Ind Version
"Kalian tenang saja, sebentar lagi kita akan menjadi orang kaya!" Ujar Chirag dengan bangga di depan kedua orang tuanya.
Mereka bertiga berada di rumah, lebih tepatnya di ruang tamu. Durmad, ayahnya Chirag tersenyum dan berkata. "Kau adalah putra kesayanganku! Terima kasih karena kau rela melakukan itu demi kami."
Sejujurnya, Gayatri tidak suka karena Chirag telah bersetubuh dengan Uttara. Dia memasang wajah kurang bahagia tetapi di satu sisi dia juga bahagia karena mendengar sebentar lagi mereka akan kembali menjadi orang kaya.
Chirag menyadari sikap ibunya dan berkata. "Ibu, aku mohon percayalah padaku! Aku hanya membuka pakaiannya Uttara dan memfotonya untuk kepentingan kita nanti. Aku tidak bersetubuh dengannya, aku hanya ingin menjadikan foto-foto itu untuk memperalat Uttara. Lagipula, aku tidak mencintai Uttara. Aku tidak ingin bersetubuh dengan perempuan itu!"
~
"Ayah, kita ingin pergi ke mana?" Tanya Swara pada Shekar yang sedang menyetir.
"Kita akan pergi ke Kharagpur. Di sana kau akan tinggal bersama bibimu." Jawab Shekar.
Swara menghembuskan napas pelan. Dia akan merasa bosan karena perjalanan dari Kolkata ke Kharagpur membutuhkan waktu sekitar tiga jam. Itupun jika tidak macet. Swara berdoa semoga jalanan tidak terlalu macet hari ini.
"Kenapa kita tidak naik kereta saja? Jika naik kereta akan lebih cepat sampai tujuan." Tanya Swara lagi.
Sharmista menjawab, "Karena kami ingin bersamamu lebih lama lagi. Apa kau tidak ingin berlama-lama dengan kami?"
Swara menggelengkan kepala dengan maksud 'tentu saja tidak'.
~
Janet menatap jendela kereta dengan perasaan bosan yang merajalela pada dirinya. Beberapa hari yang lalu, dia menaiki kereta dari New Delhi ke Mumbai selama lebih dari lima belas jam. Dan hari ini dia menaiki kereta lagi dari Mumbai ke Kolkata selama hampir dua hari. Sangat membosankan!
Sanskar, Janet, dan Sukma menaiki kereta dengan kelas paling tinggi. Dan tentu saja mahal. Apalagi yang membayar tiketnya adalah Janet. Sanskar berjanji akan mengganti semua uang tabungan yang dikeluarkan oleh Janet saat dia sudah sampai rumah, bahkan dia akan mengganti lebih banyak.
Sebenarnya juga ada sedikit campuran dari uangnya Sukma, tapi tidak terlalu banyak.
Sekarang, Sanskar sedang memikirkan Swara. Bagaimana keadaan dia saat ini? Sanskar tiba-tiba sadar bahwa seharusnya dia memberitahu keluarganya agar mereka tidak terlarut dalam kesedihan.
Tetapi Sanskar berpikir ini sedikit seru. Sekali-kali menjaili keluarga sendiri tidak papa, kan? Hahah...
~
Mischa menghampiri Ragini, Laksh, dan Uttara yang baru saja tiba di rumah. Dia bertanya, "Kalian kenapa lama sekali?"
"Mobil kami mogok, Sayang! Dan jalanan juga lumayan macet." Jawab Ragini kemudian tersenyum manis pada Mischa.
Laksh bertanya pada Mischa. "Nenek dan kakek mu berada di kamar?"
Mischa mengangguk dengan maksud 'iya'.
"Kak, aku ke kamar ya!" Ujar Uttara.
"Baiklah!" Balas Ragini.
Uttara melangkahkan kakinya menuju ke kamarnya untuk istirahat dan dia berniat ingin mandi.
Ragini, Laksh, dan Mischa juga segera pergi ke kamar. Mischa senang karena mulai malam ini dia akan tidur lagi di kamarnya Uttara. Jujur saja dia merasa tidak enak karena beberapa hari ini dia tidur di kamar Raglaksh sehingga Laksh mengalah tidur di sofa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Swaragini 2
FanfictionKisah Swara dan Ragini terus berlanjut, begitu juga dengan masalah yang terus berlanjut dan sepertinya akan lebih berat. Tetapi ingat, mau bagaimanapun kejahatan merajalela, pada akhirnya kebenaran yang akan menang. Cerita fanfiksi buatan saya ini...