(Bonchap) Bali

1.8K 155 0
                                    


Siapa yang gak senang liburan ke Bali bareng teman-teman yang dulu pernah berjuang sama-sama di kosan 0327. Lisa+Jeka+Laluna, Rosie+Jimy+baby Mochi, Jenata+Kaino, Julia+Jillian, Wenda+Svarga, Namjuna+Year, Sella+tunangannya, Sehan+Istri+putranya, Hoobi+2 anak kembarnya dan si ganteng Taenandra yang masih jomblo. Irina gak ikut, tapi dia malah ngasih villa suaminya untuk ditempati gerombolan teman-temannya selama liburan di Bali.

Pagi kedua di villa megah nan nyaman itu, satu kamar masih tertutup dengan rapat. Dua orang masih nyaman aja bergelung di bawah selimut, padahal cuaca lagi bagus-bagusnya di luar. Dengan kesadaran yang masih 50%, Lisa merasakan sesuatu yang kenyal menyapu pusar dan perutnya yang tertutupi selimut sebatas dada. Lisa memekik geli ketika pusarnya dimain-mainin sama benda itu. Matanya terbuka dengan malas, tangannya meraba di bawah selimut menemukan kepala berambut lalu ditariknya ke depan dadanya. Satu cengiran muncul dari balik selimut.

"Kamu ngapain sih?" Kesal Lisa liat muka Jeka.

"Abisnya kamu susah banget dibangunin..." Jeka ngenduselin lehernya Lisa.

"Kamu masih cape ya gara-gara semalem?"

Lisa merenggut malas mengingat pertempuran mereka semalem. Tiba-tiba matanya membesar, lalu mendorong dada Jeka buat menjauh dari dadanya.

"Laluna mana?"

Kepala Lisa memutari ruang kamar itu. Jeka menegakkan punggungnya sambil garuk-garuk kepala.

"Jeka, mana Luna?" Tanya Lisa panik.

Jeka menahan tangannya Lisa, kayaknya istrinya ini benar-benar kelelahan sampai lupa ingatan kayak gini.

"Sayang, Luna kan tidur sama Yera dan Mas Juna di kamar sebelah..."

Lisa mengerjap-ngerjapkan matanya, merasa mengingat sesuatu dia menghempaskan punggungnya ke belakang menghela napas lega. Sebagai seorang ibu yang gak pernah jauh dari anaknya Lisa merasa khawatir saat tidak menemukan putri cantiknya itu disisinya. Setiap bangun pagi, Lisa selalu disuguhi pemandangan manis bayi kecilnya yang kadang masih terlelap dalam tidurnya.

Lisa lupa kalau semalem dia mengobrol lama di kamarnya Yera sama mas Juna, sampai Laluna ketiduran di kasur. Karena gak tega mindahin terus Yera maksa pingin ngerasain tidur bareng sama Luna, akhirnya Lisa ngebiarin Luna tidur sama tante Yera.

"Kita punya banyak waktu nih." Dengan senyum mengajak, Jeka deketin lagi mukanya ke wajah Lisa.

"Jeka ihh, nanti kalau Yera datang nganterin Luna gimana?"

Tangan Lisa dorong-dorongan sama dadanya Jeka.

"Luna kan bangunnya siang, masih ada waktu kok sayang." Rengek Jeka.

Lisa melotot galak, tapi Jeka gak mau kalah. Dia nahan badannya Lisa dengan menindihnya

"Kapan lagi kita punya waktu berduaan kayak gini hmm..."

Lisa pasrah aja ketika Jeka mulai menyerang bibirnya. Lagian mereka masih pada telanjang gak perlu repot-repot nerusin kegiatan semalam. Tapi Lisa kayaknya pingin jadi singa yang galak pagi ini. Dia membalik badannya, dan duduk di perut Jeka. Dengan senyum menggoda dia mulai menjelajahi tubuh berotot suaminya dengan bibirnya. Jeka menelan ludah, merasakan istrinya yang bergerak di atasnya. Aduh Lisa udah mulai lihai sekarang mah.

Ketika keduanya baru saja menyelesaikan pagi panasnya, pintu kamar diketuk.

"Lisa, udah bangun belum?" suara Yera.

Lisa yang masih terengah-engah diatas dadanya Jeka hanya menjawab dengan lemah.

"Iya...se...ben...tar."

"0327"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang