Hari ini ada pemotretan Buku Tahunan Sekolah, tapi khusus panitia yang berkaitan saja. Kemarin sudah yang seangkatan. Kebetulan aku salah satu panitia, jadi aku ikut.
Dan kebetulan juga menggunakan kameraku.
"Asik, selesai juga, nih." Ucap sang Ketua Acara, namanya Hendery. Ia suka sekali mencairkan suasana serius.
"Alhamdulillah," Sahut Dejun selaku seksi acara. "Sekarang kita video yang melingkar. Divideoin dari atas. Divideoin siapa ya?"
Karena lokasi terakhir terletak di lapangan sekolah, dan kebetulan sudah pada pulang hanya tersisa 5 kelas 11, jadi kemungkinan yang membantu kami ya kelas 11.
"Woy, Nana! Tolong videoin dong!" Teriak Lucas membuat orang yang di panggil itu menoleh.
Akupun ikut menoleh. Ah, ternyata Jaemin sedang bermain basket dengan—oh, ya allah. Kenapa harus sama Jeno? Bagaimana ini, mengerikan sungguh.
"Nah, kasih tuh dua kamera lo ke Jaemin sama Jeno, La," Ucap Mark senyum-senyum. Aku langsung memberi kameranya ke dua orang itu. "Asikk!"
Kamera yang kubawa itu 3. Yang satu di tengah-tengah kami sedang melingkar. Dan keduanya di tangan Jaemin, Jeno.
Saat aku memberikan kamera ke Jeno. Tiba-tiba saja saat aku ingin kelingkaran, ia menarikku. Kami tidak ada jarak. Ia berbisik tepat ditelingaku.
"Kak La, Jeno kangen."

KAMU SEDANG MEMBACA
Jeno, 2020 ✓
Rawak❝Maaf, Kak. Aku punya Siyeon.❞ ¬ With #LEEJENO ᵎ꒱ ⋯ Jan 16, 2020. // 19KG-FLO