2 | Episode 17

286 17 4
                                    

Ind Version

"SANSKAR!"

Teriak Swara kencang, dia baru bangun dari tidurnya. Awalnya dia hanya berpura-pura tidur, tetapi entah kenapa dia jadi tidur sungguhan.

"Tidak, itu hanya mimpi! Hufft,"

Mendengar teriakan Swara, Ragini menghampirinya di kamarnya. "Tenanglah Swara!" Ujar Ragini. Dia memeluk Swara untuk menenangkannya dan memberikannya minum.

"Ragini, tadi aku bermimpi buruk sekali. Aku bermimpi Sanskar mengalami kecelakaan pesawat. Ah, dasar aku ini! Itu kan hanya mimpi." Kata Swara.

Ragini terdiam, dia ingin menangis tetapi dia menahannya.

"Ragini, sekarang jam berapa?" Tanya Swara.

"Jam tujuh malam," jawab Ragini.

"Ya Tuhan, aku tidurnya lama sekali! Sanskar pasti sudah menyelesaikan urusan pekerjaannya, dia akan segera pulang ke hotel. Aku ingin video call dengannya." Kata Swara.

Tidak bisa, Ragini sudah tidak bisa menahan air matanya. Swara yang hendak mengambil ponselnya terkejut karena melihat Ragini yang tiba-tiba menangis.

"Kenapa kau menangis?" Tanya Swara.

Ragini segera menghapur air matanya dan berkata. "Swara, sebentar lagi kita akan makan malam bersama dengan yang lain. Ada ibu, ayah, dan Ayus juga."

"Benarkah? Ahh aku rindu mereka!"

Ragini senang melihat Swara yang bersikap seperti tidak memiliki masalah apapun, setidaknya Swara bahagia walaupun tidak lama lagi dia akan berduka kembali. Ragini mengurungkan niatnya untuk memberi tahu kenyataannya pada agar Swara berminat untuk makan.

"Itu benar, sekarang kau cuci wajahmu dulu ya!" Ujar Ragini.

Setelah Swara mencuci wajahnya, mereka berdua turun ke bawah. Semua keluarga sedang berkumpul di sofa. Mereka menoleh ke arah Swara, mereka senang karena Swara ingin makan tetapi di satu sisi mereka juga merasa sedih.

Swara menghampiri ayah dan ibunya, dia memeluk kedua orang tuanya itu. Tak lupa mencium Ayus.

"Ibu, kau tahu, tadi aku mimpi buruk dan kalian berada dalam mimpiku itu. Persis sekali, dalam mimpiku kalian baru tiba dari Banaras. " Kata Swara.

"Kau mimpi apa Swara?" Tanya Sharmista.

"Buruk sekali, aku tidak ingin menceritakannya karena itu tidak akan terjadi. Itu hanya mimpi." Jawab Swara. Semuanya merasa bingung, mengapa Swara terlihat lebih tenang? Apa dia sudah mengikhlaskan kepergian Sanskar? Rasanya tidak mungkin.

Swara melihat ke arah meja makan, di meja makan itu sudah ada paratha, aloo gobhi, pani puri, dan kheer.
"Ragini, kenapa kau tidak membangunkanku? Lihat, kau memasak semuanya sendirian!"

Durga Prasad berkata, "Sudah, sekarang kita makan malam bersama!"

Keluarga Maheswari, Sharmista, Shekar, dan Ayus menikmati makan malam bersama. Terlihat jelas bahwa mereka menyembunyikan sesuatu tetapi memilih untuk tidak akan membahasnya sekarang.

Swara merasa suasana di sini sangat hening, bahkan Mischa tidak berceloteh seperti biasanya. Untuk memecah keheningan, Swara bertanya.
"Ayah, Ibu, bagaimana kabar kalian?"

Sharmista terdiam sebentar tetapi setelah melihat Ragini yang mengisyaratkan sesuatu, dia menjawab pertanyaan Swara. "Kami baik-baik saja."

"Syukurlah!" Ujar Swara senang. Dia bertanya lagi. "Lalu bagaimana kabar Nenek Shoba, Nenek Parvati, dan kakek?"

Swaragini 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang