terbuka yang menampilkan wallpaper bergambar kan foto masa kecilnya.
Ia mengeklik aplikasi yang mungkin akan mengisi waktu luangnya. Ia membuka aplikasi game online, kemudian ia tenggelam pada permainan tersebut.
Alih alih menghilangkan gabut, justru tidak ada efek banyak dari itu. Kemudian ia mengeluarkan dari aplikasinya dan segera mematikan ponselnya. Ia melirik ke meja dan kursi diseberang nya dan mendapati teman temannya yang lagi main truth or dare. Entah lah, tidak tertarik akan itu, karena tadi Jaemin juga udah ngajakin tapi Chenle nya ngabain malah lanjut main game onlinenya.
Baru tersadar ada yang janggal, gak sih ada yang beda aja. Kemudian ia melihat sekelilingnya, oalah ternyata nyari Rara.
Setelah mengamati sekelilingnya, ia tertuju pada sosok yang dicari sejak tadi. Ternyata, ada diujung lagi ngobrol sama temennya, siapa lagi kalo bukan Yuna?
Chenle berdiri dan segera berjalan menuju tempat pandangannya tertuju sejak tadi, melewati Haechan, Jaemin dan Hyunjin. Tak lupa untuk mereka menyapa satu sama lain.
"Ra" panggil Chenle seraya duduk di kursi sebelah mejanya.
Sang pemilik nama yang merasa terpanggil kemudian menengok kesumber suara tersebut, alih alih menjawab atau merespon panggilan tersebut justru malah mengabaikan dan kembali mengobrol pada lawan bicaranya sejak tadi.
"Anjrit di kacangin" protes Chenle pelan.
"Ra" panggilnya lagi
"Apa" jawabnya singkat tanpa mengalihkan atensinya.
"Ra" panggil isengnya lagi.
"Apa chen" jawabnya lagi tapi kini Rara mengubah pandangannya jadi menatap Chenle sepenuhnya.
"Ra" Chenle ingin tertawa rasanya melihat ekspresi Rara yang bikin Chenle gemes setengah mati.
Rara yang kesal akan panggilan tersebut kemudian bangkit dari kursinya seraya menabok lengan Chenle, kemudian sedikit menaikkan intonasi suaranya, "APASIH GAJELAS BANGET" ucapnya berapi api.
"Rambutan" ucap Chenle dengan tawanya yang menggelar, ingatkan padanya mereka masih ada ditempat umum. Tapi ya maklum saja namanya juga free class, jadinya ya mereka gaada yang mereka terganggu dengan teriakan Chenle.
KAMU SEDANG MEMBACA
Musuh Kelas | Zhong Chenle [ ✓ ]
Fanfiction"Ra, ra, ra" "Apaan si" "Rambutan" Cerita dari 2 remaja dikelas yang hobinya berantem, eh tapi malah jadi naksir? Bener ga nih? ✨! Just fiction ✨! Possible harsh word ✨! Author's imagination -cluumsygurl ; 2020 start ; 30 mei 2020 1st up ; 29 juni 2...