RISAU

11 5 0
                                    

Malam kembali datang, sekitar dua jam yang lalu Ziddan baru saja sampai di rumah sakit tempat Axal menginap. Layaknya seorang keluarga saat baru masuk ke ruangan Ziddan langsung memeluk Axal dan memeberikan beberapa tuturan pepatah agar kedepannya lelaki itu lebih berhati-hati dalam mengambil jalan jangan sampai bannya masuk ke dalam lobang lagi.

Sedatangnya Ziddan membuat Aliya tambah merasa tenang, ditambah lagi keadaan Axal yang tampak lebih membaik dari sebelumnya. Malam ini mereka rencana akan kembali kerumah setelah pemeriksaan terakhir oleh dokter sebentar lagi, namun rasa khawatir kembali terasa saat Aliya memikirkan nasibnya setelah sampai di rumah nanti.

"Gimana ceritanya lo bisa nabrak mata lo minus apa gimana hah?" tanya Ziddan penasaran

"Tau deh, yang gue inget si om nabrak gue dari belakang terus tau deh" jelas Axal dengan ingatan terakhirnya

"Gak ada untungnya lo balapan, mobil sama-sama ilang, duit gak dapet, mending diem aja lo di rumah goes tuh sepeda lipet" sindir Ziddan sambil menyuapi Axal makan

"Zidd jangan gitu ah, syukur banget kak Axal gak papa" timpa Aliya

"Al obat lo udah di minum?" tanya Ziddan ingat jika Aliya juga butuh pemeriksaan

"Gue udah gak minum obat dari kemarin" balas Aliya sambil merapikan kasur Axal

"Loh kenapa?" heran Ziddan

"Udah abis" jawab Aliya seadanya

Ziddan hanya menggelengkan kepala, dan menghela napasnya kasar tak habis pikir dengan kelakuan temanya itu yang benar-benar tak takut dengan rasa sakit.

"Obat apaan?" tanya Axal penasaran

"Vitamin" balas Aliya tak mau ribet

"Pokonya kalo dokternya dateng lo harus ikut di periksa gue gak mau tau" seru Ziddan membuat Aliya memutar malas matanya

Setelah selesai pemeriksaan Axal dibolehkan pulang dan Aliya diberi beberapa obat untuk menstabilkan kembali imunnya yang sempat menurun. Di dalam mobil kini sepi gadis itu tertidur di kursi belakang sedangkan Axal dan Ziddan mereka fokus memperhatikan jalanan malam yang dingin.

"Xal" seru Ziddan disela fokus mengendara

"Apa?"

"Aliya kenapa bisa ikut lo kesana?" tanya Ziddan penasaran sejak lama

"Gak sengaja ketemu terus minta ikut katanya lagi kabur" jelas Axal pada intinya

"Lah kenapa lo ajak sih"

"Dianya gak mau turun mau gimana lagi gue udah dikejar waktu"

"Ngapain Aliya kabur dari rumah?" tanya Ziddan lagi

"Katanya sih mau di jodoin sama bokap nya, emang lo gak tau Aliya sering kabur-kaburan?" heran Axal

"Kata siapa Aliya suka kabur kaburan? Setau gue dia emang gak akur sama mama papa nya, tapi gak sampe kabur kaburan gitu,"

"Gue punya pengalaman" balas Axal seadanya. Ziddan sedikit melirikkan matanya tak percaya dengan ucapan teman disampingnya itu.

"Jidat lo dapet berapa jaitan?" Ziddan lagi-lagi bertanya

"Dua"

"Mantap, sekali lagi lo masuk rumah sakit gue kurung lo di gudang"

"Enak aja, siapa elo main ngurung-ngurung orang emang gue ayam"

"Mirip"

Setengah perjalanan sudah di lalui hanya tinggal beberapa menit lagi mereka sampai di rumah Aliya sebelum Ziddan mengantar Axal pulang. Gadis yang tertidur di belakang belum terbangun, mungkin dia benar-benar lelah karena seharian harus terjaga dan kurang asupan makanan.

WARRIORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang