16

1K 52 0
                                    

"Jadi apa yang sebenarnya terjadi, sampai kalian baku hantam seperti ini" tanya pak yudha pada diki, dhante, dan vinny diruang BK, disana juga sudah ada agnes, dan papa diki.
Orang tua vinny berada dikampung, jadi tidak bisa dipanggil kesekolahan.

Semuanya diam
"Dia yang mulai nonjok saya duluan pak" jawab diki sambil menunjuk dhante
Dhante yang ditunjuk pun langsung menatap kearah diki dengan tatapan tajam

"Apa benar itu dhante?" Tanya pak yudha mengalihkan pandangan ke dhante

"...."

Dhante hanya diam
Pak yudha mengusap wajahnya gusar, entah kenapa dia yakin bukan dhante yang mulai, tapi dhante ditanya malah diam saja, seolah tidak mau memberi jawaban yang sebenarnya.

"Vinny, jelaskan sama bapak apa yang sebenarnya terjadi" pandanganya beralih ke vinny yang sejak tadi hanya diam.

Vinny menghela napas sebentar dan mulai berbicara
"Diki menghina saya pak, saya memukulnya. Diki ingin membalas memukul saya, tapi tiba tiba dhante datang dan menolong saya" jelas vinny tanpa basa basi

"Apa benar itu diki?" Tanya papa diki

Diki hanya menunduk takut dengan papanya.
Pak yudha menghela napas kasar.
Agnes mulai berbicara
"Ini kan masalah anak anak berantem, ngapain sih pake manggil orangtua"

"Lagian bukannya hal wajar yah, anak cowok berantem? Saya ga ada waktu buat ini semua" lanjut agnes, lalu menoleh ke arah vinny, menatapnya datar.
Vinny yang ditatap pun menunduk takut dengan idolanya itu

Vinny berpikir, belom apa apa aja agnes sudah membencinya, mengikutsertakan anaknya kedalam masalahnya, vinny benar benar merasa bersalah sekarang.

***
Sekarang tinggal dhante, agnes, dan pak yudha yang berada diruang BK.
Vinny sudah disuruh kembali kekelas begitu juga dengan diki. Mereka mendapat hukuman masing masing, membersihkan lapangan basket selama 2 minggu. Begitu juga dengan dhante.

"Sekarang jelaskan, bagaimana bisa kamu peduli sama cewek selain mama?" Tanya agnes tiba tiba dengan wajah datar

"Ma.. aku_"

Ucapan dhante terpotong
"Ajak gadis itu kerumah makan malam"

"Tapi ma_"

"Tidak ada tapi tapian, mama tunggu"
Setelah mengucap itu agnes melenggang pergi begitu saja.
Baru beberapa langkah dhante berbicara lagi

"Vinny kerja ma, sampai malem baru pulang"
Agnes menghentikan langkahnya, agnes sejenak berpikir, gadis itu sangat mandiri, kerja keras, dan juga cantik.
Dia yakin dhante tidak akan salah pilih

Agnes tau dhante menyukai vinny, agnes hanya ingin mengenal lebih jauh gadis yang disukai anaknya itu.
"Atur jadwal, mama mau makan malam sama dia"
Agnes kembali melanjutkan langkahnya, dan meninggalkan sekolahan.

Tbc

Haii guys...
Sebelum next part
Please bantu vote and coment

Thanks you

Sehat selalu untuk kita semua

Guruku Papaku [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang