MA - 16

21 2 0
                                    

Malam ini, sesuai yang dikatakan Polo tadi pagi, Ameera segera menuju rooftop.

Disana, Ameera sudah bisa melihat Polo yang sedang memandang langit yang kebetulan malam itu memang cukup indah.

"Kau menunggu lama, Polo?," Ameera berdiri disamping Polo.

Polo yang mendengar suara itu sangat terkejut, karena dia sedang asik melamun, "Kau mengagetkan ku," ujarnya.

"Siapa suruh melamun. Ya sudah, ayo kita segera pergi," Polo mengangguk.

Sempat hening beberapa saat. Hingga Ameera mulai bersuara lagi.

"Kita... Pergi pakai apa?," Ameera bingung. Karena tidak ada sama sekali kendaraan yang bisa digunakan. Teleportasi? Ameera tidak bisa.

Polo yang mengerti pun segera memejamkan matanya.

Seketika mata Ameera membulat melihat apa yang baru saja dia lihat. Bagaimana tidak? Ameera baru saja melihat Polo yang berubah menjadi seekor unicorn putih dan memiliki sayap.

"Waw, aku tidak tahu kau bisa jadi seperti ini Polo," ujarnya masih dengan ekspresi masih tak percaya.

Polo yang kini menjadi seekor unicorn mulai mengepakkan sayapnya, "Nanti saja mengaguminya, sekarang ayo naik cepat kita tidak punya banyak waktu,"

Ameera langsung menaiki unicorn itu. Dan mereka mulai terbang menuju hutan violet berada.

🏹🏹🏹

"Kamu yakin Ini tempatnya, Polo?,"

Ameera menatap sekelilingnya. Ini terlihat seperti hutan yang menyeramkan dibanding dengan hutan yang dia lihat didalam mimpinya.

"Aku cukup yakin kalau ini memang tempatnya. Sudah, ikuti saja aku,"

Ameera mulai mengikuti Polo yang kini sudah berubah wujud menjadi manusia lagi.

"Polo, tentang masalah kemarin,"

Dengan keberanian, Ameera mulai membahas masalah yang menimpanya kemarin.

"Apa benar yang kamu lihat itu Aseelah?,"

Polo menghentikan langkahnya kemudian berbalik dan menatap Ameera dengan serius.

"Aku tau apa yang aku lihat itu tidak mudah untuk dipercaya. Terlebih, kamu sendiri dekat dengan Aseelah. Tapi, aku benar-benar melihatnya. Dengan mata kepalaku sendiri,"

"Tapi Polo, Aseelah bukan orang yang seperti itu. Kalau pun benar dia, mungkin itu tidak disengaja kan?,"

Polo menatap datar Ameera. Kemudian melanjutkan langkahnya.

"Ameera, kamu tau apa yang lebih menakutkan didunia ini selain monster?,"

Ameera menatap punggung Polo bingung.

"Tidak,"

"Hati dan sikap seseorang. Karena kita tidak bisa menebak apakah sikap seseorang itu menunjukkan hati mereka yang sebenarnya atau tidak,"

Tidak ada balasan dari Ameera setelah mendengar perkataan Polo tadi. Pikirannya mulai berjelajah memikirkan banyak hal.

Hingga tak terasa, sudah beberapa menit berlalu dan mereka berdua masih terus berjalan menyusuri hutan yang hanya disinari oleh sang bulan.

"Kapan kita akan sampai Polo?," tanya Ameera yang sudah mulai kelelahan.

Polo tidak tau harus menjawab apa. Tapi, ketika dia melihat cahaya violet didepan, sudut bibirnya mulai terangkat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 06, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Miracle AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang