🐼🐼🐼
"Makan yuk, cape nih gue ketawa mulu" Usul Frans di sela-sela tawanya.
"Bi Rumi malam ini gak masak" Ucap Shilla sambil mengolesi kukunya dengan kutek.
"Ya udah sih tinggal delivery doang susah amat" Sahut Derick.
"Gak usah, kita makan di resto gue aja" Timpal Leon.
"Tapi makannya gratis kan Yon?" Tanya Zean menggoda sambil menaik turunkan alisnya, Leon mengangguk.
"Kalo gitu gue ganti baju dulu, tunggu bentar" Jessy mengambil baju yang ada di lemari dan mengganti bajunya di kamar mandi. Tak butuh waktu lama Jessy sudah keluar menggunakan baju kaos polos yang di lapisi dengan jaket levis bermerek gucci dan dipadukan dengan celana jeans dengan sedikit sobekan di bagian lututnya.
"Kuy lah, udah laper nih gue" Timpal Vany.
"Yang cewek semua naik mobilnya Shilla, kalo yang cowok nanti nyusul di belakang naik motor" Ucap Leon yang hanya di angguki oleh teman-temannya.
Sesuai dengan ucapan Leon, mereka bergegas menuju restoran Leon. Solaria Resto. Lonceng berbunyi pertanda pelanggan masuk. Restoran minimalis dengan 3 lantai, mampu memuaskan pengunjung dengan gaya eropa sesuai dengan trend jaman sekarang. Mereka duduk di bagian pojok dekat dengan jendela kaca besar yang menghadap di jalan.
"Tuan muda, silahkan mau pesan apa?" Ucap seorang pelayan setengah menunduk.
"Saya pesan sushi 1, red velvet 1, hot dog 1, minumnya jus alpukat." Ucap Leon
"Saya pesan fried chicken 1, burger 1, pudding coklat 1, ice krim stoberi 1, minumnya ice millo aja" Ucap Jessy
"Kita yang cowo ikut pesan yang sama kaya Leon aja mbak" Sahut Derick.
"Kita juga mbak, yang cewek ikut pesan yang sama kaya Jessy juga" Ucap Shilla.
Pelayan itu mengangguk mengiyakan. "Kalau begitu mohon menunggu sebentar, secepatnya akan kami buatkan" Ucap pelayan perempuan itu.
Setelah 15 menit menunggu, makanan pesanan mereka sudah tersaji di depan mata. "Silahkan menikmati, kalau ada apa-apa bisa panggil saya" Jessy mengangguk. "Makasih mbak" Pelayan itu mengangguk lalu pergi meninggalkan mereka.
"Yon nih resto beneran punya lo?" Tanya
Vany sambil mencomot burgernya."Lebih tepat nya sih punya gue sama Jessy" Jessy mengerutkan keningnya, bola matanya bertemu bola mata Leon, berbicara melalui pandangan 'loh kok?'
"Tadi pas gue pulang dari anterin Jessy, nyokap gue usulin kalo resto ini gue yang olah sama Jessy. Katanya Jessy lumayan tau soal makanan lokal, itung-itung buat nambah menu gitu, biar gak hanya makanan luar doang yang di jual di sini. Terus gue bilang kalo gue sih terserah Jessy nya aja, mau bantuin atau nggak" Jelas Leon.
"Gimana Jess? Lo mau kan bantuin gue?" Sambungnya lagi.
"Kok tadi mami gak ngasih tau gue dulu?" Tanya Jessy heran.
"Tadi mami lupa buat ngasih tau lo"
"Kalo gitu nanti gue tanyain aja langsung sama mami"
"Mami udah pergi di London, katanya mami harap lo mau bantuin gue buat ngolah resto ini" Jelasnya.
"Ya udah deh, semampu gue pasti bantuin lo" Balasnya. Leon mengangguk tersenyum penuh arti. Sebenarnya mami Leon gak ngusulin itu, tapi itu cara Leon aja buat bisa lebih dekat sama Jessy. Maju Yon, gas terooss.

KAMU SEDANG MEMBACA
JESLEY
Teen FictionSeorang gadis cantik yang banyak menarik perhatian kaum adam. Sifat nya yang dingin membuat Leon sang ketua geng yang di takuti di Jakarta tak berhenti mengejar gadis itu. "Gue gak mau makan kalo lo gak suapin" "Tangan lo kan masih lengkap, makan aj...