Jaka, Juna, Johan dan Rendi masih terdiam di sekitar tenda tempat mahluk tadi berada. Rendi berkeliling, mencoba mencari sebuah petunjuk. Doni keluar dari tenda dengan Dimas yang mengikuti di belakang. Mereka berdua menghampiri orang - orang baru itu. Dimas heran, melihat Rendi yang memegang sebuah benda mirip keris namun berukuran kecil.
"Kalian ngapain?" Doni membuat mereka terkejut, Johan menoleh lalu menyuruh Doni dan Dimas untuk duduk di sebongkah kayu besar yang sudah ia siapkan. Tidak lama, tenda Angga dan Rian terbuka. Lalu semua orang keluar bergabung duduk bersama.
"Kalian denger suara auman?" Johan menatap serius, Tian berfikir bahwa Johan dan teman - temannya bukan sembarang orang. Empat orang baru dengan aura mistis membuat ia sedikit penasaran.
"Denger, kenceng banget sampe mas Wisnu mau ngompol" ledek Haikal, Wisnu yang kesal lantas melempar ranting kecil.
"Itu apaan emang? Kayaknya bukan auman singa deh, lebih dari itu" Angga menyahut setelah mengambil jaket.
"Memang bukan singa, lagian mana ada singa di gunung ini. Suara makhluk yang kalian dengan itu makhluk jadi - jadian" perkataan Johan membuat mereka yang ada di sana terkejut sekaligus bingung. Juna menyalakan api unggun, cukup untuk menghangatkan tubuh. Sejenak suasana sunyi hingga suara Jaemin memecah keheningan.
"Kita berempat dari pondok perguruan Macan Putih. Saya Jaka, dia Juna, ini Johan dan itu Rendi. Kita kesini bukan mau hiking kayak kalian" Jaka memperkenalkan diri, Tio dan yang lain mengangguk paham.
"Kalo bukan mau hiking, terus kalian mau ngapain? Mau cari jodoh?" Bima bertanya diselingi lelucon agar suasana tidak terlalu tegang.
"Kalo saya cerita, emang kalian bakal percaya?" Jaka memandang orang - orang kota didepannya. Rian mengangguk disusul semuanya. Jaka menghela nafas sebelum memulai pembicaraan panjang.
"Sekitar tahun 80'an, salah satu murid perguruan kami sangat terobsesi dengan ilmu hitam. Sampai pada akhirnya, dia melakukan perjanjian dengan iblis. Setiap malam 13 suro, ia harus menumbalkan 10 manusia. Hari itu, ia diserang penyakit mematikan sehingga terlambat memberikan tumbal. Tidak terima, sang iblis mengutuk dia menjadi sosok makhluk mengerikan" yang ada di sana tercekat, tidak menyangka bahwa gunung ini ada makhluk mengerikan.
"Kita sebut makhluk ini Cerberus, kalian tahu Cerberus dalam mitologi Yunani?" mereka mengangguk, siapa yang tidak tahu Cerberus.
"Kalau di dalam mitologi Yunani Cerberus adalah iblis anjing berkepala tiga. Maka yang ini adalah barong berkepala tiga dengan badan singa. Makhluk ini pemangsa manusia, setelah mendapatkan 10 manusia, ia akan membawa mangsanya ke dunia bawah dan diberikan pada si iblis penguasa alam kegelapan" Juna melanjutkan penjelasan Jaka, tidak ada yang membuka suara.
"Kita disini di perintah guru tetua untuk mengunci Cerberus didalam sini" Rendi menyahut sambil menunjukkan sebuah kitab dengan satu kris kecil menggantung seperti pembatas.
"Sial. Ini kenapa jadi horor" Mahen bergidik ngeri, merasa bahwa aura gunung mulai berubah.
Entah datang dari mana, kabut tebal tiba - tiba muncul menyelimuti gunung. Awan mendung datang kembali, mereka semua mendongak. Sesuatu yang buruk mungkin akan tiba. "Kabut nyai" ucap Johan.
"Masuk!! Ayo masuk!!" seru Rendi dari depan pintu tenda. Buru - buru semua berlari masuk kedalam tenda. Juan menutup pintu tenda kasar, Mahen mematikan senter hingga keadaan gelap. Dingin, ini lebih dingin daripada sebelumnya. Mahen bisa melihat kabut menerobos masuk kedalam tenda.
Sama halnya dengan tenda Mahen, tenda Angga juga mengalami hal sama. Tian mencoba menghalau kabut masuk, demi apapun, kabut ini sangat aneh. Baunya seperti kemenyan bercampur wangi bunga Kamboja. Haikal panik, tidak pernah mengalami kejadian seperti ini selama tiga tahun menjelajah gunung.
Di tenda Rian, Tio lah yang paling takut. Ia terus memeluk lengan Rian, Bima dan Yudha berpegangan tangan. Sayup - sayup terdengar nyanyian wanita datang dari atas gunung.
Kula dugi
Sareng kabut pethak ingkang ndorani mripat
Ngetang setunggal - setunggal wit ingkang wonten
Bilih jangkep kula kesah, bilih mboten —
Kula ajeng ngebahi napa mawon ingkang wonten ing ajengan kula dados wit ingkang ical
Puniki sanes hukuman
Kula namung njagi krajan kula mboten diganggu para biadab puniku
Sanes estu ayahan ratu kados puniku ?
Nyanyian berbahasa Jawa halus semakin dekat. Suara halus si wanita justru membuat mereka mengantuk. Hawa dingin semakin memperkuat rasa kantuk yang datang tiba - tiba. Juan mulai terlelap, Mahen menyender pada bahu Doni dan tertidur. Angga merebahkan diri di samping Wisnu. Rian, Tio, Yudha dan Bima sudah tidak sadarkan diri. Mereka tertidur, merasa sedang di nyanyikan lagu pengantar tidur.Jaka, Juna, Johan dan Rendi masih terjaga. Telinga mereka sudah di sumbat kapas. Mereka sudah yakin bahwa Nyai akan turun karena ini adalah malam bulan merah.
°°nama karakter baru°°
• Taeil as Tian
• Johnny as Doni
• Taeyong as Tio
• Yuta as Yudha
• Doyoung as Dimas
• Jaehyun as Rian
• Jungwoo as Juan
• Mark as Mahen
• Haechan as Haikal
• Winwin as Wisnu
• Kun as Angga
• Lucas as Bima
• Renjun as Rendi
• Jaemin as Jaka
• Jeno as Juna
• Jisung as Johan
• Chenle as Dito
• Ten as Tegar
• Hendery as Derry
• Xiaojun as Arjun
• Yangyang as Yoga
KAMU SEDANG MEMBACA
Merapi [NCT]
Mystery / Thriller[BEBERAPA CHAPTER DI PRIVATE. FOLLOW DULU BARU BISA BACA!!] Semula hanya sebatas acara naik gunung untuk mengisi liburan musim panas. Tapi, semua menjadi berantakan ketika bertemu empat lelaki asing, yang mengatakan bahwa ada siluman pemangsa manus...