15 / Hilang

59 13 0
                                        

Hari Selasa, waktunya melihat Jeno berolahraga di lapangan. Sangat terlihat jelas Jeno dan kelasannya sedang berlari sebelum materi olahraga di mulai.

Rambut Jeno beterbangan membuat daya tarik tersendiri. Seperti ialah paling cerah diantara yang lain.

"Jawabanmu apa, La?"

"Jeno, Bu. Eh—" Aku langsung sadar. Apa ini? Aku menepuk kedua bibirku berkali-kali. Sekarang aku kalut, membuat sekelas menertawaiku. Apalagi Doyeon. Sepettinya ia bahagia sekali. Kutatap Doyeon dengan sinis.

Bu Sunny tertawa. "Mikirin Jeno mulu, ya, Neng? Diliatin dari jendela aja tuh daritadi? Kasih minum dong dianya?"

Menyebalkan. Aku hanya cengengesan yang malah makin keliatan bodoh.

Jeno sudah tidak keluatan. Ia dan temannya duduk di depan kelas sebelah. Tidak keliatan. Ngapain disana sih, Jen? Aku nggak bisa liat kamu.

"Tuh si Daehwi, ih~~ lucu banget!" Doyeon menunjuk adek kelas yang sedang berdiri di depan koridor kelasku.

"Kamu pindah haluan? Suka brondong? Biasanya sama Lucas atau nggak sama Pak Siwon aja kamu sikat." Ucapku.

Doyeon cengengesan. "Yaudah, kita adil sama-sama demen brondong!"

Saat belajar, biasanya Jeno meminta infaq kekelasku, ke koprasi saat istirahat, atau sekedar lewat di depan kelasku. Biasanya juga ia melihatku. Tapi kali ini tidak.

Tadi saat olahragapun biasanya di depan kelasku. Kok sekarang tidak?

Jeno, kamu kenapa?
Pasti kamu tau kalau aku suka kamu, ya?



Terus, menghindar?

Jeno, 2020 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang