Ind Version
"Dimana Uttara?"
Tanya Sujata saat dia dan keluarganya keluar dari ruangannya Swara. Mereka tidak melihat Uttara.
Laksh berpendapat, "Mungkin dia menunggu kita di parkiran."
"Tuan Shekar, Nyonya Sharmista, tolong kabarkan kami bila Swara sudah sadar! Kami berharap agar Swara segera pulih." Kata Durga Prasad.
"Baik, Tuan Durga! Terima kasih!" Ujar Shekar.
"Ayah, aku ingin di sini menunggu Swara sadar." Kata Ragini.
Durga Prasad dan Anapurna mengangguk. Ragini tersenyum pada keluarganya.
Saat mereka ingin pulang ke rumah, tiba-tiba terdengar suara dari ruangannya Swara. Tentu saja itu adalah suaranya Swara.
"Sanskar!"
Teriak Swara dengan lemas, keluarganya yang mengengar itu segera menghampirinya di dalam ruangan.
"Swara! Tenangkan dirimu, Sayang!" Ujar Sharmista. Dia menenangkan Swara. Semuanya juga menenangkan Swara.
Swara berkata, "Ibu..Sanskar, Bu! Dia berkata padaku bahwa dia akan segera pulang. Ibu, kita harus menyambutnya!"
Tentu saja tidak ada yang percaya pada Swara, justru mereka semua merasa kasihan dengan Swara. Lihatlah dia, keadaannya benar-benar kacau. Dia baru saja sadar tetapi hal pertama yang dia katakan adalah Sanskar. Entahlah, apakah ada obat dokter yang dapat memulihkan pikirannya?
"Tenanglah, Swara! Ini kau minum dulu!" Ujar Anapurna. Swara meminum segelas air putih pemberian Anapurna. Dia ingin duduk sempurna tetapi tidak bisa karena kepalanya terasa pusing.
"Sudah, jangan paksakan dirimu! Lebih baik kau istirahat lagi saja ya!" Perintah Sujata pada Swara. Ya, Swara menurut padanya.
Swara kembali melentangkan tubuhnya di atas kasur. Sharmista mencium keningnya. Karena masih pusing, Swara dapat dengan mudah tidur kembali.
"Sebaiknya kita pulang sekarang. Salam Tuan Shekar, salah Nyonya Sharmista!" Ujar Durga Prasad.
"Salam!" Balas Sharmista dan Shekar.
Durga Prasad, Ram, Anapurna, Sujata, dan Laksh segera pergi menuju mobil mereka. Sedangkan Ragini, Sharmista, Shekar, dan Ayus tetap berada di ruangannya Swara.
"Ibu, aku akan menelpon Uttara dulu." Kata Laksh. Anapurna mengangguk.
Uttara yang masih berada di kantin sedikit terkejut karena mendengar suara panggilan telepon. Dia takut kalau Chirag akan menelponnya lagi, tapi ternyata yang menelponnya adalah Laksh. Uttara baru sadar kalau dia belum mengabari keluarganya.
"Halo kak!"
"Halo Uttara! Kau di mana?"
"Aku lagi di kantin."
"Cepatlah ke parkiran karena kita akan segera pulang!"
"Baik, Kak!"Uttara memutuskan panggilan dari Laksh dan segera pergi ke parkiran. Beberapa menit kemudian, dia sudah sampai dan keluarga Maheswari segera pulang ke rumah mereka.
~
"Namaku Sam. Umurku tidak terlalu jauh denganmu, jadi panggil saja aku Kak Sam."
Di ruang tamu rumah Sam, ada Sanskar, Sukma, dan Janet yang sedang mengobrol sambil meminum teh hangat dan cemilan buatan Sukma.
"Kak Sam, terima kasih banyak karena kau telah menolongku! Aku tidak tahu bagaimana caranya membalas kebaikanmu. Terima kasih banyak, Kak!" Ujar Sanskar dengan tulus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Swaragini 2
FanfictionKisah Swara dan Ragini terus berlanjut, begitu juga dengan masalah yang terus berlanjut dan sepertinya akan lebih berat. Tetapi ingat, mau bagaimanapun kejahatan merajalela, pada akhirnya kebenaran yang akan menang. Cerita fanfiksi buatan saya ini...