Kepala Jeongin mendongak ke atas. Menyunggingkan seringaian entah untuk siapa dan tertawa sarkas. Entahlah, kepalanya terasa sangat pusing dan berputar-putar. Sepertinya sebentar lagi kepalanya akan copot dari tempatnya karena selalu berputar-putar.
Gelas dengan isi cairan merah itu Jeongin cengkeram kuat, lalu diminumnya dalam sekali teguk. Kepalanya terlalu pusing dan ia malas untuk sekedar bangkit tuk membersihkan diri.
Matanya memandangi gelas yang sudah kosong itu, lalu mengisi ulang cairan merah tersebut.
"Gila haha, udah berapa gelas yang gue habisin?" tanya nya lalu meneguk cairan itu lagi. Namun ia sisakan kurang lebih setengah gelas.
Kembali melamun kan sesuatu dan mengeluarkan sumpah serapah.
"Kenapa jadi hik begini sih bangsat, hik! hik!" suara Jeongin jadi tersendat karena seperti ada yang mengganggu saluran nya didalam leher, yang mengakibatkan ia mengeluarkan suara seperti itu.
Tangan kiri nya mulai terangkat untuk mengusak kasar surai kelamnya. Ia bingung, pusing, dan seperti akan gila kalau begini caranya. Kembali meneguk minumnya rakus, dan mengakibatkan ia tersedak. Saat hendak mengisi ulang isi dari gelas itu lagi, suara teriakan dari arah pintu membuat Jeongin terkaget dan tersadar.
"Yang Jeongin!" suara itu semakin mendekat dan setelahnya yang Jeongin rasakan adalah tumbruk kan keras tubuh seseorang yang menyatu dengan tubuhnya.
"Sayang?" Jeongin lantas kaget akibat perlakuan tiba-tiba oleh seseorang yang amat manis ini. Gelas yang ia pegang hampir saja melayang karena kekagetan si empu yang memegang.
"Hiks Jeongin jangan gitu hiks. Aku kan udah bilang, hiks, kalau ada masalah tuh diceritain sama aku, hiks. Bukannya malah cari pelampiasan dengan mabuk begini, hiks. Kamu anggap aku tunangan kamu ngga sih?! Hiks"
Jeongin yang mendengar kekhawatiran dari tunangannya itu hanya bisa terkekeh. Ia suka sekali kalau dikhawatirkan sama tunangan manisnya ini. Ngga kaya cerita yang pertama tuh
"Kenapa malah ketawa sih?!! Kamu pikir lucu apa?!" kepala Seungmin—tunangan Jeongin—mendongak untuk melihat ekspresi menyebalkan pemuda tampan yang kini ia dekap erat itu.
Tangan kiri Jeongin digunakan untuk menjawil hidung bangir Seungmin. "Iya lucu. Kamu yang lucu"
Bukan waktu yang tepat untuk tersipu Kim Seungmin. Harusnya kamu tahu kalau sedang di gombali orang mabuk. Batin Seungmin yang menampik kalau di puji lucu oleh tunangan tampannya ini.
"Kamu kok bisa kesini sayang?"
"Ngga boleh?!!" tanya Seungmin sambil memasang raut sok seram. Bikin Jeongin gemes dan berakhir cium pipi yang lebih tua beberapa bulan darinya. "Boleh dong, boleh banget. Tapi kenapa kamu datang pas ak—"
"Jangan mabuk lagi, hiks" Seungmin kembali memeluk leher Jeongin erat. "Kamu kalau ada masalah tuh ceritain sama aku. Bukan malah pasang snap whatsapp"
Iya. Seungmin bisa datang tepat waktu karena Jeongin beberapa puluh menit sebelumnya memasang snap whatsapp dengan gambar gelas serta cairan merah tadi dan tak lupa caption nya yang bikin ambigu.
'Pusing banget. Mending minum dulu '
Kira-kira begitulah caption nya.
"Hah? Siapa yang mabuk?"
Pertanyaan ngga jelas itu bikin Seungmin dongakin kepalanya dan tak lupa memasang ekspresi bingung. "Loh? Kan kamu yang mabuk Jeong"
"Mana ada sayaang"
"Ituuu wine kan?!! Ngaku!!"
"Dih sok tau" gelasnya tadi terangkat menuju mulutnya, buat Seungmin memekik.
"Jangan diminum lagi Jeong!!——eumphhhh"
Telat, Jeongin udah meminumnya dan bahkan membungkam mulut Seungmin yang mengoceh dengan mulutnya. Perlahan menyalurkan cairan merah yang ia minum tadi ke mulut Seungmin. Dan itu entah secara sengaja atau tidak sengaja, minuman yang berasal dari mulut tunangannya itu berhasil masuk ke dalam kerongkongan Seungmin.
"Kok manis?"
"Iya lah manis, kan itu mardjan"
Jeongin ketawa ngakak lihat ekspresi Seungmin yang blank dan juga dihiasi semburat merah malu. Entah kapan Seungmin udah ada dipangkuan Jeongin. Dan yang kelahiran September, menyembunyikan muka nya dileher yang lebih muda.
"Kamu kira aku mabuk beneran hm?" dibales anggukan kecil sama Seungmin yang sekali lagi bikin Seungmin ketawa. "Kalau aku mabuk, sidang koas ku ngga bakal lulus dong sayang" Seungmin mengiyakan dari dalam hati.
"Lagian kamu post snap aneh-aneh sih" gerutu Seungmin dengan suara kecil karena ia masih betah berada dipundak Jeongin.
"Maka nya cermati dulu dong sayang. Kamu kan tau kalau aku gampang dehidrasi yang bikin kepala pusing. Nah aku mau minum dulu biar ngga terlalu pusing. Karena dimeja ada sirup mardjan, ya udah deh aku minumin bergelas-gelas"
Penjelasan dari Jeongin itu bikin Seungmin terkikik dengan suara gemes nya. Ada ada aja emang tunangannya ini. Bikin panik aja.
"Lagian kamu sih! Aku kan jadi mikir aneh-aneh"
"Hehe, lagian aku juga lagi pusing karena semua file film ku ke delete semua sama bang Hyunjing"
"Halah isinya cuma film horror sama film biru doang, dih"
"Film biru tuh aku jadiin edukasi, biar kita nanti kalau udah nikah jadi bervariasi gaya nya"
"Aish! Mesum!!"
End.
(a/n)
Sorry for typo all around the chap.
Pendek? Ya maap
Adakah jeongmin shipper???
KAMU SEDANG MEMBACA
Dolce Vita
Hayran Kurgu(dolce vita). "kita semua sayang kamu kok Seungmin. tanpa terkecuali" bxb! Seungmin ! centric Seungmin x skz memb imagine! if u don't like it, just go far away!