JURANG

17 9 4
                                    

02.43

Rasa risau juga khawatir masih menyeruak dalam benak Aliya, gadis itu tak henti-hentinya memperhatikan kedua mobil yang sedang melaju cepat di jalanan berbahaya di depan matanya itu. Semenjak pistol itu di tembakkan Aliya menghiraukan handphone nya yang sejak tadi tak berhenti berdering, gadis itu tahu jika Ziddan yang meneleponnya tapi rasanya mengamati gerak laju mobil hitam itu lebih penting daripada harus mengangkat telpon temannya.

Beberapa orang sudah mulai bersorak meneriaki jagoan mereka masing-masing, Aliya juga ingin rasanya ikut berteriak namun bukan asal berteriak melainkan meneriaki Axal untuk memelankan laju mobilnya tak masalah jika kalah yang penting selamat. Merasa frustrasi dengan hatinya sendiri yang merasa ketakutan akhirnya Aliya memilih untuk meninggalkan tempat duduknya dan mencari tempat sunyi untuk mengangkat telpon yang tak mau berhenti berdering.

📱dalam panggilan📱

Ada apa Zidd

Kemana aja sih gue telpon dari tadi juga

Sibuk

Idih sok sibuk banget jadi orang, tumben gak nelpon ini udah mau pagi padahal

Lagi gak mau tidur sampe besok, lo juga tumben nelpon biasanya jam segini udah ngebo

Gue nunggu telpon dari lo tau makannya belum tidur

Sweet banget sih temenku ini sampe nungguin di telpon, yaudah sekarang lo tidur aja besok pelajaran buk Kokom jangan sampe kesiangan

Yaudah lo juga tidur, jangan sampe ngantuk dalem kelas

Eh emangnya gue kaya lo tukang tidur enak aja

Haha kata siapa, enak aja

Tiiiinnnnn....... Brakkkkkkk.......

Hallo Al

Al

Al lo gak papa

Aliya halo Al itu suara apa

Hallo Al

📱panggilan berakhir📱

"AXAL...." teriak Aliya dari tempatnya

Suara yang cukup kencang tiba-tiba mengejutkan Aliya yang sedang asik dengan dunianya tadi. Kerumunan orang yang tadi bersorak di kursinya masing-masing seketika berlari bersama menyusuri lintasan dan mengerumini satu mobil yang menabrak tebing juga mengintip mobil lainnya yang terjatuh kejurang. Aliya berlari dari tempatnya mendekat dengan perasaan yang campur aduk.

Entah apa yang sudah terjadi, tiba-tiba saat tikungan terakhir menuju garis finis kedua mobil balap yang sudah saling merebut posisi itu kehilangan fokus mereka, sampai-sampai salah satu dari mobil yang ada di belakang menyenggol bemper belakang mobil di depannya dan alhasil kedua mobil itu hilang keseimbangan. Tak jelas pembalap mana yang terjatuh ke jurang karena tak ada penerangan yang bisa menyorot samapi bawah sana.

"KAK AXAL..." risau Aliya dengan tangisnya

Rasanya sedang berada di puncak paling atas, Aliya tak bisa berdiri dengan benar sekarang. Badan dan juga hatinya tiba-tiba hancur melihat kenyataan buruk di depannya, gadis itu mencoba memasuki kerumunan orang yang sedang berdiri di tepi jurang mencoba melihat jauh ke bawah.

Gadis itu terduduk lemas kepalanya menunduk berharap ia bisa melihat siapa yang ada di bawah sana. Aliya belum yakin jika yang ada di bawah sana benar-benar Axal, namun sebelumnya ia telah mengecek lelaki yang ada di dalam mobil dan itu tidak seperti Axal. Beberapa orang yang ada di sana tengah berusaha menolong lelaki yang terjebak di dalam mobil yang menabrak tebing di belakang, dan beberapa yang lain mencoba turun.

WARRIORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang