"Kim So Eun!"
"Wae?!"
"Sedang dimana kau dari tadi? Aku memanggilmu berulang-ulang!" Ibu So Eun meletakkan piring di wastafel kemudian berkacak pinggang memperhatikan putrinya. "Sekarang kau 30 tahun! Kau masih memikirkan pak dokter itu? Bahkan setelah 9 tahun berlalu?"
"Yahk! eomma!" So Eun menghentakkan sumpitnya diatas meja sehingga bunyi itu terdengar begitu kuat. "Kenapa selalu membahasnya? Sudah kubilang aku tak peduli dengannya."
"Baiklah jika itu yang kau ucapkan, aku akan percaya. Tapi jangan datang padaku dan bilang kau mencintainya suatau saat nanti."
"Ye... yeee!" Ucap So Eun membawa piring makanannya dan meletakkannya diwastafel. Setelah selesai mencuci piring, So Eun memutuskan menonton televisi. Tak sengaja kedua biji matanya melihat foto ayahnya yang telah wafat enam tahun lalu, tak lama setelah perceraiannya dengan Sehun. "Appa? Apa yang harus kulakukan kalau aku menyukai pria itu lagi?"
Seoul, 16 April
6 tahun yang lalu.Sehun keluar dari ruang operasi dengan pundak menyusut, tertunduk dalam diamnya. Dilihatnya bagaimana So Eun berjalan kearahnya dengan air mata yang berlinang diwajahnya.
"Sehun! Bagaimana? Semua lancar kan? Yakan?!" Digenggam So Eun kedua lengan pria yang masih mengenakan setelan seragam scrub lengkap. "Oh Sehun! Jawab aku!" Lagi-lagi So Eun mengguncang tubuh Sehun yang sedari tadi hanya memberi tatapan kosong pada So Eun. Tak lama Sehun menggelengkan kepalanya pelan, dan gestur sederhana itu mampu meremukkan So Eun sekita. "Andwae! Kau berbohong!" Teriak So Eun ingin memaksa masuk melihat keadaan ayahnya, namun tubuh rapuh So Eun dipeluk Sehun segera. Ia tak ingin wanita itu semakin terluka melihat langsung tubuh kaku ayahnya diatas meja operasi.
Rumah duka hari itu penuh dengan kerabat So Eun maupun Sehun. Meski berstatus sebagai mantan suami So Eun, tetap saja Sehun merasa sudah kewajibannya berada disana.
Sehun baru saja mengantar beberapa tamu yang memutuskan pulang setelah duduk dirumah duka dan memberi penghormatan. Ketika ia kembali, So Eun masih saja duduk bersandar dengan tatapan mata begitu pilu.
"Kenapa kau masih disini?" Pertanyaan itu berhasil membuat Oh Sehun berdiam diri ditempatnya. "Ani, kenapa kau disini?"