23

995 50 0
                                    

"Siapa bang yang dateng?"

Agnes menghampiri ramon yang berdiri didepan pintu, kemudian menoleh melihat ada yudha juga disana.
"Eh elo, masuk gih ngapain berdiri disitu"

Agnes sudah menceritakan semua tentang yudha ke ramon, tapi ramon tidak marah, ramon tau adiknya itu juga membutuhkan kebahagiaan setelah ditinggal pergi suaminya untuk selama lamanya.
Tapi disini ramon ingin tau seperti apa sosok yudha yang disukai adiknya itu. Maka dari itu, ga apa apa bukan sedikit mengerjainya?

Saat ini yudha sedang mengajari dhante soal fisika, tapi mata yudha tidak lepas dari dua orang yang menurutnya sepasang kekasih yang sedang bercanda gurau, sesekali mencium kening agnes.
Kadang mencubit pipi agnes, dan mengusap lembut rambut agnes.

Tidak bisa dibiarkan, kalau begini terus hati yudha bakalan terbakar, yudha mengepalkan tangannya kuat kuat menahan gejolak dalam dirinya, menahan emosi yang luar biasa, menahan rasa cemburu yang membuat hatinya semakin sakit

"Dhan belajarnya sampai disini aja ya, bapak masih ada urusan"
Yudha berbicara dengan dhante tapi sesekali melirik agnes yang sedang bercanda dengan ramon

Dhante hanya manggut manggut saja.
Dhante tau mama nya dan pamannya ini sengaja agar yudha cemburu, atau lebih tepatnya mengerti isi hati yudha yang sebenarnya.

"Ma, pak yudha mau pamit nih"

Agnes menoleh dan menghampiri yudha, dia melirik jam tangannya baru jam setengah 4 sore, biasanya yudha akan pulang jam 5 sore.
Agnes menautkan kedua alisnya
"Kenapa pulang sekarang?"

"Maaf hari ini saya masih ada urusan, saya pamit dulu"

Agnes berganti menaikan alisnya sebelah
"Lo yakin?"
Karna agnes tau itu hanya alasan yudha untuk menghindari agnes dan ramon, sekarang agnes tau kalau yudha juga menyukainya

Yudha hanya menunduk, dia tidak bisa lama lama menatap sorot mata agnes, yang dirasa sangat berpengaruh besar terhadap jantung dan hatinya.
Dari arah belakang ramon datang
"Mau kemana lo? Bukannya tugas lo masih sampai jam 5 nanti ya"

"Iya kak, tapi saya ijin pamit masih ada urusan"

"Panggil gue bang" tegas ramon

"Iya bang, maaf"

Setelahnya yudha pergi dari rumah agnes.
Didalam rumah agnes, ramon, dan dhante terbahak melihat ekspresi wajah yudha, kasian sih, tapi gapapalah ya sekali kali. Hahaha
Jahat ga sih mereka?

Tbc

Haii guys...
Sebelum next part
Please bantu vote and coment

Thanks you

Sehat selalu untuk kita semua

Guruku Papaku [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang