❤Don't forget vote and comment❤
Pagi ini yuna sedang asik menonton tv di ruang tamu.tiba-tiba saja pintu rumahnya seakan ada yg mendorong keras.yuna tentu bingung.itu bukan taehyung.
"Taehyung masih tidur,lalu siapa di depan"benaknya.yuna mencoba berjalan menuju pintu.ia membuka gorden yg berada tepat di samping pintu.matanya terbelalak mendapati matanya melihat dua orang lelaki sedang berusaha membuka paksa pintu rumahnya.
Yuna berlari kembali ke dalam.ia menuju ke kamar taehyung.yuna masuk begitu saja di kamar taehyung karna kamarnya tidak terkunci karna tadi malam taehyung mabuk dan yuna membawanya ke kamarnya dan tidak mengunci pintu kamar taehyung.
"Tae bangun,bangun"yuna berusaha membangunkan taehyung yg masih tertidur pulas.
"Taehyung bangun,ada orang di depan rumah"ucapnya lagi,yuna benar-benar takut.yuna terus saja menggoyangkan tubuh taehyung agar bangun.taehyung pun bangun.
"Argh kenapa kau membangunkanku,tidak sopan sekali kau"ucapnya.masih setengah sadar sambil memegang kepalanya yg munkin pusing.
"Tae diluar ada orang"ucap yuna panik.
"Jangan bercanda,pergilah aku mau tidur"
"Tapi tae,bangun"
Yuna pun meninggalkan taehyung yg melanjutkan tidurnya.yuna kembali ke ruang tamu.suara benturan-benturan pintu masih terdengar.yuna tidak tau harus melakuakan apa.
Brak
Mata yuna terbelalak.sepertinya orang tadi berhasil membuka pintu rumahnya.yuna benar-benar panik dan tak tau harus ngapain.tidak munkin dia melawan kan.taehyung saja yg menyiksanya ia tidak pernah melawan apalagi ini yg bahkan dia berjumlah dua orang.
"Hai kau"belum sempat yuna berlari untuk sembunyi.suara itu berhasil menghentikan langkahnya.
"Siapa kalian,beraninya kalian masuk ke rumahku seenaknya"hentak yuna.meski takut ia memaksakan untuk berani.kedua orang itu berbadan kekar dan tinggi tegap.
"Ya nona jangan takut,kami tidak akan menyakitimu.tapi kami akan membawamu"dengan sigap tangan yuna di pegang oleh kedua lelaki itu.lontas yuna meronta karna dia mau dibawa.
"TAEHYUNG TOLONG"teriaknya,dia sudah di seret keluar.
"Lepaskan aku,kalian ingin membawaku kemana hah"hentaknya.meski berusaha bagaimana pun.ia tidak munkin menepis jari-jari kekar yg melilit lengannya.yuna dibawa masuk ke suatu mobil dan dibwa pergi.
****
Waktu menunjukkan jam 12 siang.seorang namja tampan terbangun dari tidurnya karna suara nada panggilan dari ponselnya.yah taehyung."Ask siapa pagi-pagi begini mengangguku"desahnya.ia pun mengangkat ponselnya tampa menatap layar siapa yg menelponnya.
"Yeoboseyo hyeungnim,kenapa hyeungnim tidak masuk ke kantor apa hyeungnim sakit"
"Ani~ya.sekertaris hyeung ini masih pagi,aku pasti akan ke kantor"
"Hyeungnim bangunlah,ini sudah siang.hyeungnim ketiduran yah ini bukan sekertaris soekjin tapi ini jungkook"
"Mwo!ini sudah siang.jungkook"taehyung menatap layar ponselnya.matanya membulat ketika melihat jam menujukkan pukul 12:35 wks.taehyung mematikan ponselnya dan melemparkannya begitu saja.ia mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi.
Selang beberapa menit taehyung sudah siap dan rapi memakai jas hitam dan akan segera ke kantor.taehyung berjalan keluar kamar dan tak mendapati yuna,ia berencana ingin memarahi yuna mti-matian.tetapi kemanapun ia mencari ia tak menemukan yuna.
"Kemana anak itu"gumamnya.tak mau buang waktu taehyung memilih ke kantornya.namun saat sampai di luar.
"Kenapa ini,kenapa pintu rumahku rusak seperti ini"ucapnya,taehyung mengambil satu palu yg tak jauh dari pintu rumahnya.pintu rumah taehyung sepertinya di buka secara paksa membuat taehyung sangat marah.tiba-tiba saja taehyung mengingat sesuatu.
"Yuna tadi membangunkanku?tapi kenapa dia berani membangunkanku?yah jangan-jangan"taehyung mulai sadar akan hal tadi. Dimana ia dibangunkan oleh yuna.padahal yuna tidak pernah berani membangunkannya.taehyung berlari masuk ke mobilnya dan melajukannya.
Di tempat lain,yuna di bawa oleh dua lelaki tadi menuju sebuah rumah.rumah itu seperti rumah peninggalan.tak ada tanda-tanda penghuni dari rumah itu.dan benar saat yuna di bawa masuk ke rumah itu,rumah itu sudah kosong hanya tumbuhan menjalar yg menempel di dinding rumah.yuna kemudian di ikat di sebuah kursi di dalam sebuah ruangan di rumah itu.kedua lelaki tadi masih di sana,tapi tak lama yg satunya keluar karna menerima panggilan.
"Siapa sebenarnya mereka,kenapa mereka membawaku ke sini"hati yuna.
"Apa tujuannya,aku bahkan tidak tau mereka,apa mereka orang suruhan"
Yuna tak henti-hentinya berbicara dalam hati.sampai tak sadar sepasang laki-laki dan perempuan masuk.tapi bukan dua orang yg membawanya tadi.yuna sangat kenal dengan perempuan itu,tapi jika di tanya siapa lelaki yg bersama perempuan itu ia tidak tau.
"Eoh jadi kau yang menyuruh orang membawaku ke sini,sebenarnya apa maumu"ucap yuna pada perempuan yg di kenalnya itu.perempuan itu merangkul tangan sang pria di depan mata yuna.tentu saja yuna bertanya-tanya.
"Kenapa sura merangkul tangan pria itu,apa dia kekasihnya.ah dasar jalang.selain tukang rebut ternyata dia juga tukang selinkuh"ucap yuna dalam hati.sambil menatap lekat ke arah sura.
"Kenapa kau melihatku seperti itu hah"hentak sura pada yuna.
"Emang kenapa.aku punya mata jadi aku pake untuk melihat.apa salah kalau aku memandang rendah perempuan sepertimu"yuna begitu berani meghina sura.yuna benar-benar muak dengan perempuan yg bernama sura itu.benar-benar wanita jahat.semua kejahatan sudah di kantongi wanita itu.
"Hai kau sadar diri,yg patut di pandang rendah itu kamu"sura menghampiri yuna dan menarik rambut yuna membuat yuna meringis kesakitan.
"Argh sakit bodoh,lepaskan"seru yuna,tetapi sura tidak perduli ia semakin mengeraskan tariannya.
"Jangan coba-coba kau memberitahu suami bodohmu itu tentang siapa yg membunuh ayahnya,kalau sampai~"belum sempat melanjutkan ucapannya yuna memotong.
"Kalau sampai kenapa hah,kau mau apa.mau membunuhku silahkan.aku tidak pernah takut mati.apalagi kalau cuman ancaman belaka"mendengar ucapan yuna sura sangat geram.
Plak
Tamparan keras mendarat di pipi mulus yuna.bukanya mennagis yuna malah tersenyum miring menatap sura.
"Kau fikir tamparan tangan menjijikan itu berpengaruh di pipiku.aku sudah merasakan tamparan yg bahkan tak ada bandingannya dengan tamparanmu itu"ya memang benar,tamparan di pipi yuna sudah menjadi makanan bagi pipinya.saat pertama pernikahannya hanya tamparan yg selalu ia rasakan.jadi wajar saja jika tamparan tangan perempuan sama-sekali tak ia rasakan.
"Oh jadi kau mau yg lebih dari tamparan"ucap sura tak mau kalah.lelaki tadi yg hanya berdiri pun mendekat ke arah yuna dan sura.
Plak
Woh tamparan tangan pria.kekasih dari sura menampar yuna dengan sangat keras.sampai rambut yuna yg terurai terbang di hantam angin tangan pria itu sekilas.jujur yuna merasakan sakit di pipinya.tetapi dia tidak mau menangis.
"Kenapa masih belum cukup"ucap sura dengan senyuman miringnya saling menatap dengan kekasihnya itu.saat lelaki tadi ingin mengayunkan tangan lagi,sura sengaja menahannya padahal yuna sudah menutup matanya.
"Sudah oppa aku takut dia akan menangis.kasihan dia tidak punya ayah dan ibu yg akan meghapus air matanya"ucapan sura berhasil membuat yuna marah besar.ketika mendengar kata ayah dan ibu yuna seakan-akan ingin menghancurkan siapapun yg ada di sisinya.apalagi pelakunya ada di depannya sekarang.
"Ih jadi dia tidak punya orang tua yah,oh kasihan sekali"ucap sang pria,di pelupuk mata yuna berhasil mengeluarkan tetes demi tetes butiran air matanya.ia tidak bisa membendung lagi jika berurusan dengan orang tua.
Ketika merasa puas menyiksa yuna sepasang kekasih itu beralih keluar.sebelum keluar ia memerintahkan anak buahnya untuk selalu menjaga yuna jangan sampai kabur.
KAMU SEDANG MEMBACA
-BEAUTIFUL IN TIME-
FanfictionPupus sudah impian,hanya karna tak ingin orang tuanya kembali ke masa lalu.akhirnya ia menerima konsekuensinya. Karna urusan balas dendam,ia juga terima kalau di nikahkan dengan perempuan yang bahkan tidak ia kenal.kembali lagi ke masa lalu. Bagaiam...