[11]

2.2K 546 33
                                    

setelah itu soobin pergi meninggalkan teman temannya yang sedang menatapnya dengan tatapan tidak mengerti.

"gyu, maksud lo ara itu di bunuh? bukan bunuh diri?" tanya haechan di tengah keheningan.

beomgyu menatap temannya satu persatu lalu menghela nafas sembari memijit pangkal hidungnya.

"kalian lihat lehernya ara, itu ada bekas sayatan yang kayanya dalem banget. trus kalau orang yang gantung diri tuh lidah nya pasti menjulur keluar."

"kalian cari di internet dah, penjelasannya. pusing gue." sambung beomgyu sembari mengacak rambutnya frustasi.

tiba tiba 3 orang petugas rumah sakit datang dan membawa ara ke dalam ambulan untuk di bawa ke rumah sakit.

itu soobin yang menghubungi ambulans.



































































"bodoh."









































































"makan gyu, nanti lo sakit."

"gyu, lo udah ngabarin ortu lo?" tanya seungmin menatap beomgyu khawatir karena sedari tadi ia hanya melamun mengaduk aduk makanannya.

mereka sedang di kantin menemani beomgyu mengisi perutnya. yang lain sudah selesai makan, tapi beomgyu tak kunjung memakan makanannya.

seungmin menghela nafas lelah, sedari tadi ia sudah membujuk beomgyu untuk makan tapi beomgyu tak menghiraukan nya.

ia dan teman temannya khawatir jika beomgyu seperti ini terus akan membuat dirinya sendiri sakit.

walaupun mereka tahu kini perasaan beomgyu seperti apa, tapi setidak nya beomgyu harus menjaga kesehatannya.

"ortu gue ga akan peduli."

beomgyu akhirnya buka suara setelah sekian lama ia hanya menatap kosong di depannya.

"setidaknya lo kabarin ortu lo dulu, gyu." tambah jaemin.

beomgyu tersenyum miris. "ga guna."


triiing


bel masuk berbunyi, beomgyu dengan cepat meninggalkan teman temannya.

























































































'Gyu'

|k rfftp skrg








soobin menatap datar pesan itu, lalu ia bangkit dari duduknya dan berjalan menuju rooftop.

sebenarnya soobin sangat malas bertemu dengan beomgyu, tapi firasat nya kali ini ia harus menemui beomgyu.

sampai di rooftop, pandangan soobin menangkap beomgyu yang sedang menatap kosong ke arah lapangan sekolah.

soobin menghela nafasnya, sekarang di pikiran nya bertanya apa yang akan beomgyu lakukan kepadanya.

daripada terus bertanya di dalam pikirannya, ia pun berjalan mendekati beomgyu dan berdiri tepat di samping beomgyu.

beomgyu menyadari bahwa soobin sudah ada di sampingnya, ia pun langsung menyampaikan apa yang ingin ia bicarakan.

"maaf."

soobin menatap beomgyu dengan alis terangkat satu meminta penjelasan lebih.

"maaf, gue terlanjur emosi."

akhirnya soobin mengerti perkataan beomgyu, ia pun kembali menatap langit yang lumayan gelap.

"gue tau perasaan lo sekarang gimana. gue juga ga maksa lo buat ga nuduh gue sebagai orang yang bikin ara ga ada selamanya."

soobin menghela nafas lagi sebelum melanjutkan ucapannya. "tapi gue minta lo buat jauhin temen temen sebelum gue ga ada."

beomgyu mengerutkan dahi karena ucapan terakhir soobin yang janggal.

"m-maksud lo?" tanya beomgyu menatap soobin bingung.













































































































"gausah di pikirin. tapi, gue berharap, besok gue masih ada."

+++

School - [00Line] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang