"Kau adalah definisi dari sebuah kemungkinan yang tak akan pernah bisa untuk aku genggam. Sebuah luka yang begitu indah untuk diselami dan sebuah kebahagiaan yang begitu membuai."
~~~SMERALDO~~~
*
*
*
*
*
Seoul, 30 Oktober 2021Ruang berwarna putih polos dengan suasana hangat yang begitu mendominasi. Kepulan uap asap segelas kopi hitam Americano yang entah sudah keberapa kali mengepul.
Semerbak harumnya aroma dari sebuah bunga berwarna ungu yang sudah menjadi salah satu ciri khas dunia dan kebanyakan dari mereka menyebut nya dengan sebutan, Lavender.
Dan jangan lupakan juga sepetak pajangan dari lukisan tiruan The Starry Night yang terbuat dari cat minyak karya salah satu tokoh pelukis terkenal dunia, Vincent Van Gogh yang terpajang dengan begitu apik di samping jendela sepetak ruangan ini.
Suasana-suasana familiar itu sudah menjadi makananku sehari-hari nya. Setiap hari aku selalu menghabiskan hampir setengah hari dari rutinitas hidupku atau bahkan lebih di ruangan yang menenangkan ini.
Memakai jas putih andalanku dan melayani setiap pasien ku setiap hari nya, menatap dan bertanya mengenai masalah apa yang tengah menganggu jalan pikiran mereka.
Shin Moonbyul. Begitulah mereka memanggil diriku. Aku adalah seorang dokter ahli Psikiater di salah satu rumah sakit elit yang terletak di tengah-tengah hiruk pikuknya kota Seoul. Seoul Emergency Hospital, begitulah plat nama yang terpampang di depan gedung rumah sakit itu.
Tidak banyak yang aku lakukan untuk mereka. Hanya bertanya, memberikan terapi dan memberikan arahan serta saran, begitulah caraku menyembuhkan mereka.
Aku begitu mencintai pekerjaan ku, karena bagiku menjadi seorang dokter ahli psikiater adalah sama seperti aku menjadi sosok seorang malaikat penolong mereka di tengah-tengah masalah yang entah bagaimana jalan keluar nya.
Namun satu alasan kuat yang lebih mendominasi untuk membuat diriku menjadi seorang dokter psikiater seperti sekarang ini adalah ibu ku.
Ayahku membuat ibu ku menjadi gila karena kekerasan rumah tangga yang dia lakukan dan berakhir dengan tiadanya ibu. Ayah ku selingkuh dengan wanita lain saat aku masih berumur sekitar sepuluh tahun pada saat itu.
Lalu setelah ibuku tiada, paman memutuskan untuk mengadopsi diriku dan akhirnya aku tinggal bersama dengan bibi dan paman ku serta kakak sepupu ku.
Sejak kejadian itu aku mulai bertekad untuk menjadi seorang dokter ahli psikiater. Karena bagiku penyesalan terbesar di dalam hidupku adalah karena aku tidak bisa menyembuhkan ibu.
Aku mulai menekuni dunia kesehatan saat aku masih berada di sekolah menengah pertama dan melanjutkan sekolah di bidang medis saat berada di sekolah menengah akhir. Aku mengambil beasiswa untuk masuk kuliah, karena aku tahu jika paman dan bibi ku pasti tidak akan mampu jika harus membiayai diriku untuk kuliah, karena pada saat itu kakak sepupu ku juga tengah duduk di bangku kuliah.
Namun aku bersyukur setidaknya mereka sudah mau membiayai sekolah ku hingga tamat dan menyayangi diriku selayaknya anak kandung mereka sendiri, semua itu sudahlah lebih dari cukup.
Bagiku tidak ada yang istimewa di dalam hidup ku, karena aku selalu mewarnai hidupku dengan warna yang sama setiap harinya. Aku tidak mau merubahnya, karena bagiku hidup dengan tenang adalah ketika aku bisa menjalani rutinitas dengan warna yang sama setiap harinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SMERALDO✓ (PJM) || [Completed]
FanfictionShin Moonbyul tau betul jika Park Jimin adalah definisi dari sebuah kemungkinan yang tak akan pernah bisa untuk ia genggam. Sebuah luka yang begitu indah untuk diselami dan sebuah kebahagiaan yang begitu membuai. Shin Moonbyul hanyut begitu saja pad...