Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Apa?!" Seolla bangkit dari duduknya, tatapannya menusuk pandangan Dean suaminya saat itu juga. "Selama ini semua ini..." Seolla menghembuskan nafas berat, "Sekarang bagaimana? Sekarang apa? Hah?!"
"Kamu harus tenang dul-"
"TENANG KEPALAMU!" Seolla melempar bantal dari atas tempat tidur tepat kearah Dean. "Apa kau tahu betapa berat baginya mencoba melupakan seonggok sampah sepertimu?!" Seolla berteriak kearah Sehun kali ini, nafasnya menderu dan wajahnya kian memerah. "Apa yang sebenarnya terpikir olehmu OH SEHUN!"
"Tenang, kamu belum dengar seperti apa posisi Sehun."
"Baiklah! Ayo dengarkan! Apa? Katakan!"
Sehun menghela nafas pelan, air mata sudah menggenang dipelupuk matanya. Mengingat bagaimana Chanyeol mencium So Eun membuat perasannya campur aduk saat ini.
"Aku berencana akan bertemu So Eun setelah aku menyelesaikan masalah ini. Tapi, kami dipertemukan lebih cepat dari dugaanku. Aku juga berencana memberitahu So Eun soal ini, tapi Yojong mengancam akan bunuh diri dan rencana berubah begitu saja."
"Sekarang mau bagaimana? Kau mau menikahi wanita itu? Lalu bagaimana dengan So Eun?"
Sehun tidak bisa menjawab pertanyaan Seolla, jujur saja ia tidak tahu apa yang akan ia lakukan.
"Bisakah kau menjaga So Eun dari-" Ucapan Dean terputus seketika saat Seolla kembali berdiri tegap.
"Dari siapa?! Chanyeol?!" Seolla memijat pelipisnya kasar. "Kenapa aku harus? Bagaimana kalau So Eun mulai menyukainya?" Seolla melipat tangannya, memandangi Sehun yang hanya bisa diam dengan tatapan kosongnya. "Apa kau akan datang lagi padanya dan membuatnya meragu tentang perasannya? Lagi dan lagi?"
"Seolla..." Dean berusaha memberitahu Seolla untuk berhenti menekan Sehun saat ini.
"Tidak! Aku tidak akan ikut campur! Bagiku, lebih baik So Eun tanpamu. Mengerti?" Seolla mengambil tasnya dan segera membanting pintu hotel dengan kuat.
. . .
Ballroom sudah penuh dengan para tamu, besok tamu-tamu disini akan menghabiskan satu hari mereka berwisata di Jepang geratis sebagai hadiah atas kehadiran mereka, dan esoknya upacara pernikahan akan digelar.
Sehun memandangi suasana ruangan cukup lama, dipandanginya semua orang disana dengan teliti. Apa yang ia cari akhirnya ia temukan, wanita itu berdiri disana, dekat dengan seorang pria yang ia kenal bernama Chanyeol.
"Oppa? Dimana?" Begitu suara Yojong terdengar ditelinga Sehun lewat alat bantu yang khusus dosediakan agar mereka bisa berkomunikasi satu sama lain malam itu.
Ditekan Sehun alat itu pelan sembari menguatkan dirinya. "Aku akan kesana."
Sehun melangkah masuk, menghampiri Yojong yang berada diujung karpet biru yang digelar menuju panggung dalam ballroom itu.
