Ind Version
Malam harinya
"Swara, bagaimana keadaanmu?" Tanya Ragini pada Swara yang sudah bangun dari tidurnya.
Swara menjawab, "Sudah lebih baik."
Ragini tersenyum dan memeluk Swara dengan erat.
"Oh ya Ragini, dimana ibu dan ayah?" Tanya Swara.
"Ibu dan ayah sedang berbicara dengan dokter." Jawab Ragini. Lalu dia bertanya pada Swara, "Kau ingin makan buah apel?"
Swara mengangguk. Ragini tersenyum dan segera memotong sebuah apel menjadi beberapa bagian agar Swara dapat dengan mudah memakannya.
"Ragini, terima kasih banyak karena kau telah merawaktu dengan baik!" Ujar Swara dengan mata berkaca-kaca.
"Hey, apa yang kau katakan? Kau tidak perlu berterima kasih, kita ini kan bersaudara." Kata Ragini.
"Ini sudah malam, lebih baik kau pulang ke rumah! Keluarga kita membutuhkanmu." Kata Swara.
"Aku akan pulang saat ibu dan ayah sudah selesai berbicara dengan dokter." Kata Ragini.
Beberapa menit kemudian, Sharmista, Shekar, dan Ayus datang ke ruangannya Swara. Mereka sudah selesai berbicara dengan dokter.
"Ayus!" Ujar Swara. Sharmista memberikan Ayus pada Swara karena Swara ingin memangku adik laki-lakinya yang lucu itu.
Ragini bertanya, "Ibu, apa yang dikatakan dokter mengenai keadaanya Swara?"
"Keadaannya semakin membaik. Dan kabar baiknya, besok pagi Swara sudah boleh pulang ke rumah!" Jawab Sharmista dengan semangat. Mereka semua bersyukur dan senang dengan kabar baik itu.
Tiba-tiba Shekar menghampiri Swara dan mencium kening putrinya itu. Dia berkata, "Berjanjilah padaku bahwa kau tidak akan seperti ini lagi. Kau harus memperjuangkan hidupmu dan kandunganmu. Janji?"
Swara terdiam sebentar. Dia memikirkan kalimat terakhir dari ayahnya tadi.
"Ayah, aku minta maaf karena aku menjadi sangat egois. Belakangan ino aku tidak memikirkan bayiku, seharusnya aku memperjuangkannya agar tetap hidup. Aku minta maaf karena aku bukanlah ibu yang baik." Kata Swara sambil menangis.
Ayus yang polos memeluk kakaknya sehingga Swara tersenyum dan berhenti menangis.
"Kalau begitu kau berjanji untuk memperjuangkan hidupmu dan bayimu?" Tanya Shekar lagi.
Swara menghapus air matanya dan menjawab. "Iya, Ayah, aku janji! Aku akan berusaha untuk tidak memikirkan hal-hal yang membuatku hancur dan menangis, walaupun itu sulit tapi aku akan berusaha setidaknya demi bayiku."
Semuanya senang setelah mendengarnya. Setidaknya Swara ingin memperjuangkan kehidupannya dan bayinya.
"Swara, kami akan membantumu untuk menenangkan dirimu. Apa kau bersedia mengikutinya?" Tanya Shekar.
Swara mengangguk. "Terima kasih, aku senang karena memiliki keluarga yang selalu menyemangatiku dan mendukungku!"
"Kami akan membawamu pergi dari kota ini."
Satu kalimat yang keluar dari mulut Shekar berhasil membuat Swara terdiam dan bingung. Tetapi Swara memberanikan diri untuk menerimanya.
"Baiklah! Aku mau secepatnya ayah."
~
Sanskar dan Janet menaiki sebuah angkutan umum untuk pergi ke salah satu tempat perbelanjaan di kota Mumbai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Swaragini 2
ספרות חובביםKisah Swara dan Ragini terus berlanjut, begitu juga dengan masalah yang terus berlanjut dan sepertinya akan lebih berat. Tetapi ingat, mau bagaimanapun kejahatan merajalela, pada akhirnya kebenaran yang akan menang. Cerita fanfiksi buatan saya ini...