PROLOG

2.6K 188 40
                                    

Halo semua,em....aku kg tau juga mau nulis apa,bingung soal nya. Yah kan aku baru nulis ff gini ya jadi gimana gitu.nih ff bagus kg aku mah kg tau tapi kalo kalian semua komen mungkin aku ada niat semangat buat cari inspirasi. Oh ya aku cuma meminjam karakter dari anime Idolish 7.maka mungkin ada cerita yang sama karena aku ngambil dari anime,manga ama game nya*walau kg tamat*. Oke dari pada banyak bacot mari kita mulai aja kuy!.
________________________________________

"Tenn-nii kamu pergi kemana?"ujar anak lelaki yang terduduk dengan napas berat.

"Maaf kan aku Riku tapi aku akan ikut Kujo-san"kata nya.

"Eh..,kenapa?"

"Karena kau aku tak dapat meraih mimpi ku" ucap nya dengan tatapan dingin.

"Tenn-nii jangan pergi. Aku janji selalu menjaga kesehatan ku aku janji hiks...jadi jangan tinggal kan aku Tenn-nii"kata nya mulai terisak.

"Ayo kita pergi Kujo-san"

Mereka melangkah tanpa menatap anak itu yang terus menangis terisak sambil memegangi dada yang sakit.
Dia melihat punggung kakak nya yang mulai menjauh tanpa peduli kepada nya.

"Ah jadi begitu ya Tenn-nii.aku selalu merepotkan mu maka nya kau pergi, ini salah ku,maafkan aku jadi kembali lah Tenn....-ni..i" brak*anggap aja suara sesuatu yang jatuh aku juga bingung mau memvisualisasikan nya.

Anak itu terbangun linglung ditempat serba putih yang pasti ia sangat kenali. Dia melihat disekitar tak menemukan siapa pun disana, dia terus mencari sosok yang ia rindukan dan selalu disisi nya kini tak ada. Tanpa sadar kristal bening turun dari mata nya membasahi kedua belah pipinya, ia akhir ingat alasan kenapa orang yang selalu disisi nya itu tak ada. Karena ia sudah pergi bersama orang itu, ya dia pergi dengan kesan dingin tak akan pernah dapat dilupakan dan pasti akan menjadi mimpi buruk yang panjang bagi nya.

Anak itu yang sedari tadi hanyut dalam lamunan nya itu tersadar oleh kedua orang yang berdiri disamping tempat tidur nya itu, mereka menatap dengan perasaan yang tak dapat dibaca,menatap anak yang memiliki rambut dan mata crimson itu tanpa bergeming. Saat anak itu mau mengucap sesuatu ucapan nya telah dipotong oleh perkataan sang Ayah yang menyayat hati.

"Engkau...kalau saja engkau tak ada mungkin tenn tak pergi dan bisnis aku tak akan hancur"ucap nya geram.

"Kenapa aku harus melahirkan anak seperti mu...hiks kau..kau telah membuat anak ku pergi. Kau dasar pembawa sial. Apakah tak ada hari tanpa kau membawa sial kepada kami HA?!"ucap wanita yang hampir saja menampar anak itu sebelum dihentikan oleh dokter yang akan mengecek keadaan nya.

"APA YANG KAU COBA LAKUKAN?" Ucap dokter itu sambil berteriak.

"Ke-KENAPA KAU MENGHENTIKAN KU? ANAK YANG DIDEPAN KU INI ADALAH IBLIS DIA TERUS MEMBAWA KESIALAN KEPADA KAMI SEKELUARGA" kata wanita itu dengan berteriak geram tak mau kalah.

"Kau...kenapa kau mengucapkan itu kepada anak mu sendiri?" Geramnya.

"Aku tak miliki anak seperti nya!!!"

"Nyonya Nanase tolong pergi dari sini saya mau mengecek keadaan nya!"

"Tanpa kau suruh pun aku akan pergi meninggal kan anak iblis itu"mereka melangkah keluar dan kembali berbalik dan mengucap kata yang tabu bagi orang tua kepada anak nya.

"Engkau...bukan lah anak dari keluarga Nanase lagi.kau paham"ucap sang Ayah ketus.

"Riku-kun..."dokter melihat simpati kepada Riku pasein nya tersebut. Dokter itu merasa takdir seperti mempermainkan anak yang baru saja menginjak 8 tahun itu.

Riku tanpa sadar kembali menetas kan air mata yang baru saya kering itu. Ia merasa marah dan menyesal,ia marah karena diri nya yang selalu merepotkan orang lain dan menyesal karena telah lahir kedunia. Ia kembali jatuh kejurang terdalam ia tak bisa merasakan apapun lagi. Melihat itu dokter pun memeluk Riku yang telah menatap kosong kedepan nya,dokter itu menyadari semangat jiwanya telah padam karena penyesalan , dokter itu terus memeluk erat tubuh yang masih hangat itu tetapi sudah seperti tak memiliki jiwa lagi. Dokter itu berjanji sampai ada orang yang benar-benar baik dan mau mengobati luka hati itu, ia akan menjaga nya.

Hari demi hari Riku semakin terpuruk.dia tak bicara dan tersenyum lagi,apa lagi setelah mendengar orang tua nya bunuh diri dirumah mereka karena alasan tak tahan dengan semua yang terjadi. Ia dengan wajah datar dan tatapan kosong duduk dikursi roda yang didorong oleh suster. Dan saat melintasi taman Tanpa sengaja ia mendengar sebuah nyanyia yang sangat lembut dan hangat disisi taman yang dilalui nya, mata mulai melebar mendengar lagu yang dibawakan orang itu. Ya itu adalah lagu zero. Zero adalah idol yang menghilang pas sampai dimasa keemasan nya. Riku melihat orang yang bernyanyi itu dengan lekat, melihat itu suster itu sedikit menitikan air mata karena akhir mata Riku memperlihat cahaya nya kembali, suster bertanya kepada Riku apa ia mau menemui pemilik suara itu dan dia menganguk pelan. Ini adalah sebuah pencapaian yang luar biasa, Riku yang hampir tak bergerak seperti patung itu menganguk, tanpa pikir dua kali lagi suster mencari dimana asal suara itu dan ia menemukan seorang pria yang terlihat berusia 25 tahunan itu duduk termenung sambil terus melantunkan lirik lagu tersebut, ia sama sekali tak menyadari bahwa ada yang mendengarkan nya bernyanyi dari jarak yang cukup dekat itu.

Riku terus menatap pria itu sambil mendengarkan lagu yang dibawa kan pria itu selesai. Melihat pria itu selesai bernyanyi suster pun menyapa nya, membuat pria itu terkejut kelabakang. Riku tersenyum melihat pria itu kelabakan, melihat nya tersenyum pria itu juga ikut tersenyum dan mendekati Riku.
"Hai anak manis apa kau suka kakak ini bernyanyi lagu tadi?"tanya nya riang.

"......." Riku hanya bisa diam mendengar pertanyaan yang tiba-tiba itu. Melihat itu suster yang mendampingi Riku menjelaskan bahwa sekarang dirinya tak dapat berbicara. Mendengar itu mengkerutkan alis nya minta penjelasan kenapa itu bisa terjadi. Suster itu mulai khawatir terhadap Riku. Riku melihat itu mengagukan kepala nya pelan yang arti nya ia mengizinkan suster itu bercerita

_________________________________________

*Sudut pandang penulis sudah selesai. Mulai dari paragraf ini seterusnya akan menggunakan sudut pandang Riku sebagai cerita dan mungkin saja akan nyempil kembali paragraf cerita yang dilihat dari sudut pandang penulis serta berkemungkinan ada salah satu sudut pandang karakter lain yang akan dijadi sudut pandang cerita walau hanya sementara*

________________________________________

Panjang lebar suster itu menjelaskan, pria itu sedikit bernapas berat dan sedikit geram mendengar kisah hidup yang tak harus nya dimiliki anak yang belum menginjak 10 tahun itu. Riku menatap pria itu dan dia mencadari tatapan yang mengarah kepada nya, ia mengelus lembut rambut Riku dan dia ingin sekali ia membantu tapi ia tak tau bagaimana ia harus membantu nya. Pria itu menatap dan bertanya kepada Riku.

"Apa kah kamu suka bernyanyi?"tanya nya ragu.

"Ya aku suka"aku berhasil mengeluarkan suara ku yang sudah lama tak keluarkan itu, tentu suara ku serak,mendengar itu suster disamping ku langsung memberi ku botol minum yang telah disiap kan untuk jaga-jaga bila suaraku kembali. Aku segera mengambil dan meneguk botol air minum itu dan tak lupa berterima kasih kepada suster itu, suster itu hanya tersenyum melihat nya kembali bersuara seperti sedia kala. Melihat nya pria itu ikut tersenyum melihat ku dan dia mengusulkan ide bagaimana jika aku menumpahkan seluruh beban yang kusimpan itu, aku memikirkan terlebih dahulu dan aku merasa itu bukan lah buruk. Aku setuju dan, dia perkata kepada ku untuk membuang seluruh beban dan kelus kesah ku dengan bernyanyi. Dan aku mencoba melakukan nya dan alunan melodi yang lembut tapi menyayat hati itu keluar dari mulut ku dan kini aku tak dapat membendung perasaan ku lagi. Suster dan pria itu hanya terdiam sambil menitikkan air mata.

Kini melodi yang ku keluar kan habis menyisakan bekas air mata. Suster hanya terdiam wajah kagum dan sedih bercampur menjadi satu ia tak dapat berkata-kata lagi, sedangkan pria itu berlutut dan memeluk ku serta membisik kan kata-kata yang membuat ku terkejut. Ia melihat aku dan kembali berkata.

"Mau kah kau ikut dengan ku?,aku akan memperlihat dunia musik kepada mu,Riku"Katanya sambil tersenyum lembut.

_________________________________________

Akhir aku berhasil menyelesai kan satu chapter.membuat kapala lu beruap.jadi bagaimana apa kah ff ini bagus supaya aku bisa sambung terus sampai tamat nih cerita.oke sekian terimakasih dan maaf klo ada yang typo.jangan lupa untuk komen dan pencet ☆ bye bye tunggu chapter berikutnya~

Hajimari No Uta Koe ( The beginning song ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang