Integral | Jake Sim ✓

Pengakuan Cinta?;

Menebak-nebak apa yang kau pikirkan tanpa bukti yang jelas, itu bisa membuat jalan pikiranmu menjadi sempit.

Bel istirahat pun berbunyi. Jake keluar dari kelas lebih dulu dan sedikit berlari --seperti mengejar seseorang tapi entah siapa.

Setelah beberapa menit berkeliling sekolah, Jake belum juga menemukan seseorang yang dia cari. Kini kakinya sudah sangat lelah dan memutuskan untuk ke kantin pada akhirnya.

"Jake, woy!" seru Jay ketika melihat Jake.

Jake berjalan ke arah meja paling ujung, di mana sudah ada Jay dan Jungwon. Lantas di mana Sunghoon? Pemuda itu ada di perpustakaan untuk mengembalikan buku atas perintah guru bahasa.

"Kalian pada mesen apa?" tanya Jake tidak bersemangat.

"Lo bisa lihat sendiri. Gue tadi mesen siomay sama es teh manis, terus si Jay nasi goreng sama jus jeruk." Jungwon menjelaskan menu makan siang hari ini pada Jake.

"Ketoprak jualan nggak?" tanya Jake lagi. Sekadar informasi, dia sangat mencintai makanan bernama ketoprak itu.

Jay dan Jungwon menggelengkan kepalanya.

"Ya udah, gue nggak nafsu makan," sahut Jake lalu meletakkan kedua tangannya di atas meja dan menelungkupnya kepalanya.

"Kesambet apaan lo, Jake? Lo kan nggak tahan laper?" tanya Jungwon.

Jay menatap Jungwon dan serempak mereka berdua menggedikkan bahunya bersamaan.

Tiba-tiba Jake mengangkat kepalanya. "Di mana Sunghoon?" tanyanya.

"Dia lagi ke perpustakaan sebentar," sahut Jay.

"Oooh," sahut Jake. "Kalian lihat Bu Ayyara nggak?" sambungnya.

"Gue nggak lihat daritadi. Emang ada apaan?" tanya Jungwon diakhir kalimat.

"Ada yang mau gue tanyain sama dia," jawab Jake.

Jay mengetuk-ngetuk dagunya dengan jari telunjuknya. "Gua tadi lihat sih," ucapnya.

"Di mana?" tanya Jake antusias.

"Di koridor deket perpustakaan, lagi sama Bu Hyori," sahut Jay.

"Lo lagi nggak bohongin gue kan?" tanya Jake menelisik. Dia seringkali di bohongi oleh Jay dan berakhir dengan Jake hanya dikerjai.

"Nggak, kali ini beneran serius. Coba aja lo pastiin sendiri," sahut Jay membela diri.

Tanpa membalas perkataan Jay, pria yang menjabat sebagai flower boys peringkat satu itu pun langsung bangkit dari duduknya dan melangkahkan kaki menuju perpustakaan.