Sehun mengerem mobilnya kuat hingga berdecit ketika ia lihat seseorang yang familiar berjalan dibahu jalan menuju kediamannya. Ia memundurkan mobil, kemudian membelalakkan mata ketika dilihatnya bahwa wanita yang tengah melangkah lunglai tak stabil itu adalah So Eun.
"Kim So Eun!" Teriaknya dari dalam mobil ketika ia menurunkan kaca mobilnya.
"Nuguseyo~" So Eun menunduk, sesekali ia menyentuh mobil Sehun ketika ia hampir saja akan terjatuh.
"Kau mabuk?!" Tanya Sehun kesal dan dengan segera turun dari mobil. "Yahk! Sadar!" Teriak Sehun mengguncang tubuh So Eun yang sedari tadi kelihatan berusaha membuka matanya.
"Ajhussi. Apa anda tahu rumah Sehun? Oh Sehun dokter sialan itu!" Sehun hanya dapat memandang wajah mabuk So Eun sembari menghembuskan nafas berat.
"Biar kuantar pulang." Sehun membuka pintu mobilnya dan mendorong So Eun dengan lembut kedalam sana.
Ia tiba dikediaman So Eun, yang dulunya adalah rumah mereka. Ia memapah So Eun keluar kemudian perlahan membawa wanita yang sedari tadi bicara tak jelas itu kedepan pintu rumahnya. "Apa pinnya?" Sehun memukul pipi So Eun pelan, berusaha membangunkan wanita yang setengah sadar itu.
"Sehun bajingan!" Kepala So Eun yang awalnya dapat ia topang sendiri kini jatuh begitu saja kedada Sehun.
Sehun menghela nafas pelan, sejenak ia berdiam diri memeluk tubuh So Eun sembari merasakan deruan nafas So Eun disekitar dadanya.
Sehun kemudian mencoba membuka pintu dengan pin lama, tanggal pernikahan mereka. Dan pintu itu terbuka, So Eun sepertinya tidak mengganti pinnya sama sekali.
Sehun membawa tubuh So Eun masuk kemudian membaringkannya disofa sejenak. Ia membuka jasnya, kemudian melemparnya kesofa lain. Digulungnya lengan kemejanya keatas agar memudahkannya mengangkat tubuh So Eun. Selagi menggulung lengan kemejanya ia memperhatikan ruangan. Tidak banyak yang berubah dirumah itu, perabotannya masih sama. Mata Sehun kemudian memandang dinding kosong yang tak jauh darinya. Ia mendekati dinding itu, dan mendapati foto pernikahannya dengan So Eun terletak dilantai, bersandar didinding. Foto itu seharusnya dipajang disana, tapi sepertinya So Eun sudah menurunkannya sejak lama.
Sehun tersenyum tipis memandangi senyum dalam bingkai foto yang membuatnya ikut terhibur. Memori-memori singkat tentang kebahagiaan yang mereka punya segera bergulir dipikiran Sehun tanpa ia minta.
"Oh Sehun..." Suara parau itu membuat Sehun berbalik badan. Ia menghampiri So Eun segera, tapi ia malah mematung ketika didapatinya beberapa foto mereka diatas meja ruang tv.