13 / Gempar

53 13 0
                                    

"Gila, lo ngapain aja sama Jeno?!"

Doyeon menghampiriku. Ia terlihat sedang mengecek seluruh tubuhku. Aku bingung. Kenapa Doyeon? Waras, 'kan?

"Aku ngapain, Yeon?"

"Pake nanya! Katanya lo sama Jeno tidur di ruang seni," Ujar Doyeon. "Lucu banget lagi posisinya..."

"Kata siapa?!" Aku tentu terkejut.

"Banyak orang. Keliatan dari jendela," Doyeon menatapku jahil. Ia tertawa. "Sepertinya cinta lo nggak bertepuk sebelah tangan."

Aku mengernyit. "Kan cuma tidur. Lagipula aku ketiduran," Padahal sudah malu sekali. Memangnya buat apa mereka melihatku? Tidak penting.

Lagi kenapa Jeno harus tidur juga?

"Cek grup telegram!" Lucas berteriak.

Saat aku membuka grup telegram. Ternyata... Apa-apaan ini?! Siapa yang memoto? Seperti Dispatch saja harus memakai caption kompor.

"Lucas, kamu ya!"

Lucas membulatkan matanya. "Apaan? Gue kaget anjrit."

"Kamu yang foto dan sebar, hah?!"

"Nggak!! Bener, La. Nggak!!" Kilah Lucas.

Aku menghelakan nafas berat. Lalu siapa?

Di kantin, di ruang guru, di perpus, dimana saja. Banyak sekali bisikan dari sekitar untukku. Mereka bicara apa, sih? Ajak aku dong. Aku nggak denger.

"Oh, itu yang tidur sama Jeno."

"Ini yang di share."

"Itu loh, yang tidur di ruang seni berduaan."

Aish, menyebalkan.

Jeno, 2020 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang