Bel istrahat berbunyi. Semua penghuni sekolah keluar berhamburan menuju kantin, begitu pula dengan Jessy dkk.
Mereka segera menuju pada bangku kosong merupakan tempat mereka duduk sedari dulu ketika berada di kantin. Tak lama kemudian Leon, Bagas, Bima dan Dewa menyusul mereka.
"Kalian mau pesen apa? Biar gue yang pesenin" Tawar Bagas
"Gue mie ayam sama es teh manis tawar anget aja" Ucap Bima. "Lo goblok apa gimana Bim? Mana ada teh manis trus tawar? Terus katanya es, emang ada es yang anget?" Bagas memutar bola matanya malas.
"Bukan temen gue" Celetuk Dewa sembari mengacungkan kedua jarinya membentuk huruf 'v'. Sedangkan orang-orang yang ada di meja tersebut terkekeh kecil.
"Bim, gue pesen bakso yang pedes sama es teh aja" Ucap Jessy yang di balas anggukan oleh Bima. Sedangkan Derick sudah menatapnya tajam.
"Gak. Baksonya jangan yang pedes Bim" Jessy mengerucutkan bibirnya sebal. "Ish! Kan gue udah gak pernah makan pedes lagi kak Derick. Gapapa yah? yah? yah?" Pinta Jessy memohon.
"Lo kan tau kalo lo gak bisa makan yang pedes Jes" Jessy mengeluarkan jurus andalannya. Mau tak mau Derick mengiyakan permintaan Jessy.
Jessy yang merasa senang langsung memeluk Derick dan mengecup pipi kiri pria itu. "Gitu dong! Kan gue makin sayang" Ucap Jessy di tengah pelukannya. Derick hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Jessy yang kekanak-kanakan padanya. Ingat! Hanya pada Derick Jessy bersikap seperti itu!
'Giliran ada maunya baru gue di panggil kakak? Untung sayang' Batin Derick sambil mengusap dadanya pelan.
"Gue pesen nasi goreng sama jus jeruk aja Gas" Ucap Shilla yang di balas anggukan oleh Bagas. "Yang lain?" Tanya Bagas lagi. "Samain aja semua Bim, biar gak repot" Jawab Leon.
"Oke tunggu bentar! Ayo Wa lo temenin gue!" Ucap Bagas sambil menarik paksa lengan Dewa. "Nah kan! Gue bilang juga apa? Pasti ujung-ujungnya gue lagi yang di bawa-bawa" Tukasnya mendramatisir.
Tak butuh waktu lama, pesanan mereka telah tersaji di hadapan mereka. Dengan lahap Jessy menyeruput kuah mie ayamnya.
"Huhhh pedes gilaa!" Mata Jessy sedikit berair. Tangannya ia gunakan untuk mengipas tubuhnya yang mulain keringatan. "Minum Jess, jangan di tahan pedesnya nanti perut lo sakit" Derick menyodorkan jus jeruknya pada Jessy. Minuman Jessy sudah habis sedari tadi, alhasil Derick yang tak tega melihat adiknya keringatan langsung menyodorkan minumannya pada Jessy.
"Makasih" Jessy langsung menyeruput minuman itu hingga tandas. "Pelan-pelan kali Jess, kaya orang kesetanan aja lo" Peringat Shilla.
"Ih ini kok pedesnya gak ilang-ilang sih?!" Jessy terus saja menyeka keringat yang bercucuran di dahinya. Derick juga membantu menyeka keringat Jessy. "Gue bilang juga apa, ngeyel sih lo di bilangin"
"Gue duluan!" Jessy langsung berdiri meninggalkan mereka. Ia merasa kepalanya sudah pusing "Kemana Jess!" Tanya Vany sedikit teriak. "KE TOILET BENTAR!"
"Gue susulin Jessy bentar yah, kasian pasti perut sama kepalanya sakit" Leon menahan Shilla. "Biar gue aja" Leon berlalu meninggalkan kantin untuk menyusul Jessy ke toilet.
"Jessy kenapa sih Der?" Tanya Cindy yang mulai khawatir saat tadi melihat muka Jessy merah padam yang bercucuran keringat. "Dia emang gitu, gak bisa makan pedes. Kalo udah makan yang pedes-pedes perut sama kepalanya langsung sakit" Jelas Derick.
***
Leon menunggu Jessy di depan toilet cewek. Sebenarnya ia sedikit malu saat berada di sini, tapi ia justru khawatir melihat Jessy yang keadaannya bisa di bilang tidak baik-baik saja.
"Gimana perut lo udah enakan belum?" Tanya Leon khawatir saat Jessy sudah keluar dari toilet. Jessy menggeleng pelan.
Leon melihat mata Jessy yang memerah. Mungkin ia habis nangis.
Leon menggait jemari Jessy lalu membawanya ke UKS."Tiduran aja di situ" Titah Leon. Jessy langsung membaringkan tubuhnya di atas brangkar. Ia lalu memejamkan matanya.
Lalu Leon mengambil sebuah minyak kayu putih yang berada di kotak P3K.
Jessy yang merasa kepalanya sedikit menghangat langsung membuka kelopak matanya. Di dapatinya Leon yang sedang memijit pelan dahinya."Udah enakan?" Jessy mengangguk pelan. Rasa pusing di kepalanya sedikit menghilang. "Makasih" Ucap Jessy tersenyum tipis.
"Lain kali gak usah makan yang pedes, kan lo sendiri yang susah" Ucap Leon yang masih setia memijit pelan dahi Jessy.
"Perut lo masih sakit?" Tanya Leon lagi. Jessy mengangguk. "Nih pake biar anget perut lo" Leon menyodorkan minyak kayu itu pada Jessy.
"Ngadep sana!" Leon terkikik geli melihat tingkah Jessy. Ia lalu memalingkan wajahnya dari Jessy.
Jessy membuka satu persatu kancing baju nya, hingga tanktop hitamnya kelihatan. Ia lalu mengusap pelan perutnya menggunakan minyak itu.
"Jessy lo ngapain?!" Jessy cepat-cepat mengancing kembali bajunya saat melihat sahabat-sahabatnya sudah berada di UKS.
"Wih gercep juga lo bos, belom juga kawin udah main nyosor aja" Goda Dewa yang langsung di hadiahi pelototan tajam dari Leon.
"Ya ampun Jessy tadi lo itu ngapain coba?" Tanya Shilla lagi. Jessy memutar bola matanya jengah. Pasti sahabat-sahabatnya sudah berpikiran yang tidak-tidak.
"Gak usah pikirin yang macem-macem deh, gue tadi habis pake ini" Jessy menunjukkan minyak kayu putih yang berada di genggamannya.
"Tapi tadi pasti Leon lihat kan? Ngaku lo Yon!" Tuduh Zean. "Gue gak ngeliat kali. Gini-gini gue itu masih ngehargain perempuan" Leon memutar bola matanya jengah.
"Bos gue nih" Bima menepuk pelan bahu Leon.
"Gimana Jes masih ngerasa pusing gak?" Tanya Cindy dan Vany kompak.
"Udah enakan kok""Yaudah lo istrahat aja, kita ke kelas dulu" Ucap Derick. Baru saja Jessy ingin menolak duluan tapi Derick menyela ucapannya "Gak. Ada. Bantahan!" Ucap Derick final.
"Yon, lo jagain Jessy di sini, nanti Zean sama Frans ijinin lo buat gak masuk kelas. Kalo Jessy nakal, tabok aja palanya pake bantal" Jessy melongo mendengar penuturan polos kakaknya. Sebelum Jessy mengomel, Derick terlebih dahulu berlari meninggalkan Jessy dan yang lain di UKS.
"DASAR KAKAK LUCKNUT!!" Derick yang belum jauh dari UKS cekikikan mendengar omelan adiknya. "BODO AMAT JES GAK DENGER GUA!!" Balasnya tak kalah keras.
![](https://img.wattpad.com/cover/233318522-288-k12909.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
JESLEY
Teen FictionSeorang gadis cantik yang banyak menarik perhatian kaum adam. Sifat nya yang dingin membuat Leon sang ketua geng yang di takuti di Jakarta tak berhenti mengejar gadis itu. "Gue gak mau makan kalo lo gak suapin" "Tangan lo kan masih lengkap, makan aj...