Seperti biasanya, kegiatan sekolah tetap berjalan. Hari ini semua sahabat-sahabat Jessy tengah berkumpul di kantin untuk menyusun rencana.
"Seperti yang gue jelasin ke kalian tadi, yang cewek bebas ngelakuin apa aja sedangkan yang cowok tugasnya yang lemparin telur sama terigu plus air bekas pelan" Jelas Derick yang di angguki oleh semuanya.
"Bim, Wa, tugas kalian buat bawa Bulan, Lola dan Fifi ke gudang tempat Jessy di sekap itu hari. Langsung ikat supaya gak kabur" Terang Leon. Bima dan Dewa mengagguk paham. "Itu doang mah gampang" Jawab Bima dan Dewa kompak.
"Bagas sama Frans, kalian siapin bahan-bahan yang di butuhin. Gue kira kalian paham yang gue maksud" Ucap Leon lagi.
"Udah, kita mulai nya sekarang aja. Bel masuk bentar lagi mau bunyi" Ucap Shilla tak sabaran.
"Lakuin tugas masing-masing!" Ucap Derick.
***
"Lepasin kita! Kalian itu Apa-apaan sih?!" Teriak Bulan memberontak.
"DIAM!" Bentak Bima dan Dewa. Seketika Bulan bungkam. Ia mulai ketakutan, mengingat kedua tangan dan kakinya di ikat jadi ia tak bisa berbuat apa-apa, begitu pula dengan kedua sahabatnya.
Prok prok prok
"Oh jadi ini orangnya yang bikin sahabat gue sampe masuk rumah sakit?!" Ucap Shilla seraya bertepuk tangan dan berjalan menuju Bulan dkk bersama Vany dan Cindy.
"Mau apa lo?!" Bentak Bulan tak terima.
"Lo nanya ke kita mau kita apa?" Vany menunjukkan smirk nya. Sialan! Bulan dan kedua temannya seketika merinding.
"Kita mau apa yang di rasain sama Jessy di rasain juga sama lo bertiga!!" Bentak Cindy. Ingin rasanya ia mencabik-cabik ke tiga muka yang ada di hadapannya.
Bulan terkekeh sinis. "Gak bakalan bisa! Lagian kenapa teman lo itu gak mati aja sih?! Biar gue bisa bebas buat dekat sama Leon!"
Plak
"MULUT LO DI JAGA SIALAN!" Pipi Bulan memerah. Di sudut bibirnya mengeluarkan sedikit darah akibat tamparan keras dari Shilla.
"Kenapa? Hm? Sakit yah? BAHKAN INI BELUM ADA APA-APANYA DI BANDING HAL YANG KALIAN LAKUIN KE JESSY!!" Vany tersulut emosi.
Plak
Plak
PlakTiga tamparan kembali di berikan untuk Bulan dan kedua temannya.
Bulan menangis menahan perih yang ada di pipinya. Dari luar terdengar suara orang berjalan mendekat. Mereka adalah Leon dan Derick.
Mereka melihat Bulan dan kedua temannya sudah menangis. Mereka memilih diam sambil menikmati pertunjukkan di depan mereka.Bughh
Bughh
BughhKini giliran Cindy yang menendang tepat di ulu hati mereka, hingga ketiganya terbatuk darah.
"Gue sebenarnya gak tega lihat kalian kek gini. Tapi sifat kalian yang bikin gue kek gini sama kalian!" Ucap Cindy sambil mengelap ujung sepatu yang di gunakan untuk menendang Bulan dkk.
"ANJING LO SEMUA!! INI SEMUA KARENA PEREMPUAN SIALAN ITU!!" Teriak Bulan histeris.
"BANGSAT!! LO MAU GUE ROBEK MULUT LO HAH?!!" Derick yang tak terima adiknya di katai sialan ingin memberikan bogeman pada Bulan, tapi untung saja Leon menahannya.
"Hiks... Leon tolongin...hiks..gue" Drama Bulan menangis.
"Apa lo bilang? Tolongin lo? Cih! Gue gak sudi buat nolongin lo!"

KAMU SEDANG MEMBACA
JESLEY
Fiksi RemajaSeorang gadis cantik yang banyak menarik perhatian kaum adam. Sifat nya yang dingin membuat Leon sang ketua geng yang di takuti di Jakarta tak berhenti mengejar gadis itu. "Gue gak mau makan kalo lo gak suapin" "Tangan lo kan masih lengkap, makan aj...