Delapan

80 11 0
                                    

Sudah satu bulan semenjak gue disini dan belum mendapatkan pekerjaan atau keinginan untuk melakukan apapun, seperti contohnya sekarang gue lagi mager diem di kasur.

Dan butuh waktu yang cukup untuk gue bangkit, karena masalah perut juga yang tak bisa diajak kompromi.

Gue berjalan menuruni tangga, sebelum akhirnya semua mata menatap ke arah gue. Hah bentar, ini ada apaan ko semuanya natep gue.

Tapi yang buat mata gue kembali membelalak ketika ada Jaehyun lengkap dengan kedua orang tua nya menatap gue. Mampus.

"Nah ini akhirnya datang orangnya" Suara bunda yang pertama kali membuat lamunan gue buyar.

Gue menatap penampilan, lo pada tau, gue hanya memakai celana legging hitam dan sweater abu kebesaran sedangkan ya bisa pada bayangin lah ya, yang lain tuh udah formal cakep dan cantik kecuali gue upik abu.

"Sini sayang duduk" Ucap bunda yang mau tak mau gue turutin

"Jadi gimana, Nath mau terima lamaran anak mami ?" Ucap beliau yang membuat gue kicep,

Apa katanya, lamaran, kapan, dimana, ko gue ngga ngerasa kaya dilamar sih, gue hendak protes tapi ngeliat tatapan penuh arti dari bunda buat gue mengatupkan kembali mulut.

Gue ngangguk yang buat semua orang bersyukur tidak terkecuali gue tentunya Jaehyun pula, maybe.

Gue memisahkan diri setelah obrolan yang mungkin bakalan panjang lebar ini, menikmati halaman dengan pepohonan hijau yang masih rindang di sekitar halaman rumah. Tarik nafas lalu hembuskan, gue ngga bakalan ngira secepat ini.

"Gue ngga tau kalau mami ngerencanain ini semua" Terdengar suara Jaehyun, mungkin dia berjalan mendekat.

"Gue suka sama lo, tapi ngga secepat ini juga" Ucap gue menundukkan kepala

Jaehyun duduk disamping, cukup lama kita sibuk dengan pikiran kita. "Kalau lo mau, kita nikah kontrak aja" Ucap Jaehyun,

Satu pernyataan yang buat gue secara refleks menatap dengan tatapan tidak suka.

Jaehyun balas menatap "Gimana ?"

Gue menggeleng, tentunya menolak. Oh ayolah siapa yang tidak ingin menikah dengan Jaehyun, dan siapa juga yang bakalan mengira menikah secara cepat dengan orang yang bahkan baru seminggu kalian kenal. Tapi ini, gue menikah dengan Jaehyun secara kontrak gitu ? Hell no.

"Kalau itu yang lo mau, tentu gue menolak" Jawab gue berjalan meninggalkan dia.

Haechan lagi perjalanan bisnis yang mengharuskan dia pergi untuk waktu yang lama, ah kalau udah kaya gini gue jadi kangen sama dia.

Gue memasuki rumah kecil yang secara sengaja dijadikan workshop, udah lama juga ya ngga gue tempati terbukti dari debu yang sudah membandel.

Gue tarik kain yang menutupi sofa, dan mencoba berbaring menatap langit langit sambil bersenandung.

Life must go on, oke lah kalau itu yang tuhan takdirkan untuk gue akan gue terima, dan buat Jaehyun jatuh cinta dengan gue mungkin akan jadi misi paling utama.

***

Ternyata yang ngga dipikirkan oleh gue saat itu adalah, ini kenapa cepet banget woy. Tentunya bunda dan mami setuju untuk mengadakan pernikahan antara gue dan tentunya Jaehyun akhir bulan sekarang yang otomatis tinggal tersisa dua minggu lagi. Aduh emak gue napa sih ngebet banget nikahin anaknya.

"Hari ini kamu bakalan fitting, abis gitu jangan lupa mampir ketempat catering sekalian" Jawab bunda panjang kali lebar

Gue menghela nafas, mencoba tidak memedulikannya dan melanjutkan kegiatan yang sempat tertunda.

I Love You - Jung Jaehyun Pt.2 [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang