"Ameera, bagaimana kelas mu tadi?? Dapat berapa pet??," Aseelah bertanya kepada Ameera.
Mereka bertiga yakni Ameera, Aseelah dan Letizia tengah berada dikamar Ameera. Sebenarnya Aseelah yang mengajak, karena dia bilang sudah lama tidak mengobrol bertiga seperti ini. Ameera hanya meng-iyakan saja, toh jika menolak pun Aseelah akan terus memaksa.
Ameera dan Letizia hanya diam menyimak ketika Aseelah mulai banyak berbicara. Ya, pasti seperti itu, yang banyak berbicara pastilah Aseelah.
"Hem, tidak ada yang special sih. Pet ku hanya satu tapi kurasa akan berdampak sangat besar jika dikeluarkan disaat yang tidak tepat," Ameera memikirkan kembali Raid. Sosok siren yang sekarang menjadi petnya.
Aseelah hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Lalu... bagaimana perkembangan kekuatanmu?," Aseelah bertanya pada Ameera, mungkin dengan sedikit ragu?
"Sudah banyak perkembangan. Berkat Kak Morgan dan juga Erlio sih," Ameera menjawab dengan senyumnya,
"Waahh Ameera enak sekali ya... Jadi, kau pilih siapa? Kak Morgan atau Erlio?," Aseelah mulai menggoda Ameera. Sedangkan Letizia hanya memutar bola matanya malas. Sebenarnya, dia ingin sekali kembali ke kamarnya, tapi Aseelah terus mengancamnya.
"A-apa maksudmu, Aseelah?,"
"Yahh, kalau aku sih pasti pilih Kak Morgan, karena Kak Morgan itu baik, ramah, tampan dan pengertian. Tapi, sayangnya, pesona Erlio juga tidak bisa dilewatkan. Sifat dinginnya adalah sebuah tantangan. Aduuh, bagaimana ini? Aku bingung harus pilih siapa," sifat Aseelah yang seperti ini yang membuat Ameera tertawa. Dia sangat percaya diri. Dan Ameera sangat iri dengan itu.
"Tolong ingat Ryce ya, nona," akhirnya Letizia pun mengeluarkan suaranya.
Oke, beberapa hari ini memang hubungan Aseelah dan Ryce itu dekat. Bahkan bisa dikatakan sangat dekat. Semua berawal karena Ryce menyelamatkan Aseelah dari monster saat kelas bertarung. Saat itu, moster yang dilawan Aseelah tidak sebanding dengan kekuatan yang dikuasainya. Dan entah bagaimana, Ryce tiba-tiba datang dan menyelamatkan Aseelah. Begitulah singkat ceritanya.
"Aah, kau sangat tidak seru," Aseelah pergi meninggalkan kamar Ameera kemudian masuk ke kamarnya.
Canggung sekali sekarang.
Antara Ameera dan Letizia tidak ada yang memulai pembicaraan sama sekali.
"Ameera," panggil Letizia.
Sekarang, posisi keduanya mulai saling menatap. Letizia dengan tatapan serius dan Ameera dengan tatapan penasarannya.
"Ya?,"
"Kau harus cepat-cepat kuasai kemampuanmu," ujar Letizia serius.
"Ke-kenapa?," Ameera merasa gugup karena ditatap seperti itu oleh Letizia.
Letizia diam tak menjawab. Tapi, matanya mulai memandang ke segala arah, seperti mencari sebuah alasan.
"Ka-kau harus berada dikelasku dan Aseelah, kita harus mencoba bertarung bersama. Iya, hanya itu,"
"Ouh, aku akan berusaha semaksimal mungkin, Leti. Terima kasih," Ameera merasa senang ketika Letizia berbicara seperti itu.
Hei, bukankah itu tandanya adalah Letizia ingin dia berada bersama mereka berdua?
Letizia merasa aneh ketika melihat Ameera tersenyum kepadanya. Dia kemudian melihat ke luar kamar Ameera.
"Baiklah, aku ke kamar sekarang," pamit Letizia yang mendapat anggukan oleh Ameera.

KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle Academy
Fantezie⚠️ Hiatus ⚠️ [Miracle Academy; The Real of Princess] Miracle Academy. Sebuah sekolah sihir yang sangat dipercaya oleh kerajaan mana pun untuk mengembangkan sihir anak mereka. Tak jarang, muncul banyak serangan pada sekolah tersebut. Hingga saat tan...