2 | Episode 4

454 19 9
                                    

Ind Version

Seminggu kemudian

Ragini dan Laksh sedang bersiap-siap ingin berangkat ke Bali, Indonesia.

" Laksh, Ragini, cepat turun!" Perintah Sujata.
"Baik, Bi!" Jawab Raglaksh.
"Mischa, jaga dirimu baik-baik di sini ya! Ayah dan Ibu akan sering-sering menelponmu." Perintah Laksh.
"Iya, Ayah!" Jawab Mischa.

"Mischa, kau jaga dirimu baik baik ya, jangan lupa makan dan tidur siang ya!" Nasihat Ragini untuk Mischa.
"Oke ibu." Balas Mischa. Ragini mencium kening dan pipi Mischa. Kemudian Laksh juga melakukan hal yang sama.

Raglaksh membawa koper mereka dan turun ke bawah bersama Mischa. Ternyata di bawah sudah ada seluruh keluarga dan juga ada Sarmistha, Shekar, dan Ayus.

"Ibu! Ayah!" Ujar Ragini. Sarmistha dan Shekar memeluknya dengan erat dan Ragini mencium adik kecilnya yang bernana Ayus.

Raglaksh meminta berkat kepada seluruh keluarga. Setelah itu, mereka semua pergi ke bandara untuk mengantar Raglaksh. Sesampainya di bandara, Swaragini berpelukan begitu juga dengan Sanlaksh. Kemudian Raglaksh melambaikan tangan kepada keluarganya dan segera masuk ke dalam pesawat.

Padahal hanya seminggu honeymoon di Bali tapi seperti perpisahan berbulan-bulan. Eh, ada sesuatu kah? Apa kalian sedang menduga sesuatu? Kunci dugaan kalian dan mari lanjutkan membaca!

Mobil besar yang berisikan Durga Prasad, Ram, Sujata, Anapurna, dan Uttara dikemudikan oleh seorang supir pribadi segera pulang ke rumah. Sedangkan mobil kedua yang berisikan Swara, Sanskar, Sarmistha, Shekar, dan Ayus dikemudikan oleh Sanskar mengantar orang tua mereka dulu sebelum pulang ke rumah.

Setelah selesai mengantar orang tua mereka ke rumah, kini di mobil Sanskar hanya berisi dirinya dan Swara, oh iya dan juga calon anak mereka. Tiba-tiba Swara meminta Sanskar jangan pulang ke rumah dulu. "Sanskar, bayi kita ingin jalan-jalan ke mall!"

"Seriuskah ini keinginan bayi kita? Atau ini keinginanmu, Sayang?" Tanya Sanskar pecanda. Swara menjawab, "Ini keinginan kami berdua dan kau harus menurutinya!"

"Tentu saja, Sayang. Aku akan melakukan apapun untuk membahagiakan kalian." Kata Sanskar. Beberapa menit kemudian mereka tiba di salah satu mall yang ada di Kolkata.

Tempat pertama yang mereka kunjungi adalah timezone karena Swara bilang dia rindu bermain di sana. Tentu saja Sanskar menuruti keinginan istrinya.

"Sanskar, aku ingin boneka ini!" Ujar Swara.
"Iya, Swara. Tapi sebelum bermain kita harus membeli kartunya dulu, Sayang. Kalau tidak bagaimana kita bisa bermain?"

Swara memasang senyum manisnya dan berkata. "Heheh maaf aku lupa. Baiklah,"

Sanskar membeli kartu timezone sedangka Swara menunggunya di bangku dekat mesin capit boneka. Dia sudah tidak sabar ingin bermain di sini. Tidak lama kemudian Sanskar datang menghampiri Swara dan dia segera mencapit boneka di mesin itu. Percobaan pertama gagal, Swara tetap berusaha di percobaan kedua yang ternyata gagal lagi.

"Swara, boneka di sini lumayan besar. Bagaimana jika mencapit boneka yang lebih kecil saja?" Saran Sanskar. Swara mengangguk dan pergi ke mesin capit boneka kecil. Benar saja, baru percobaan pertama Swara sudah berhasil mendapat boneka kecil berbentuk lebah. Swara merasa sangat puas. Setelah itu, Swasan bermain permainan street basketball dan saling mengejar poin.
"Pasti aku yang menang, Sanskar!" Ujar Swara dengan penuh percaya diri. Sanskar tidak mau kalah juga, dia berkata dengan percaya diri. "Tidak Sayang, aku yang akan lebih unggul darimu! Kita lihat saja nanti."

Swara menantang Sanskar. "Bagaimana jika kita membuat kesepakatan? Yang kalah harus mengikuti semua keinginan yang menang selama sehari."

"Baiklah, deal! " Ujar Sanskar. Mereka melanjutkan permainan dengan asyik. Tidak lama kemudian waktu abis dan menunjukkan poin akhir mereka. Swara mendapat 8 poin sedangkan Sanskar mendapat 12 poin. Yah, permainan ini dimenangkan oleh Sanskar.

Swaragini 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang