Tahap Memahamimu;

666 90 0
                                    

Ini bukan tentang di mana kita kemarin dan bukan soal di mana kita esok. Namun tentang di mana kita hari ini. Dan juga... dirimu.

Malam yang sunyi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam yang sunyi. Hanya embusan angin yang berani mengusik ketenangan Ayyara yang tengah membuat Jeffry khawatir, pasalnya dia belum juga sampai di Apartemennya. Daun-daun yang saling bergesekan akibat terpaan angin, begitu terdengar merdu di telinganya.

Benda pipih terus saja bergetar seraya langkah kakinya yang semakin lambat, sekadar menikmati suasana sunyinya malam. Untuk ke sekian kalinya, akhirnya dia merogoh tas jinjingnya untuk mengambil benda sumber getaran tersebut.

Jeffry is calling ...

[Akhirnya... Di mana kamu sekarang, hm?]

Perempuan itu berhenti melangkah di bawah pohon yang cukup rindang, di tepi jalan kawasan Asia-Afrika.

"Aku sedang di jalan menuju arah pulang Jeff. Ada apa?"

Terdengar helaan napas panjang dari seberang telepon sana. Sudah jelas pria itu pelakunya.

[Ini udah larut malam dan kamu masih bertanya ada apa? Tunggu di sana, jangan melangkah selangkah pun.]

Suara yang biasanya lembut saat berbicara dengan perempun itu, kini berubah menjadi intonasi penuh kekhawatiran.

"Ya Jeff. Cepat, aku lapar."

Kini helaan napas lega yang terdengar. Pria itu sedang menyunggingkan senyumnya walaupun tidak bisa dilihat oleh perempuan itu.

[Hm. Nanti akan aku masak makanan kesukaanmu.]

Seutas senyum di wajah perempuan itu menambah kesan manis pada dirinya.

"Hati-hati, Jeff."

Tuut-tuut.

Perempuan itu --Ayyara, memasukan kembali ponselnya ke dalam tas jinjing berwarna peach senada dengan dress selutut yang dia pakai. Tadi sepulang dari sekolah, dia menyempatkan diri untuk berganti pakaian.

"Jeffry selalu bisa diandalkan. Itulah mengapa aku sangat menyukainya sejak lama," gumam perempuan itu sembari tersenyum malu-malu.

Hanya butuh waktu beberapa menit, suara klakson yang diyakini bersumber dari mobil dengan plat D berhenti di tepi jalan tepat di mana perempuan itu berdiri. Seorang pria keluar dari mobil dengan membuka jaketnya dan menghampirinya.

Integral | Jake Sim ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang