MA - 04

48 5 0
                                    

Erlio berjalan sendirian. Setelah kejadian tadi di ruang kesehatan, Erlio dengan rasa terkejutnya langsung meninggalkan Ameera sendirian. Dia menatap telapak tangannya yang sekarang sudah tidak ada lagi goresan apapun disitu. Keningnya berkerut mencoba berpikir.

"Kenapa tanganmu?," Ryce tiba-tiba bertanya ketika Erlio sedang fokus pada tangannya. Mendengar itu, Erlio lantas menatap Rcye datar.

"Tidak," itulah jawaban Erlio. Singkat, padat dan jelas.

"Heeiii.. Kurangilah sifatmu yang dingin itu," kini Alan yang berbicara. Alan selalu begitu, wajar sih karena dia kan bisa teleportasi, jadi kebiasannya itu ya tiba-tiba muncul. Untung saja, Erlio dan Ryce sudah terbiasa, jadinya tidak terkejut.

"Tidak bisa, sudah terbiasa seperti ini," jelas Erlio.

Erlio, Alan dan Ryce. Adalah tiga orang dengan kepribadian yang berbeda. Erlio dengan sikap dinginnya, Alan dengan keramahannya, dan sifat Ryce yang berada ditengah-tengah. Mereka bertiga sudah saling mengenal sejak kecil. Ketiga pemuda dengan wajah yang rupawan itu memang sudah banyak dikenal, baik di academy ini maupun diluar sana. Ketiganya sekarang menempati kelas golden. Jadi, tak usah ditanya lagi bagaimana hebatnya mereka.

"Kalian tahu tidak?," Alan bertanya kepada mereka berdua, "Tidak," kompak Erlio dan Ryce.

"Oke, aku kasih tau. Tadi, saat aku ditaman sedang berbincang dengan burung, tiba-tiba angin datang. Tapi, anehnya angin itu terasa berbeda dari angin lainnya," jelas Alan. Memang, setelah kepulangan Raja dan Ratu Eleonora, Alan langsung ke taman untuk melihat burung peliharaannya. Tapi aktivitas itu terganggu ketika sebuah angin tiba-tiba muncul.

"Aneh bagaimana? Semua angin sama saja perasaan," heran Ryce, sedangkan Erlio hanya diam mendengarkan.

"Aku juga tidak tau, tapi menurutku itu aneh," jawab Alan, "Atau jangan-jangan, itu pertanda kalau dia akan menyerang?," lanjutnya dengan menduga-duga.

"Tidak mungkin. Sudahlah, ayo pergi ke kelas sebentar lagi kita akan bertarung," ajak Erlio untuk mengakhiri percakapan itu.

Disisi lain, Ameera sekarang berada diruangan Mr. Leo. Entahlah mengapa dia disuruh kemari. Jika karena kerusakan yang terjadi tadi di kelas, sangat tidak mungkin karena sepertinya itu biasa terjadi pada murid pemula seperti dirinya.

"Ada apa Mr?," akhirnya Ameera bertanya setelah kekosongan yang terjadi antara murid dan guru itu.

"Mengapa kau memiliki tanda Kerajaan Aralla?," tanya Mr. Leo dengan raut wajah yang serius.

Tanda Kerajaan Aralla?? Ameera bingung, dia memiliki tanda Kerajaan Aralla?? Dimana?? Hey, dia bahkan tidak pernah pergi ke kerajaan itu, hubungan darah pun tidak punya sama sekali. Tanda yang mana??

"Maksud Mr?," tanya Ameera memastikan.

"Kalungmu," Mr. Leo melihat kearah kalung itu berada. Ternyata kalung Ameera keluar dari bajunya. Sepertinya Mr. Leo melihatnya sewaktu didalam kelas tadi.

Ameera tiba-tiba mengingat pesan Ibunya saat Ibunya memberikan kalung itu.

"Ouh, ini bukan tanda kerajaan manapun. Hanya kalung biasa yang diberikan Ibuku, Mr," jelaa Ameera seadanya.

"Kau yakin Ameera?," Mr. Leo mencoba memastikan.

"Sangat yakin. Ibuku yang bilang padaku sendiri,"

Cukup lama Mr. Leo memperhatikan kalung yang dipakai Ameera, hingga ketukan pintu membuyarkan perhatiannya.

"Baiklah, kau boleh pergi Ameera. Dan, terus asah kemampuanmu itu ya," Ameera hanya mengangguk sebagai respons.

Setelah keluar dari ruangan Mr. Leo. Ameera bertemu dengan sosok tinggi dengan sebuah jubah menutupi seluruh tubuhnya. Tak hanya badannya tapi juga kepalanya. Dia tidak tau apakah orang itu laki-laki atau perempuan. Tidak peduli lah, itu kan tamu Mr. Leo.

Sosok itu menatap lekat kepergian Ameera sebelum akhirnya dia mulai memasuki ruangan Mr. Leo. Ketika sudah berada di meja Mr. Leo, sosok itu pun langsung membuka tudung yang sedari tadi menutupi wajahnya.

"Mrs. Valle? Ada apa kemari?," tanya Mr. Leo

Mrs. Valle adalah orang yang sangat disegani oleh para pengajar di Miracle Academy ini. Dia adalah peramal yang sangat hebat. Ramalannya selalu tepat dan tidak pernah salah. Biasanya, Mrs. Valle datang ke academy, jika mendapatkan sebuah ramalan.

Mr. Leo yang mengerti pun akhirnya segera memanggil dan mengumpulkan semua para pengajar di ruang rapat. Ruangan yang kedap suara itu, mulai terisi penuh oleh para pengajar.

"Apa ada Mrs. Valle?," tanya Mrs. Kaela,

"Aku datang membawa dua ramalan sekaligus," ujar Mrs. Valle dengan wajah yang serius dan tatapan yang sulit diartikan.

Semua orang yang berada diruang rapat pun sangat terkejut. Karena tak biasanya dua ramalan akan datang sekaligus seperti ini.

"Katakan Mrs. Valle," titah salah satu pengajar lain,

"Kalian, ingin mendengar yang mana dulu? Kabar baik," ucapnya tergantung, "Atau.. Kabar buruk?," lanjutnya dengan tatapan lurus ke depan.

"Biarkan kami mendengar kabar baik terlebih dahulu," kini Mr. Leo yang yang menjawab,

Mrs. Valle kemudian menatap Mr. Leo, "Akan ada putri yang akan menyelamatkan kalian dan academy ini," ucap Mrs. Valle tergantung,

Semua orang menghela nafas lega ketika mendengar itu. Namun tak lama, mereka merasakan kekhawatiran ketika Mrs. Valle melanjutkan perkataannya.

"Dan sebentar lagi, tanda-tanda kegelapan akan segera dimuncul," lanjut Mrs. Valle.

Suasana langsung berubah menjadi tegang. Semua yang berada disitu langsung merasa resah mendengarnya.

"Lalu, kabar buruknya??," tanya Mrs. Kaela ragu.

Mrs. Valle menatap Mrs. Kaela melalui ujung matanya, lalu berkata,

"Seseorang di academy ini akan bekerja sama dengan dia dan menghentikan penyelamat,"

Setelah mengatakan itu, Mrs. Valle langsung menghilang dalam sekejap, membuat para pengajar merasa resah bukan karena hilangnya Mrs. Valle tapi karena mendengar kabar buruknya.

"Bagaimana ini? Apakah tidak ada petunjuk apapun?," tanya salah satu pengajar pada Mrs. Kaela dengan nada yang khawatir.

"Untuk saat ini, mungkin tidak ada. Tapi, kita tunggu Mrs. Valle datang selanjutnya," jawab Mrs. Kaela ragu.

Suasana berubah menjadi lebih tegang sekarang. Pikiran mereka mulai terbang mengingat kejadian dulu. Apakah kejadian dulu akan terulang kembali?

"Semua harus bersikap tenang. Untuk sekarang, kita terus awasi para murid dan mulai perketat keamanan. Terlebih untuk area asrama," putusan Mr. Leo dan langsung disetujui oleh yang lain.

"Benar, mulai sekarang kita harus lebih teliti terhadap para murid. Jika ada yang bersikap mencurigakan, segera suruh untuk menemui saya atau Mr. Leo," lanjut Mrs. Kaela, "Dan jangan lupakan putri yang akan menyelamatkan kita. Secepatnya, kita harus mencari dia," lanjutnya.

Semua orang mengangguk tanda setuju. Pikiran mereka mencoba mencari cara untuk menemukan siapa putri itu. Academy ini sangat besar. Banyak sekali orang yang berasal dari anggota kerajaan.


Lalu, bagaimana mencari kedua putri itu??

🏹🏹🏹


Fyi :
Tanda kerajaan itu tergantung gimana kerajaannya. Ada yang Putri sama Pangeran itu sama bentuknya, ada juga yang beda.

Misal dari Kerajaan ini. Putrinya gelang sedangkan Pangerannya cincin.
Kayak gitu ya...

Terimakasih semua😘

Miracle AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang